Berita Internasional

Pasukan Khusus India Diturunkan hingga Negaranya Borong 33 Jet dan 248 Rudal, China Bakal Melempem?

Pasukan Khusus India memainkan peran penting dalam perang singkat dengan Pakistan pada 2017, siap diterjunkan menghadapi agresi Tiongkok

Editor: Andreas Eko Prasetyo
indianexpress.com
Semangat Menyambut Perang dengan China, India Borong Berbagai Mesin Tempur Kelas Berat dari Rusia 

Pengadaan dan peningkatan MiG-29 dari Rusia diperkirakan menelan biaya Rs 7.418 crore.

Pengadaan Sukhoi-30 MKI akan diperoleh dari Hindustan Aeronautics Limited (HAL) milik negara dengan perkiraan biaya Rs 10.730 crore.

Persetujuan itu juga akan membahas kebutuhan lama IAF untuk meningkatkan skuadron tempurnya, kata kementerian pertahanan dalam sebuah pernyataan.

Saat ini, IAF memiliki 30 skuadron tempur aktif dari 42 skuadron.

Kepala IAF Marshal RK Bhadauria dalam sebuah wawancara dengan ThePrint pada bulan Mei mengatakan bahwa pengurangan skuadron tempur akan diimbangi kedatangan jet tempur Rafale dari Perancis dan LCA MK IA buatan India.

IAF memesan Light Combat Aircraft (LAC) Tejas MK IA dan pengiriman akan dimulai tiga tahun lagi.

Rudal Astra, buatan India, memiliki kemampuan Beyond Visual Range (BVR) akan berfungsi sebagai "pengganda kekuatan" dan menambah kemampuan serangan Angkatan Laut dan Angkatan Udara.

ASTRA adalah kelas BVR sistem Air-to-Air Missile (AAM) yang dirancang untuk dipasang pada pesawat tempur. 

Sistem senjata ASTRA MK-I akan terintegrasi dengan pesawat Sukhoi-30 MKI.

Selain menyiapkan personel militer dan alutsistanya, India juga menutup pasarnya terhadap produk China.

Setelah sebelumnya memutus kontrak dengan perusahaan China India juga melarang 59 aplikasi buatan China mulai Tiktok, WeChat, UC dll.

China Melempem

Namun Juru bicara Kementerian Perdagangan China Gao Feng mengatakan Beijing berharap India akan berhenti menargetkan ekspor China untuk memastikan hubungan perdagangan yang "sehat dan stabil" antara kedua negara.

"China menganggap penting untuk memperkuat kerja sama pragmatis dengan India di berbagai bidang, dan berharap kedua belah pihak akan bergerak ke satu sama lain," kata Gao pada konferensi pers mingguan.

Sentimen anti-China tetap tinggi di India.

105 Fintech Ilegal yang Diblokir SWI, Pinjaman Online Sasar Masyarakat yang Butuh Pendanaan Cepat

Sebungkus Mie Instan Rp25 Ribu, Satu Ponsel Seharga 25 Gram Emas, 10 Kg Beras Rp2 Juta di Daerah Ini

Lowongan Kerja OVO Juli 2020 - 18 Posisi Supervisor, Staff Keuangan, Digital Copywriter, Grafis

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved