Rp 50 Juta, Mengapa Sepeda Lipat Brompton Bisa Laris di Pasaran dan Diburu? Begini Sejarahnya
selain untuk kesehatan, mereka tampaknya masih khawatir tertular covid-19 jika menggunakan angkutan umum untuk berangkat kerja.
TRIBUNJAMBI.COM - Demam bersepeda sedang melanda masyarakat Indonesia, seiring mulai dibukanya aktifitas ekonomi, setelah penerapan PSBb setelah 3 bulan.
Selain untuk kesehatan, mereka tampaknya masih khawatir tertular covid-19 jika menggunakan angkutan umum untuk berangkat kerja.
Maka toko-toko sepeda dibanjiri pembeli, bahkan banyak yang kehabisan.
Seiring makin maraknya pengguna sepeda, ada merek sepeda yang sangat populer dam punya gengsi tinggi bagi pemakainya.
• Jalani Misi Berat, Kopassus Nekat Terjun ke Lembah X yang Santer Dihuni Suku Kanibal, Begini Jadinya
• Siapa Sebenarnya Sherrin Tharia, Gugat Cerai Mantan Gubernur Jambi Zumi Zola? Tak Banyak yang Tau
Merek sepeda itu adalah Brompton dan berasal dari negara Inggris.
Tak hanya khusus bagi penggemarnya, nama Brompton pun pasti dikenal atau setidaknya terdengar nyaring di kuping para penikmat sepeda jenis lainnya.
Pasalnya, kehebohan yang terjadi menyusul fenomena kenaikan harga sepeda lipat handmade produksi London, Inggris, ini hingga menembus harga yang tak wajar menjadi perhatian publik.
Sejumlah pakar ekonomi menilai, kondisi tersebut terjadi karena tingginya angka permintaan yang dibarengi dengan minimnya pasokan, sehingga memengaruhi harga jual.
Lalu, ada pula yang berpendapat, kegaduhan dari harga tersebut terjadi karena tren yang memuncak, serta kebutuhan gengsi dari segmen tertentu pada konsumen di Indonesia.
Namun, terlepas dari hal tersebut, mereka yang awam tentu akan bertanya-tanya tentang apa yang menjadi kelebihan Brompton yang mahal ini dibandingkan sepeda lain.
Begitu bukan?
Untuk varian standar Brompton di pasar Indonesia, saat kondisi normal, kira-kira berada di rentang harga Rp 25 juta-Rp 50 juta per buah, tergantung modelnya.
Namun, sebenarnya di Indonesia terdapat sejumlah sepeda lipat pada rentang harga tersebut, yang juga beredar di pasaran, bahkan lebih mahal.
Lalu, kenapa Brompton yang dihebohkan?
Banyak orang menjawab, atensi publik menjadi lebih besar terhadap merek ini ketika sepeda Brompton tersebut disandingkan dengan motor gede Harley-Davidson, dalam kasus penyelundupan Garuda Indonesia, beberapa waktu lalu.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/sepeda-lipat-brompton-diproduksi-pada-1981.jpg)