Kasus Pemerkosaan
Tujuh Siswa SMA Perkosa Remaja Berusia 14 Tahun, Diperkosa Saat Jam Belajar, Begini Kisahnya
Tujuh siswa SMA di Tawau, Malaysia tega memerkosa remaja berusia 14 tahun.
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Tujuh siswa SMA di Tawau, Malaysia tega memerkosa remaja berusia 14 tahun.
Miris bila melihat prilaku anak sekarang.
Biadabnya lagi mereka memerkosa gadis remaja tersebut disaat jam belajar.
Tak hanya itu mereka juga melakukan kekerasan fisik terhadap korbannya.
• Kartu Pra Kerja Gelombang 4 Sudah Dibuka, Begini Cara Daftarnya Siapkan KTP Hingga Foto Selfie
• Akhirnya Ketahuan, Putri Presiden China Ini Ternyata Kuliah di Kampus AS, Ayahnya Tertampar Skandal!
• Terdakwa Kasus Penipuan Proyek Kemenpora Minta Dibebaskan
Dilansir Sosok.ID dari The Star dan Malaymail, Jumat (12/6/2020), seorang remaja wanita usia 14 tahun telah menjadi korban pemerkosaan sejumlah remaja pria.
• Berawal dari Kecurigaan Tamu Undangan, Fakta Pernikahan Sejenis Akhirnya Terbongkar, Begini Faktanya
• Panitia Pilkada DPW PAN Jambi Jadwalkan Pengambilan Formulir Penjaringan
Korban yang merupakan siswa SMP ini habis dilecehkan oleh 7 orang siswa SMA di dalam kelas secara bergantian.
Usai memperkosa, para pelaku meninggalkan korban begitu saja dalam keadaan setengah telanjang di dalam kelas
Melansir The Star, siswi SMP ini ditemukan guru sudah dalam keadaan yang mengenaskan dan menangis ketakutan.
Kepada sekolah, siswi SMP ini mengaku dua orang kakak kelasnya memerkosanya bersamaan
• Akad Nikah di Kabupaten Sarolangun Dibolehkan, Kamenag: Dianjurkan Menikah di KUA
• 35 Buruh Pabrik Tangerang Dikabarkan Disekap karena Alasan Covid-19, Begini Faktanya
Sementara empat siswa SMA lainnya menonton sambil menunggu giliran.
Ibu korban yang tahu anaknya menerima tindak pelecehan seksual di sekolahnya sendiri.
Ia pun langsung melaporkan kejadian ini pada pihak kepolisian Tawau pada 15 September 2019 lalu.
Korban yang masih trauma pun langsung dilarikan ke rumah sakit setempat untuk melakukan visum.
• Pemkot Jambi Pulangkan Dua Pasien Sembuh Covid-19
• LIbur Sekolah di Kabupaten Sarolangun Diperpanjang, Besok Masuk Ujian Sistem Daring
Masih di hari yang sama, kepolisian Tawau pun berhasil mengamankan ketujuh pelaku yang merupakan siswa SMA di tingkat akhir.
Kendati sudah ditangkap, ketujuh pelaku pemerkosaan ini rupanya tidak ditahan.
Bukannya ditahan seperti kasus hukum lainnya, para pelaku pemerkosaan ini justru mendapatkan bebas bersyarat oleh pihak kepolisian Tawau.
Jaminan bebas bersyarat ini diberikan kepada ketujuh pelaku selama 3 hari sebelum akhirnya diterbitkan surat penahanan.
Pemberian bebas bersyarat ini pun dikarenakan para pelaku bertindak kooperatif selama pemeriksaan dan mengaku tindakan mereka.
• Amerika Bongkar Kebohongan China Terkait Virus Corona, Foto Ini Ungkap Fakta yang Disembunyikan
Tak hanya itu, jaminan bebas bersyarat ini diberikan lantaran ketujuh pelaku adalah siswa SMA yang harus menjalani ujian negara pada 28 November 2019 mendatang.
Bebas bersyarat ini diberikan agar ketujuh pelaku bisa melaksanakan ujian negara mereka tanpa mengkhawatirkan masa depan.
Hal itu dijelaskan Kepala Kepolisian Distrik Tawau, Asisten Komisaris Peter Umbuas seperti yang dikutip Sosok.ID dari Malaymail, Jumat (12/6/2020).
"Karena kasus ini telah diselesaikan dan semua pelaku telah tertangkap, polisi akan memperpanjang penundaan masa penahanan jadi 3 hari."
"Mereka diizinkan bebas dengan syarat untuk mengikuti ujian negara pada 28 November 2019 mendatang," jelas Asisten Komisaris Peter Umbuas.
• Tepat 40 Hari Mendiang Didi Kempot Meninggal, Yuni Shara Rilis Lagu Berjudul Kapuasan Janji
Tak ayal, pembebasan bersyarat ketujuh pelaku pemerkosaan ini pun membuat publik geram setengah mati.
Banyak yang menyayangkan dan mengecam keputusan pihak kepolisian yang malah mengkhawatirkan masa depan para pelaku.
"Apa nih yang barusan aku baca? Mereka jelas-jelas menghancurkan masa depan gadis itu dan meninggalkan luka permanen, tapi polisi dan orang tua pelaku malah mengkhawatirkan ujian negara?"
"Dibebaskan untuk ujian? Ujian apa? Kalau mereka benar-benar pelajar, mereka tak kan melakukan hal bejat ini,"
"Suruh ujian di dalam penjara aja sih. Bagaimana bisa sih polisi malah membebaskan mereka? Korbannya saja masih trauma,"
• Dampak Relaksasi, Angin Segar Sektor Ekonomi, dan Pentingnya Penerapan Protokol Kesehatan
Padahal, masa depan korban yang saat ini mengalami trauma lebih penting dari masa depan para pelaku pemerkosaan.
Namun sampai detik ini, pihak kepolisian tidak mengomentari aksi protes publik terhadap keputusan mereka tersebut. (*)
Berita ini ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Kasihan Remaja 14 Tahun Ini, Korban Pemerkosaan 7 Siswa SMA, Bukannya Dihukum, Pelaku Dilepas Polis Editor: Arif Fuddin Usman