Setelah Aniaya Ayah Hingga Tewas, Korban Dipangku Anak Sambil Menangis, Warga Takut Mendekat
TM (80), warga Desa Banjarejo, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, tewas diduga dianiaya anaknya sendiri
TRIBUNJAMBI.COM - Kasus pembunuhaan yang dilakukan anak terhadap orang tua sendiri kembali terjadi.
Nasib naas tersebut dialami TM (80), warga Desa Banjarejo, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Ua diduga dianiaya anaknya sendiri berinisial IB (30) yang mengalami gangguan jiwa hingga tewas.
Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (23/7/2020).
Seorang tetangga korban, Ilham mengaku saat itu melihat pelaku sedang memangku korban yang tergeletak di halaman rumah sambil menangis.
• Jokowi Rindu Kritikan Fahri Hamzah, Berat Badan Bertambah Karena Jarang Bicara Tentang Isu Politik
• Penampilan Baru Artis Feby Febiola Bikin Gempar, Ini Pengakuan Mengejutkannya
• Mantan Ketua PDI-P Sumut Ditahan KPK, DJarot: Terlibat Korupsi Mantan Gubernur Yang Diusung PKS
• Tito Karnavian Jelaskan Teori Terbaik Jenazah Covid–19 Dibakar, Ini Penjelasan Kemendagri
Namun demikian, dirinya dan warga yang lain tak berani mendekat karena takut pelaku kembali mengamuk.
Karena itu, oleh warga langsung dilaporkan ke polisi. “Saya melihat, korban dipangku oleh anaknya sambil menangis,” kata Ilham, Kamis.
"Tapi mau mendekat kami takut," tambahnya.

Kepala Desa Banjarejo Zainudin mengatakan, insiden penganiayaan itu diduga sudah dilakukan pada Kamis dini hari.
Sebab dari informasi yang didapat dari sejumlah tetangganya sempat terdengar keributan antara pelaku dan korban dari dalam rumah.
Namun demikian warga tak mengira akan ada yang menjadi korban.
• Fahri Hamzah Berduka, Ayah Wakil Ketua Umum Partai Gelora Ini Meninggal Dunia
• PDI-P Sulit Berkoalisi Dengan PKS dan Demokrat, Djarot: Fokus Dengan Partai Pendukung Pemerintah
• Kasus Proyek Fiktif di PT Waskita Karya Rugikan Negara Rp 202 Miliar, 5 Orang Tersangka Ditahan
• Nama Prabowo Subianto Makin Menguat Jelang Pilpres 2024, Tapi Ada Syaratnya
Pelaku, dijelaskan Zainudin, selama 10 tahun terakhir ini memang diketahui memiliki riwayat gangguan kejiwaan.
Bahkan, oleh pihak desa sebelumnya sempat beberapa kali dirujuk ke rumah sakit jiwa.
“Dari pihak desa sudah empat kali membawa ke rumah sakit jiwa Lawang,” kata Zainudin di lokasi kejadian.
Dugaan polisi Setelah mendapat laporan itu, polisi langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).