Berita Internasional
Dirongrong China Terus, Taiwan Akhirnya Bersuara, Sebut Negaranya Kecil, Tapi Perjuangannya Besar!
Dirongrong China Terus, Taiwan Akhirnya Bersuara, Sebut Negaranya Kecil, Tapi Perjuangannya Besar!
TRIBUNJAMBI.COM - Sudah dianggap banyak negara sebagai pengacau, China semakin hari semakin membabi buta di wilayah yang bukan negaranya.
Bahkan beberapa negara diusiknya untuk diklaim kekuasaannya.
Salah satunya adalah Taiwan.
• 4 Daerah Ini Punya Curah Hujan di Bawah Normal di Musim Kemarau, BMKG Ingatkan Waspada Kabut Asap
• Intip 4 Kecanggihan Jet Tempur Incaran Menhan Prabowo dari Austria, Setara Sukhoi-35 Buatan Rusia
• Australia Ikut Panaskan Ketegangan di Laut China Selatan Setelah Kirim Armada, Ini Bedanya dengan AS
Menteri Luar Negeri Taiwan meminta negara-negara dunia untuk mengirim pesan yang jelas kepada Beijing bahwa mereka menentang taktiknya yang keras dalam memaksakan hukum keamanan nasional di Hong Kong.
Berbicara kepada perwakilan media luar negeri, Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu menyatakan keprihatinannya pada perilaku yang semakin bermusuhan dari militer China daratan, yang disebutnya telah sering melakukan latihan perang, dan patroli udara maupun laut di dekat Taiwan.
Setelah tindakan Beijing di Hong Kong, ia mengatakan ia khawatir negaranya akan menjadi target China berikutnya.
• Datuk Zainul Buat Virus Corona Jadi Motif Batik Khas Jambi
• Jadwal Belajar dari Rumah di TVRI Besok Sabtu 25 Juli 2020: Melihat Indonesia, Ramuan Kesehatan
• Terbaru, Militer China Peringatkan Pesawat AS Untuk Berbalik Arah, yang Terjadi. . .
"Karena China ingin memperluas ideologi komunis dan tatanan internasional otoriternya, Taiwan berada di garis depan dalam membela kebebasan dan demokrasi," kata Wu.
"Kami ingin bekerja sama dengan negara-negara yang berpikiran sama untuk mempertahankan cara hidup kami," ujar dia.
Ia menambahkan bahwa strategi itu menargetkan tidak hanya bekas jajahan Inggris, tetapi juga Taiwan dan tempat lain.
Beijing mengeluarkan undang-undang keamanan nasional untuk Hong Kong pada 30 Juni, yang bertujuan untuk mencegah dan menghukum tindakan pemisahan diri, subversi kekuasaan negara, terorisme, dan campur tangan asing.
• LAPAN Sebut Asteroid Berukuran 2,5 Kali Besar Monas dengan Nama 2020 ND Bakal Mendekati Bumi
• Musfal Dipecat, KPU Provinsi Jambi Masih Tunggu Surat dari KPU RI
• Banjir Diskon di Promo Indomaret Semarak Hari Raya Idul Adha 24 Juli-2 Agustus, Cek Produk Apa Saja
Undang-undang ini memberikan wewenang kepada polisi dan memungkinkan kepala keamanannya untuk memerintahkan kelompok-kelompok politik di Taiwan dan di tempat lain untuk memberikan informasi tentang kegiatan, perincian personel, aset, pendapatan, dan pengeluaran organisasi di Hong Kong.
Wu mengatakan peraturan itu tidak jelas dan terbuka untuk interpretasi sewenang-wenang oleh pemerintah China.
"Kami ingin bekerja sama dengan sesama negara demokrasi untuk memberikan dukungan yang diperlukan kepada rakyat Hong Kong," katanya.
• HUT RI ke-75 di Kerinci, Hanya Ada 3 Petugas Pengibaran Bendera, Danpak Pandemi Covid-19
• Nasib Presiden Jokowi Usai Bertemu Achmad Purnomo yang Dinyatakan Positif Covid-19, Ini Kata Istana
• Banjir Diskon di Promo Indomaret Semarak Hari Raya Idul Adha 24 Juli-2 Agustus, Cek Produk Apa Saja
"Taiwan mungkin kecil, tapi kami tahu apa yang kami perjuangkan lebih dari Taiwan," ungkap dia.(*)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Taiwan: Setelah Hong Kong, kami bisa jadi sasaran China berikutnya"
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE: