Berita Nasional

Kapendam Dibuat Geram oleh Aksi KKB Papua, Goliat Tabuni dan Lekagak Tembak dan Mutilasi Warga Sipil

Kapendam Dibuat Geram oleh Aksi KKB Papua, Goliat Tabuni dan Lekagak Tembak dan Mutilasi Warga Sipil

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Kolase Youtube dan IST/Tribun Manado
Ilustrasi: KKB Papua Joni Botak & Lekagak Telenggen 

TRIBUNJAMBI.COM - Ulah kembali dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Baru ini KKB Papua menembak mati warga sipil pada Jumat (29/5/2020).

Bukan hanya menembak mati, KKB Papua ternyata juga memutilasi jasad korbannya.

Kapendam XVII Cendrawasih, Kolonel Cpl Eko Daryanto angkat bicara dan menyebut tindakan KKB Papua itu sangat biadab.

New Normal di Kabupaten Bungo Sedang Dikaji, Tidak Pakai Masker Siap-Siap Didenda Rp 50 Ribu

Bahas Pilkada Muarojambi, Ketua KPU Sambangi Kediaman Bupati Masnah Busro

PLN Beri Solusi Cicil Bayar Tagihan Listrik PLN Bulan Juni 2020, Begini Syarat dan Ketentuannya

Seperti diketahui, warga sipil bernama Yunus Sani ditembak mati KKB Papua di Jalan Trans Papua Magataga (perbatasan Kabupaten Intan jaya dan Kabupaten Paniai)

Berikut update faktanya dilansir dari Kompas TV dalam artikel 'KKB Bunuh Petani dan Memutilasinya, Potongan Tubuh Korban Ditemukan Pastur Terbungkus Karung'

Anggota KKB Papua
Anggota KKB Papua (Youtube/Facebook TPNPB)

1. Kapendam Cendrawasih sebut KKB Papua biadab

Yunus Sani, warga asli Papua yang berprofesi sebagai petani menjadi korban pembunuhan oleh KKB Papua dari Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Pria berusia 40 tahun itu dibunuh dengan cara sadis. Ia ditembak, lalu jasadnya dimutilasi dan dibungkus dalam sebuah karung.

Kapendam XVII Cendrawasih, Kolonel Cpl Eko Daryanto menyebut tindakan KKB Papua itu sangat biadab.

"KKB Papua OPM seakan menebar virus mencabut nyawa para warga asli Papua yang berada di bumi Papua, ini sangat biadab dan tentu tidak benar," kata Kolonel Cpl Eko Daryanto melalui keterangan resminya pada Sabtu (6/6/2020).

2. Kronologi kejadian

Eko menjelaskan, kronologinya bermula saat Pastur Gereja Mbegulo, Bapak Niko Wakey tengah mengantar anaknya dari Enarotali menuju Kampung Mbegulo.

Saat menempuh perjalanan di Kampung Megataga Distrik Wandai, ia mendengar tembakan kurang lebih sebanyak delapan kali.

Setelah suara tembakan berhenti, KKB Papua turun dari Kampung Megataga dan langsung menghampiri Bapak Niko Wakey. Mereka menyampaikan informasi telah membunuh Yunus.

Mendengar informasi tersebut, Bapak Niko Wakey langsung mencari keberadaan Yunus.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved