Pengakuan Saksi Pembunuhan Babak Belur Setelah Diperiksa Polisi 3 Hari, Kapolsek Berkelit Tidak Tahu
Sarpan mengaku dianiaya polisi saat diperiksa terkait kasus pembunuhan. Kapolsek membantah telah terjadi penganiayaan yang dilakukan anggotanya.
Sarpan saat diwawancarai mengatakan dirinya disiksa sedemikian rupa oleh penyidik Polsek Percut Seituan.
Katanya, selepas kasus pembunuhan Dodi Somanto alias Andika (41) menyeruak, dia dibawa petugas Polsek Percut Seituan.
Kala itu, dirinya dibawa polisi ke lokasi pembunuhan, persisnya di Jalan Sidumolyo, Gang Gelatik Pasar 9, Desa Sei Rotan, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang.
"Setelah dibawa ke TKP, saya kemudian diproses. Ditanyai soal kasus pembunuhan ini," kata Sarpan.
Ia pun menyebut pelaku pembunuhan Dodi Sumanto adalah Anzar (27), anak dari pemilik rumah yang tengah diperbaiki oleh korban.
Mendengar penuturan itu, penyidik malah memukuli Sarpan. Dia disiksa sedemikian rupa dengan cara mata ditutup lakban.
"Malam itu saya dimasukkan ke dalam sel tahanan sementara," katanya.
• Ditetapkan Sebagai Zona Hijau, Senin Besok di Sekolah di Kabupaten Merangin Mulai Aktif
• Soal Rapid Test Penyelenggara Pemilu di Puskesmas Bungo, Kapus Klaim Pelayanan Tidak Terganggu
3. Dituding selingkuh dengan orang tua pelaku
Ditanya sebab dirinya dibawa polisi, Sarpan menyebut bahwa dirinya dituding selingkuh dengan orangtua pelaku.
Walau begitu, apa yang dituduhkan terhadap dirinya itu disebut tidak benar.
Sarpan pun mengaku sampai saat ini dirinya tidak pernah terlibat dalam kasus pembunuhan Dodi Somanto.
Lantaran mendapat kabar Sarpan disiksa dan dianiaya penyidik, warga bersama pihak keluarga sempat beramai-ramai mendatangi Polsek Percut Seituan pada Senin (6/7/2020) sore.
Warga mendesak agar Sarpan dibebaskan, karena dia tidak terlibat dalam kasus pembunuhan Dodi Somanto.
Atas desakan warga dan keluarga, polisi akhirnya melepaskan Sarpan. Begitu keluar dari polsek, tak sedikit warga yang terkejut.
Pihak keluarga bahkan menangis melihat kondisi Sarpan yang lebam-lebam.