Mulai Temui Titik Terang Atas Meninggalnya Editor Metro TV, Polisi Temukan Sidik Jari di Benda Ini
Upaya polisi mengungkap kasus pembunuhan Editor Metro TV Yodi Prabowo mulai menemukan titik terang.
TRIBUNJAMBI.COM - Akhirnya ada titik terang pembunuhan Editor Metro TV, Polda Metro Jaya dapat sidik jari di benda ini.
Upaya polisi mengungkap kasus pembunuhan Editor Metro TV Yodi Prabowo mulai menemukan titik terang.
Sebelumnya, anjing K9 mengendus senjata tajam yang diduga digunakan menghabisi nyawa Yodi Prabowo.
Kini, Polda Metro Jaya merilis penemuan sidik jari pada senjata tajam yang mungkin digunakan pelaku membunuh Editor Metro TV, tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengungkapkan perkembangan terbaru dari kasus kematian editor Metro TV, Yodi Prabowo.
• Hasil Manchester United vs Chelsea Semifinal Piala FA, The Blues Melaju ke Final Hadapi Arsenal
• Daftar Stadion Sementara Liga 1 2020 Selama Pandemi Covid-19, Bakal Digelar Mulai Tanggal Ini
Dilansir dari tayangan YouTube KompasTV, Sabtu (18/7/2020), Yusri Yunus mengatakan sudah ada titik terang terkait misteri kematian Yodi Prabowo.
Yakni melalui sidik jari di pisau yang berada di lokasi kejadian yang kemungkinan digunakan untuk membunuh Yogi.
Dikatakannya bahwa dalam mendalami kasus tersebut, tim penyidik sejauh ini sudah melakukan pemeriksaan terhadap 29 orang saksi.
Selain memeriksa saksi, juga mengumpulkan bukti-bukti penguat, seperti barang-barang yang berada di TKP hingga melihat tayangan CCTV yang ada di sekitar.
Termasuk satu di antaranya benda yang ditemukan di TKP dan bisa menjadi kunci adalah pisau yang kemungkinan digunakan untuk menghabisi Yogi.
Dikatakannya bahwa pisau tersebut sudah diserahkan ke Laboratorium Forensik (Labfor) Polri untuk dilakukan pemeriksaan mengenai sidik jari yang menempel di pisau tersebut.
Dikatakannya sudah ada titik terang mengenai pemeriksaan sidik jari yang dilakukan di Labfor.
Meski begitu, masih membutuhkan pendalaman lebih lanjut untuk benar-benar memastikan.
"Sudah 29 saksi yang kita periksa," ujar Yusri Yunus.
"Kita masih menunggu. Mudah-mudahan secepatnya ini hasil labfor khususnya untuk sidik jari di pisau," jelasnya.
"Tapi insyaallah ada titik terang untuk sidik jarinya, tapi ini masih didalami. Kita akan memastikan nanti kalau labfor sudah bisa memastikan yakin bahwa itu sidik jari siapa baru bisa kita sampaikan," tambahnya.
Meski begitu diakuinya terdapat kendala dalam pemeriksaan pengungkapan sidik jari di pisau.
• Rakyatnya Tetap Santui Padahal Total Pasien Positif Covid-19 di Indonesia Sudah Melebihi China
• Tak Diberi Uang untuk Beli Velg Motor, Pria Ini Tusuk Ayahnya Sendiri, Tunggu Sampai Ibu Pulang
Yusri Yunus mengatakan kendalanya adalah karena jenazah ditemukan tiga hari setelah Yogi meninggal.
Menurutnya, Almarhum meninggal pada Rabu (8/7/2020) dini hari, sedang mayat baru diketemukan pada Jumat (10/7/2020).
"Memang ada terkendala sedikit. Jenazah ditemukan sudah hampir tiga hari di TKP," ungkap Yusri.
"Hampir tiga hari, diperkirakan sekitar tanggal 8 itu yang bersangkutan meninggal dunia, tanggal 10 ditemukan," sambungnya.
"Makanya ini agak sedikit mendapat kesulitan sehingga labfor terus mencari," katanya menutup.
Diminta Tunjukkan Pisau
Pemilik warung di tepi Danau Cavalio, Amir Mahmud, mengungkapkan dirinya diminta menunjukkan pisau yang terdapat di warung setelah dihampiri anjing pelacak K9.
Hal itu ia sampaikan dalam tayangan Metro Hari Ini di Metro TV, Sabtu (18/7/2020).
Seperti yang diketahui, sampai saat ini belum diketahui kronologi pasti dan tersangka pembunuhan.
Diketahui lokasi ditemukannya korban tidak jauh dari Danau Cavalio.
Saat korban ditemukan, terdapat sebilah pisau yang diletakkan tidak jauh dari jasad Yodi.
Polisi kemudian berupaya mencocokkan pisau tersebut dengan pisau milik Amir Mahmud.
Permintaan itu disampaikan setelah anjing K9 menghampiri warung milik Amir Mahmud seusai mengendus pisau barang bukti.
Amir membenarkan anjing pelacak berulang kali menghampiri warungnya setelah diminta mengendus pisau.
"Setelah keliling-keliling, anjingnya muter-muter. Katanya di sini yang bolak-balik," kata Amir Mahmud.
Ia menyebutkan saat itu polisi tidak meminta keterangan darinya.
Meskipun begitu, Amir diminta mengeluarkan pisau yang terdapat di warungnya.
"Saya hari itu tidak ada ditanyakan, cuma pisau saya," jelas Amir.
"Pisau saya (yang digunakan untuk) membersihkan ikan diminta untuk dikeluarkan," lanjutnya.
Pisau tersebut kemudian difoto oleh petugas polisi.
• Tak Diberi Uang buat Beli Velg Motor, Seorang Anak Tega Habisi Ayah Kandung pakai Parang
"Lalu diambil, difoto di sini," kata Amir sambil menunjuk meja warung.
Amir menyebutkan ia diminta mengeluarkan ketiga pisaunya.
Ketiga-tiganya biasa ia pakai sehari-hari di warung.
"Yang saya lagi pakai," jelas Amir.
Diketahui awalnya anjing K9 mengendus pisau barang bukti yang disodorkan petugas polisi saat berada di tempat kejadian perkara (TKP) ditemukannya jasad Yodi.
Dari tepi Jalan Ulujami, anjing K9 masuk ke Jalan Batako yang tidak jauh dari lokasi penemuan jenazah korban.
Anjing K9 kemudian masuk ke jalan dengan kontur menurun dan menelusuri perkampungan di RT 9.
Area tersebut kemudian berujung ke tepi Danau Cavalio, tempat warung milik Amir.
Jarak dari TKP ke tepi Danau Cavalio sekitar 500 meter.
Saat itu dilakukan dua kali percobaan anjing K9 mengendus pisau barang bukti.
Pada dua kesempatan tersebut, anjing K9 berhenti dua kali di warung milik Amir.
Berdasarkan fakta tersebut, warung milik Amir diduga menjadi asal-usul pisau yang digunakan untuk membunuh Yodi Prabowo.
(*)
SUMBER: Tribun Kaltim
• Tunda Pelonggaran Pembatasan Lebih Lanjut, Indonesia Salip China Kasus Terinfeksi Corona