Virus Corona

Pedagang Ayam Positif Covid-19, Suami Sebut Istrinya Sakit Karena Setan: Seperti Apa itu Corona

Di Pasar Cempaka Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, perempuan 53 tahun seorang pedagang ayam dinyatakan positif Covid-19.

Editor: Rahimin
KOMPAS.com/DEWANTARA
Tangkapan layar video yang direkam petugas surveilans Puskesmas Kumai, Kalimantan Tengah, saat membujuk keluarga pasien terkonfirmasi positif Covid-19 agar mau menjalani isolasi, Sabtu (11/7/2020). Pasien dan keluarga menolak. 

TRIBUNJAMBI.COM - Kasus positif Covid-19 terus bertambah. Namun, tak sedikit juga yang sembuh.

Sementara, bagi masyarakat yang hasil rapid testnya reaktif, akan menjalani isolasi mandiri.

Namun, masih ada juga penolakan bagi masyarakat yang positif Covid-19 menolak untuk dirawat atau diisolasi. 

Di Pasar Cempaka Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, perempuan 53 tahun seorang pedagang ayam dinyatakan positif Covid-19.

Namun, warga Kelurahan Candi tersebut menolak diisolasi di Rumah Sakit Sultan Imanuddin saat didatangi petugas kesehatan dari Puskesmas Kumai pada Sabtu (11/7/2020).

Erick Thohir Sebut Pemerintah Punya Utang Rp 113 Triliun ke Perusahaan BUMN

Video Tiga Wanita Joget TikTok di Zebra Cross Viral, Pengendara Turut Meramaikan Aksi Joget Tersebut

Bagaimana Nasib Pegawai 18 Lembaga Yang Akan Dibubarkan Jokowi? Ini Kata Tjahjo Kumolo

Dia bahkan tetap berjualan daging ayam di pasar. Hari itu petugas kesehatan datang ke rumah pasien untuk menyampaikan hasil test swab yang positif Covid-19 dan juga tracing kontak erat pasien.

Menolak Diisolasi

Penolakan pasien tersebut terekam di sebuah video berdurasi 3 menit 49 detik yang direkam Samsul, petugas kesehatan Puskesmas Kumai.

Di awal video, pasien mengaku tidak sakit dan hanya kurang tidur. "Sudah 20 hari (sejak di-rapid test). Saya enggak sakit apa-apa. Cuma kurang darah saja kata dokter," ujar si pasien dalam salah satu bahasa daerah.

ILUSTRASI Petugas berpakaian hazmat berhasil mengamankan seorang pria asal Kota Tasikmalaya yang positif corona hasil swab setelah sempat mengamuk saat dilakukan penjemputan oleh petugas unsur Pemkot Tasikmalaya, TNI dan polisi daerah setempat, Jumat (15/5/2020).
ILUSTRASI Petugas berpakaian hazmat berhasil mengamankan seorang pria asal Kota Tasikmalaya yang positif corona hasil swab setelah sempat mengamuk saat dilakukan penjemputan oleh petugas unsur Pemkot Tasikmalaya, TNI dan polisi daerah setempat, Jumat (15/5/2020). (KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA)

Suami pasien kemudian menimpali pernyataan istrinya. Dia mengatakan istrinya sakit karena setan bukan karena virus corona.

"Kalau sakit memang sampai sekarang, (tapi) cuma 4 hari saja (yang benar-benar) sakit, cuma setan saja itu," kata suaminya.

Ia pun mengancam jika tidak boleh ada yang menjemput istrinya. "Biar mati enggak apa-apa. Semua manusia itu pasti mati semua. Seperti apa corona itu, saya mau tahu," ujar sang suami dengan nada meninggi.

Di video tersebut, Samsul kemudian meminta agar pasien dan keluarganya melakukan isolasi mandiri dan untuk sementara menghindari interaksi dengan orang lain.

Kadis Bondowoso Akhirnya Dicopot usai Joget Tarian Ular di TikTok Bersama Perempuan

Hari Ini Vonis Terdakwa Penyiram Air Keras Terhadap Novel, Ini Rekam Jejak Hakim Kasus Tersebut

Tangis Nikita Mirzani Pecah Usai Divonis 6 Tahun Penjara, Beri Pengakuan Jika Arkana Sudah Diadopsi

Sementara itu kepada Kompas.com, Samsul mengklaim telah berusaha maksimal untuk membujuk pasien dan keluarga agar mau isolasi. Namun mereka tetap menolak.

Sempat tolak test swab, petugas kesehatan kewalahan

Samsul bercerita kasus pasien pedagang ayam tersebut berawal saat pasien datang ke salah satu rumah sakit swasta di Pamgkalan Bun karena mengeluh sakit.

Saat diminta rapid test oleh pihak rumah sakit, pasien tersebut menolak. Pasien kemudian mengikuti swab massal Dinas Kesehatan pada 30 Juni 2020 dan hasil yang keluar pada Kamis (9/7/2020), pasien tersebut dinyatakan positif Covid-19.

ilustrasi virus corona dalam sel manusia
ilustrasi virus corona dalam sel manusia (ist)

Celakanya, setelah test swab, pasien tetap aktif berjualan di Pasar Cempaka Kumai.

"Kami dapat informasi itu, tapi tidak bisa mengeceknya. Tapi waktu saya tanya apakah istrinya tadi pagi masih berjualan, si suami menjawab iya," ungkap Samsul.

Kepada petugas kesehatan, pasien mengaku hanya kontak erat dengan empat orang yakni suami, anak, dan cucu.

Sedangkan sang anak pasien adalah tenaga kesehatan di salah satu fasilitas ksehatan di Kecamatan Kumai.

Menghadapi pasien seperti itu, Samsul mengaku kewalahan karena pihak puskesmas bekerja sendiri.

Susanti Langsung Lemas, Uangnya di Bank BRI Rp 59 Juta Mendadak Hilang Setelah Terima Hadiah Panci

Lelah hingga Kelaparan, 600 Anak Yatim Menangis Terlantar Setelah Janji Santunan Ternyata Tak Ada

Pria di Kebumen Lempar Ibu Pakai Botol Minuman Soda hingga Tewas, Kini Menyesal

Padahal pihaknya sudah meminta bantuan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mulai dari kecamatan hingga kabupaten.

Namun hingga saat ini, bantuan tak kunjung datang. "Kami minta dukungan dari gugus kabupaten. Kami di Puskesmas saja rasanya sudah kewalahan, karena tingkat penolakan yang kami terima sudah mengkhawatirkan, tidak bisa kami paksakan lagi," kata dia.

Penolakan pasien untuk isolasi di Puskesmas Kumai bukan yang pertama.

Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien suspect virus corona atau Covid-19 di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur, Rabu (22/4/2020). Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan dua tempat pemakaman umum (TPU) untuk memakamkan pasien terjangkit virus corona (Covid-19) yang meninggal dunia, yakni di TPU Tegal Alur di Jakarta Barat dan TPU Pondok Ranggon di Jakarta Timur. Jenazah yang dapat dimakamkan di sana, yakni yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dan berstatus positif terjangkit virus corona.
Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien suspect virus corona atau Covid-19 di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur, Rabu (22/4/2020). Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan dua tempat pemakaman umum (TPU) untuk memakamkan pasien terjangkit virus corona (Covid-19) yang meninggal dunia, yakni di TPU Tegal Alur di Jakarta Barat dan TPU Pondok Ranggon di Jakarta Timur. Jenazah yang dapat dimakamkan di sana, yakni yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dan berstatus positif terjangkit virus corona. (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Abimayu, Kepala Puskesmas Kumai bercerita seorang bidan di puskesmanya terpapar Covid-19 dari pasiennya.

Bidan tersebut kemudian melakukan isolasi mandiri dan sudah dinyatakan sembuh. Belakangan, ibu dan anak sang bidan yang masih berusia 1,5 tahun juga terpapar Covid-19.

Pasien yang diduga menularkan Covid-19 ke bidan tersebut kemudian menjalani test swab di Labkesda pada Selasa (14/7/2020).

Saat petugas menjemput untuk diisolasi, keluarga tersebut menolak keras.

Uang Milik Pemda di Bank Ada Rp 170 Triliun, Jokowi: Guede Sekali Ini

Ramalan Zodiak Kamis 16 Juli 2020, Kondisi Hepi-hepi Terus

Jika Munaslub Partai Berkarya Kubu Muchdi PR Disahkan Kemenkumham, Berarti Ada Tangan Gaib

"Daripada kita kelahi, terpaksa kita biarkan mereka isolasi mandiri. Yang kita khawatirkan si ibu tertular lagi karena sebelumnya, kan, sudah dinyatakan sembuh," kata Abimayu.

Sementara itu Ketua Relawan Covid-19 Kelurahan Candi, Rahmad mengaku prihatin dengan kejadian tersebut.

Menurutnya Gugus Tugas kecamatan atau kabupaten harus turun tangan dan tegas menyelesaikan kasus tersebut.

Apalagi jika ada pasien yang dinyatakan positif masih keliaran di jalanan.

Ia mengatakan pihak relawan Covid-19 juga sudah berupaya untuk membujuk pasien lewat keluarga namun tetap tidak bisa.

Untuk itu ia berharap pihak puskesemas meminta pendampingan aparat untuk menindak pasien.

"Tapi tidak mempan juga. Ini karena sudah positif, kami tidak mungkin langsung ke yang bersangkutan. Harusnya kalau sudah seperti ini, puskesmas minta pendampingan dari TNI/Polri untuk melaksanakan UU Karantina supaya rantai penyebaran virus ini bisa diputus," kata Rahmad.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dewantara | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Positif Covid-19, Suami Pasien Sebut Istrinya Sakit karena Setan: Seperti Apa Corona, Saya Mau Tahu

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved