Proyek Tol Trans Sumatera Jambi-Rengat Lanjut, Dirjen Binamarga Serahkan Dokumen Ini
Rencana pembangunan jalan tol Trans Sumatera mendapat titik terang, setelah Direktorat Jendral Binamarga Kementerian PUPR akhirnya menyerahkan dokumen
Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Rencana pembangunan jalan tol Trans Sumatera mendapat titik terang, setelah Direktorat Jendral Binamarga Kementerian PUPR akhirnya menyerahkan dokumen rencana pengadaan tanah kepada Gubernur Jambi, Fachrori Umar, Rabu (17/6/2020). Dokumen yang diserahkan kali ini terkait rencana pembangunan tol Jambi-Rengat, Riau, dengan total panjang 198 kilometer.
Fachrori, dalam keterangan persnya mengapresiasi rencana pembangunan tersebut. Sebab, menurutnya, pembangunan itu akan memberi dampak baik dalam meningkatkan konektivitas antardaerah.
"Ini juga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian daerah dan perekonomian rakyat. Untuk itu, kami segera minta OPD terkait untuk mengerjakan poin-poin ini," katanya.
• Ribut Dana BLT, Ratusan Warga Seling Kembali Demo Kades: Fasilitas Kantor Desa Hancur
• VIDEO Dexamethasone Disebut Bisa Sembuhkan Pasien Covid-19, Begini Penjelasan WHO
Lebih lanjut, Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah IV Jambi, Bosar H Pasaribu berharap tindak lanjut penyerahan dokumen ini dapat dilakukan segera. Sebab, jika persoalan lahan ini sudah diselesaikan, pihak developer sudah bisa menunjuk kontraktor untuk melakukan pembangunan jalan tersebut. Namun, dia tidak memastikan kapan pembangunan itu dimulai dan selesai.
"Kapan dimulainya, sesegera mungkin. Kapan selesainya, ya sesegera mungkin juga. Yang penting di sini, kita saling membantu," ujarnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Jambi, Muhammad Fauzi menjelaskan, di sini, pihak Hutama Karya selaku penanggung jawab sudah melakukan tahap perencanaan pembangunan, termasuk pembebasan lahan untuk dua tahap tol Trans Sumatera yang melintasi Provinsi Jambi.
"Ada dua tahap. Tapi yang diserahkan tadi untuk rencana pembangunan tol Jambi-Rengat sepanjang 198 kilometer," jelasnya.
Dalam waktu dekat, pihak Dinas PUPR Provinsi Jambi akan melakukan penetapan lokasi, sebagai dasar pembebasan lahan. Kata dia, secara garis besar, pembebasan lahan ini dirincikan dalam empat tahap. Mulai dari prencanaan, penetapan lokasi, pembebasan lahan kesepakatan ganti rugi, sampai proses pembayaran.
"Sekarang ini, sudah ke tahap perencanaan, dan kita akan melakukan penetapan lokasi. Segera, dalam waktu dekat Sekda akan membentuk Satgas untuk penetapan lokasi ini," terangnya.
Perlu diinformasikan, rencana pembangunan tol Trans Sumatera yang melintasi wilayah Provinsi Jambi ini mulai digaungkan tahun lalu. Tol yang dibangun dengan APBN ini dilakukan dalam dua tahap. Dokumen yang diserahkan saat ini adalah untuk pembangunan tol Jambi-Rengat, Riau, dengan panjang total 198 kilometer.
Sepanjang 116,5 kilometer dari total panjang tersebut melintasi wilayah Provinsi Jambi.
Selain itu, tol Trans Sumatera juga dibangun untuk rute Jambi-Betung, Sumatra Selatan.
"Untuk Jambi-Tempino kemungkinan penyerahan dokumennya 1 atau 2 minggu lagi. Tapi pelaksanaan fisiknya serempak," tandasnya.
• BREAKING NEWS Pedagang Pasar di Sarolangun Positif Corona
• Lama Tak Masuk Sekolah, Siswa di Jambi Mengaku Kangen
Pembebasan Lahan Sering Jadi Masalah
Pihak PT Hutama Karya yang menangani pembangunan tol Trans Sumatera yang melintasi Provinsi Jambi berharap, proses pembebasan lahan dapat diselesaikan dengan segera. Menurut Koordinator Lahan PT Hutama Karya, Ilham Desri S, pembebasan lahan sejauh ini menjadi proses yang paling rumit dalam pembangunan tol.