Presiden Jokowi Marah ke Para Menteri, Fadli Zon: Itu Kemarahan yang Serius atau Marah Bohongan

Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon menanggapi soal kemarahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap para menteri.

Editor: Rahimin
Instagram @fadlizon
Fadli Zon 

TRIBUNJAMBI.COM - Video Presiden Joko Widodo mengungkapkan kekecewaannya atas kinerja menteri-menteri nya beredar ke publik.

Kekecewaan tersebut ia lontarkan saat menggelar rapat dengan para menteri. Rekaman video tersebut menjadi viral.

Ada sinyal Jokowi bakal melakukan perombakan kabinet, terhadap menteri yang kinerjanya tidak memuaskan. 

Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon menanggapi soal kemarahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap para menteri.

Fadli Zon menyebut, kemarahan itu bukanlah kemarahan pertama dari Jokowi di muka publik.

Namun, lanjut dia, kemarahan tersebut merupakan kemarahan yang lebih sistematis dalam menanggapi sebuah kerja kabinet.

Fasha Kembali Buktikan Akuntabilitas Kinerja Keuangan Terbaik

Pilkada Serentak 2020 di Tengah Pandemi Covid-19, Bukan Menguntungkan Tapi Ujian Berat Bagi Petahana

Pura-pura Minta Dipijat, Tak Kuat Menahan Birahi, Pria Ini Tega Setubuhi Anak Kandung Sendiri

Hal itu disampaikan Fadli Zon dalam tayangan yang diunggah di kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, Rabu (1/7/2020).

"Saat saya melihat video itu, persoalannya itu kinerja menteri yang harus dievaluasi atau kinerja presiden?" terang Fadli Zon.

Menurut dia, kelas sekali Jokowi berkali-kali mengatakan tidak ada visi misi menteri, yang ada adalah visi dan misi presiden. Artinya, di sini presiden adalah penguasa tunggal.

Fadli Zon lantas mengumpamakan pemerintah seperti layaknya pagelaran orkestra, di mana Presiden Jokowi bertindak sebagai dirigen atau konduktor.

"Orkestra yang didalamnya itu ada para menteri diberbagai bidang, menteri-menteri tentu mempunyai keterbatasan karena di batasi oleh bidangnya masing-masing."

"Kemudian orkestra itu misalnya bunyi-bunyiannya tidak berjalan, tidak menjadi sebuah symphony satu harmoni yang enak didengar, nah kalau itu terjadi siapa yang salah?" ungkapnya.

Fadli Zon lantas mempertanyakan siapakah yang bersalah dalam hal ini, Presiden Jokowi ataukah para menteri.

Menurut dia, hal itu menjadi pertanyaan yang sangat mendasar. "Untuk melihat, apakah yang dilakukan oleh Pak Jokowi ini sebuah kemarahan yang serius atau marah bohongan?" jelasnya.

Digosipkan dengan Sule, Ibunda Raffi Ahmad Beri Klarifikasi Soal Kedekatannya, Tolak Mentah-mentah!

Dipimpin Kapolda Jambi, Polda Jambi Gelar Upacara HUT Bhyangkara ke-74 Secara Virtual

Tergiur Membeli iPhone 11 Dengan Harga Murah, Wanita Ini Malah Dikirimi Penjual Kartu Remi

Fadli Zon mengatakan, jika marahnya Jokowi dalam arti sangat serius, harusnya tidak perlu diumbar ke publik.

Sebab, menurut dia hal itu justru mempertontonkan kelemahan para pembantunya. Di sisi lain, lanjut dia, sebenarnya juga mempertontonkan kelemahan presiden sendiri.

"Jadi kalau ini merupakan satu aksi teatrikal yang dalam drama Turki itu ada front stage dan back stage."

"Apakah ini memang front stage atau panggung depan dari presiden untuk menyampaikan kepada publik supaya ada satu alasan justifikasi melakukan sebuah reshuffle atau langkah-langkah lain," kata Fadli Zon.

Fadli Zon Tanggapi
Fadli Zon Tanggapi (Youtube Mata Najwa)

Sementara, dibelakang kemaraham itu, kata dia, mungkin presiden sedang membuat satu dalih, bahwa yang salah adalah para pembantunya. "Terutama di dalam penanganan Covid-19, diberbagai bidang tertentu," tandasnya.

Simak video lengkapnya:

Pertaruhkan Reputasi Politik hingga Ancaman Reshuffle

Presiden Jokowi meluapkan kejengkelannya kepada para menteri dan anggota kabinet dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia.

Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Kamis (18/6/2020). Bahkan, Jokowi menyebut tak ada kemajuan yang signifikan dari kinerja para menteri terkait penanganan Covid-19. "Saya harus ngomong apa adanya nggak ada progres yang signifikan, nggak ada," tegas Jokowi.

Kagetnya Sarwendah dan Ruben Onsu Saat Intip Kamar Betrand Peto, Curiga Aroma Menyengat: Ini Parah!

Politisi Ini Asik Endus-endus Celana Dalam Wanita Saat Rapat Online, Langsung Ditegur Anggota Dewan

Tito Karnavian Merasa Tak Nyaman, Dibilang Utamakan ke DPR Ketimbang Rapat Dengan Presiden

Dalam pidatonya itu, Jokowi seakan tak bisa menutupi rasa kecewanya kepada para menteri. Nada bicara Jokowi pun beberapa kali sempat meninggi.

Dia menilai, saat ini masih banyak para menteri yang bekerja biasa-biasa saja di masa krisis seperti sekarang ini. "Jangan biasa-biasa saja, jangan menganggap ini normal, bahaya sekali," ujar Jokowi.

Menurut dia, di masa krisis seperti sekarang ini, dibutuhkan kerja keras yang ekstra luar biasa, termasuk dalam pengambilan keputusan atau kebijakan. "Ini kerjanya memang harus extraordinary, perasaan ini tolong sama."

Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo (ist)

"Jadi tindakan-tindakan kita, keputusan-keputusan kita, kebijakan-kebijakan kita suasananya adalah harus suasana krisis."

"Jangan kebijakan yang biasa-biasa saja menganggap semua ini kenormalan, apa-apaan ini," tegasnya.

Jokowi meminta agar para menteri tidak memakai hal yang standar dalam suasana krisis ini.

Bahkan, Jokowi siap jika harus mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu), Peraturan Presiden (Perpres) apabila dibutuhkan untuk menangani krisis yang terjadi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu bahkan rela mempertaruhkan reputasi politiknya jika harus mengeluarkan Perppu lagi di masa pandemi ini.

Pelaku Pembakar Mobil Alphard Via Vallen Ternyata Bukan Orang Sembarangan, Kini Keluarganya Pasrah

Kabupaten Merangin Raih WTP Ke 4, Al Haris: WTP ini Juga Sebagai Motivasi Kita untuk Lebih Baik Lagi

Fachrori Berhasil Pertahankan WTP, Pemprov Jambi Delapan Kali Raih WTP Berturut-turut

"Kalau mau minta Perppu lagi, saya buatkan Perppu, kalau yang sudah ada belum cukup."

"Asal untuk rakyat, asal untuk negara saya pertaruhkan reputasi politik saya," kata dia.

Jokowi menekankan, dalam mengatasi krisis ini, semua pimpinan lembaga negara bertanggung jawab terhadap nasib 267 juta penduduk Indonesia.

"Saya lihat masih banyak kita ini yang seperti biasa-biasa saja, saya jengkelnya di situ, ini apa nggak punya perasaan suasananya krisis?" ucap Jokowi.

Jokowi lantas menyampaikan ancaman reshuffle bagi menterinya yang masih bekerja biasa-biasa saja di situasi krisis.

Terjawab Sudah Sosok Pengundang Rhoma Irama Manggung di Khitanan Anaknya, hingga Bupati Bogor Geram

Terancam Hukuman Mati, Pria ini Cekik Pacarnya Hingga Tewas, Cemburu Lihat Pesan Mesra di HP Kekasih

"Langkah apapun yang extraordinary ini akan saya lakukan, untuk 267 juta rakyat kita untuk negara."

"Bisa saja membubarkan lembaga, bisa saja reshuffle, udah kepikiran kemana-mana saya, entah buat perpu yang lebih penting lagi kalau memang diperlukan," ungkapnya.

Jokowi menegaskan, dalam situasi krisis seperti ini, kerja keras, kecepatan dan tindakan di luar standar sangat diperlukan.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Video Jokowi Marah ke Para Menteri, Fadli Zon: Kemarahan yang Serius atau Marah Bohongan?

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved