Virus Corona

WHO Kecolongan, Foto Satelit Amerika Jadi Bukti Nyata Jika China Banyak Bohong Soal Virus Corona

Tudingan Amerika Serikat yang menyebut China selama ini menyembunyikan hal-hal seputar pandemi virus corona, termasuk awal kemunculan Covid-19

Editor: Tommy Kurniawan
ist
Foto Satelit Amerika Jadi Bukti Nyata Jika China Banyak Bohong Soal Virus Corona 

TRIBUNJAMBI.COM - Hingga kini wabah virus corona yang berasal dari China masih menjadi masalah serius diberbagai negara, termasuk Amerika Serikat.

Sejumlah tudingan buruk pun terus dikeluarkan Amerika Serikat kepada China soal wabah virus corona.

Tudingan Amerika Serikat yang menyebut China selama ini menyembunyikan hal-hal seputar pandemi virus corona, termasuk awal kemunculan Covid-19 mendekati kebenaran.

Foto citra satelit menunjukkan kota Wuhan disinyalir sudah merebak virus corona sejak sekitar September 2019 lalu. 

Ulah Raffi Ahmad Keceplosan Sebut Nama Ayu Ting Ting Depan Istri, Nagita Slavina Spontan: Gak Kenal!

Dikenal Miliki Tubuh Super Seksi, Artis Ini Ternyata Jebolan Pesantren, Ada Aura Kasih, Dewi Perssik

Elektabilitas Prabowo Subianto Turun Drastis Saat Pandemi Covid-19, Ternyata Ini Penyebabnya

100 Negara Teraman dari Covid-19, Swiss Peringkat 1, Indonesia Urutan 97

Ya, data citra satelit ini menunjukkan kemungkinan virus corona muncul sejak bulan September 2019.

Sementara China baru melaporkan kasus corona pada organisasi kesehatan dunia, WHO, pada akhir Desember 2019.

Andai saja dilaporkan ke WHO sejak awal mula kemunculannya, pandemi takkan merongrong seluruh dunia seperti sekarang. 

Begitulah. Penyebaran virus corona hingga saat ini masih menjadi perdebatan sengit dan belum menemukan hasil atas asal usul penularan pertama kalinya.

Pemberitaan sebelumnya, Wuhan, China, menjadi kota pertama yang ditemukannya virus ini.

Di daerah tersebut, Covid-19 telah  menginfeksi 7 juta orang dan telah merenggut nyawa orang lebih dari 400 ribu orang di dunia.

Pemerintah China telah menginformasikan wabah ini kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 31 Desember 2019.

Siswa menunggu untuk diperiksa sebelum memasuki Universitas Wuhan, pada hari pertama kelas di Wuhan pada 8 Juni 2020. Siswa tahun terakhir kembali ke kampus di Wuhan setelah universitas dibuka kembali setelah penutupan selama berbulan-bulan karena coronavirus.
Siswa menunggu untuk diperiksa sebelum memasuki Universitas Wuhan, pada hari pertama kelas di Wuhan pada 8 Juni 2020. Siswa tahun terakhir kembali ke kampus di Wuhan setelah universitas dibuka kembali setelah penutupan selama berbulan-bulan karena coronavirus. (STR / AFP)

Negeri Paman Sam, Amerika Serikat menuding China menutup-nutupi ketika virus corona ini merebak pertama kali di Wuhan.

Mereka mempercayai virus ini sudah menyebar jauh sebelum Desember, meski dibantah oleh China.

Tak jauh beda dengan Amerika Serikat, penelitian dilakukan di Harvard Medical School menunjukkan adanya kemungkinan, virus corona pertama kali di Wuhan sejak September 2019.

Hal tersebut diperoleh melalui data satelit dengan mengamati lonjakan lalu lintas di sekitar lima rumah sakit besar di Wuhan.

Halaman
1234
Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved