Disperindag Provinsi Jambi Sarankan Petani Tidak Lagi Pakai Cuka Karet
Kepala Disperindag Provinsi Jambi, Ani Rosnifa mengatakan, saat ini telah dikembangkan pembeku alami yang terbuat dari cangkang sawit.
Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
lihat foto
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jambi merekomendasikan agar petani karet tidak lagi menggunakan cuka untuk membekukan getah karet.
Kepala Disperindag Provinsi Jambi, Ani Rosnifa mengatakan, saat ini telah dikembangkan pembeku alami yang terbuat dari cangkang sawit.
"Saat ini sedang kita kembangkan deorub untuk pembeku getah karet ini, terbuat dari cangkang sawit," katanya, belum lama ini.
• Bupati Muarojambi Jalin Kerjasama Pendidikan dengan Universitas Jambi
• AS Bakal Habis-habisan Gebuk China di Pasifik, Beijing Ngeles Agar Terhindar dari Api Peperangan
• Cash Flow Jadi Alasan PT APTP di Sarolangun PHK dan Tak Beri Pesangon 25 Karyawannya
Di antara keunggulan deorub dari cangkang sawit tersebut adalah mencegah dan mematikan pertumbuhan bakteri, sehingga getah karet tidak bau. Selain itu, kualitas getah karet yang bagus nantinya diharapkan dapat menaikkan harga jual.
Untuk deorub ini, kata dia, sudah mulai dikembangkan di beberapa daerah, seperti Sungai Gelam, Muarojambi dan Lubuk Sebontan, Tanjung Jabung Barat.
Rencananya, bersama OPD terkait, itu akan dikembangkan ke berbagai daerah lain di Provinsi Jambi. Apa lagi, Jambi merupakan satu di antara penghasil karet tertinggi yang ada di Indonesia.
Pengembangan pembuatan deorub ini juga mengingat sebagian petani masih memasok deorub dari provinsi tetangga. Padahal, dengan alat yang ada, menurutnya, petani Jambi bisa membuat deorub sendiri.
"Makanya, saat ini kami bersama OPD terkait sedang menggalakkan, agar Jambi bisa membuat pembeku dari asap cair ini," ujarnya.
Caranya, kata dia, dengan memanfaatkan alat yang sudah ada dan petani-petani yang ada di Provinsi Jambi.
