Virus Corona

WHO Kecolongan, Foto Satelit Amerika Jadi Bukti Nyata Jika China Banyak Bohong Soal Virus Corona

Tudingan Amerika Serikat yang menyebut China selama ini menyembunyikan hal-hal seputar pandemi virus corona, termasuk awal kemunculan Covid-19

Editor: Tommy Kurniawan
ist
Foto Satelit Amerika Jadi Bukti Nyata Jika China Banyak Bohong Soal Virus Corona 

"Kami menganalisanya dengan menghitung jumlah mobil di RS, karena parkiran akan penuh seiring dengan sibuknya RS,” ucap Brownstein.

Seorang pekerja medis mengambil sampel swab dari seorang siswa untuk diuji untuk virus corona COVID-19 di Universitas Wuhan, pada hari pertama kelas di Wuhan pada tanggal 8 Juni 2020. Siswa tahun terakhir kembali ke kampus di Wuhan setelah universitas dibuka kembali setelah penutupan selama berbulan-bulan karena coronavirus.
Seorang pekerja medis mengambil sampel swab dari seorang siswa untuk diuji untuk virus corona COVID-19 di Universitas Wuhan, pada hari pertama kelas di Wuhan pada tanggal 8 Juni 2020. Siswa tahun terakhir kembali ke kampus di Wuhan setelah universitas dibuka kembali setelah penutupan selama berbulan-bulan karena coronavirus. (STR / AFP)

Brownstein kemudian memberikan suatu pemikiran dari aktivitas di parkiran tersebut.

“Semakin banyak mobil terparkir di RS, maka semakin sibuk, seperti sesuatu sedang terjadi di komunitas tersebut, infeksi meningkat dan orang-orang harus memeriksakannya ke dokter.

"Jadi, tingkat kesibukan RS bisa dilihat melalui mobilnya, dan kami melihat hal ini dari berbagai institusi,” lanjutnya.

Hamir 350 foto yang didapat tim peneliti dari satelit dengan meninjau lalu lintas dan parikiran di luar rumah sakit besar di Wuhan dalam dua tahun terakhir.

Foto-foto tersebut diambil setiap pekan selama musim gugur 2019.

Pada 10 Oktober 2018, peneliti mencatat ada 171 mobil yang terparkir di Rumash Sakit Tianyou, Wuhan.

Pada tahun berikutnya terjadi lonjakan.

Tercatat ada 285 mobil yang terparkir atau bertambah 67 persen.

Di rumah sakit lain, adanya peningkatan 90 persen dengan komparasi data pada tahun 2018 dengan 2019.

Seorang siswa memasuki kamar asrama di Universitas Wuhan, pada hari pertama kelas di Wuhan pada tanggal 8 Juni 2020. Siswa tahun terakhir kembali ke kampus di Wuhan setelah universitas dibuka kembali setelah penutupan selama berbulan-bulan karena coronavirus.
Seorang siswa memasuki kamar asrama di Universitas Wuhan, pada hari pertama kelas di Wuhan pada tanggal 8 Juni 2020. Siswa tahun terakhir kembali ke kampus di Wuhan setelah universitas dibuka kembali setelah penutupan selama berbulan-bulan karena coronavirus. (STR / AFP)

Kemudian, tercatat adanya peningkatan jumlah mobil yang ditemukan pada pertengahan 2018 di Wuhan Tongji Medical.

Pernyataan dari Presiden RS Metrics, Tom Diamond bahwa pada 31 Desemeber 2019, Wuhan mengalami masalah kesehatan beberapa bulan sebelum pemerintah China mengumumkan kepada publik perihal suatu penyakit menular yang disebut sebagai pneumonia di Wuhan Municipal Health Commission.

“Di semua RS besar di Wuhan, kami melihat adanya lonjakan lalu lintas dalam dua tahun selama September hingga Desember 2019,” ucap Diamond yang menjadi salah satu tim peneliti.

Meski demikian, hasil dari penelitian yang telah dilakukan ini dianggap kurang meyakinkan.

Data yang disajikan cenderung sugestif menurut David Perlin, Kepala Medis di Center for Discovery and Innovation, New Jersey.

Halaman
1234
Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved