Nekat Cari Tanaman Mahal Berupa Bongsai, Pria Ini Malah Tertimpa Batu Besar dan Berujung Kematian

Niat mendapat keuntungan besar namun, pria ini malah bernasib tragis. Ia nekat mencari tanaman mahal incaran kolektor bonsai.

Editor: rida
ist
Detik-detik proses evakuasi pencari pohon serut Ahmad Satiri di perbukitan Bulu, Kabupaten Sukoharjo hingga Senin (1/6/2020) dini hari 

TRIBUNJAMBI.COM - Niat mendapat  keuntungan besar, bisa memperoleh uang dengan cepat.

Namun, pria ini malah bernasib tragis dan memilukan.

 Pria satu ini, yang nekat mencari tanaman mahal incaran kolektor bonsai.

Pohon serut ini memang disebut sebagai tanaman mahal, sehingga pohon serut diincar kolektor tanaman bonsai.

Alih-alih mendapatkan pohon serut, pria tersebut tewas tergencet batu di hutan.

Sebelum meninggal dunia, proses evakuasi pria itu berlangsung dramatis.

Simak berita selengkapnya. 

Sebuah kisah pilu terkirim dari Bulu, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Nasib malang menimpa Ahmad Satiri alias Ambon (37) warga Banjardowo RT 01 RW 05, Desa Purworejo, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri.

Saat hendak mencari pohon serut, atau pohon yang biasa dicari oleh kolektor bonsai, Ahmad Satiri mengalami nasib tragis, Minggu (31/5/2020).

Mencari pohon serut di kawasan perbukitan di Desa Kedungsono, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, separuh badan Ahmad tertimpa longsoran batu besar.

Pemerintah Revisi Perpres, Anggaran Penanganan Covid-19 Membengkak Jadi Rp 677,2 Triliun

Heboh Soeharto Dituduh PKI, Tengku Zulkarnain Buat TAGAR Boikot Wikipedia

Ketika Presiden RI dan Menkominfo Divonis Bersalah atas Pemblokiran Internet di Papua

Menurut Kapolsek Bulu Iptu Dalmadi, kepolisian menerima laporan tersebut Minggu sekitar pukul 15.00 WIB.

"Korban ini orang Wonogiri, tapi punya teman orang Bulu dan saat itu sedang mencari kayu serut di sekitar lokasi kejadian," katanya kepada TribunSolo.com (grup TribunJatim.com ), Senin (1/6/2020).

Namun dia tidak dapat memastikan, apakah korban ini memang kolektor kayu serut, karena profesi korban sebagai buruh.

Saat korban dan beberapa temannya sedang menyusuri hutan di daerah perbatasan Wonogiri dan Bulu, Sukoharjo, mereka menemukan kayu serut di bawah batu besar.

Adapun pohon serut selama ini memang disebut sebagai tanaman mahal karena diincar para kolektor tanaman bonsai.

"Sebenarnya sudah diingatkan agar tidak diambil, karena medannya cukup terjal dan berbahaya," terangnya.

"Namun korban nekat, mungkin tergiur dengan keuntungan bila berhasil menjual kayu serut tersebut," imbuhnya membeberkan.

Kepada Hotman Paris, Reino Barack Beberkan Putusnya dengan Luna Maya Jelang Ulang Tahun

Ternyata, Mantan Petinggi Jiwasraya Terima Mobil Mewah dan Nonton Konser di Luar Negeri

Mulai Awal Sekolah Desember atau Awal Tahun, Jika Juli 0 Penambahan Covid-19

Saat korban mencoba mengambil kayu serut yang berada di dekat batu besar, tiba-tiba batu itu longsor.

"Batu itu menimpa kaki korban dan tergenjet," tandasnya.

Sempat Makan dalam Kondisi Tergencet 

Proses evakuasi pencari pohon serut Ahmad Satiri alias Ambon (37) warga Banjardowo RT 01 RW 05, Desa Purworejo, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri di perbukitan Bulu, Kabupaten Sukoharjo hingga Senin (1/6/2020) dini hari pukul 01.00 WIB.
Proses evakuasi pencari pohon serut Ahmad Satiri alias Ambon (37) warga Banjardowo RT 01 RW 05, Desa Purworejo, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri di perbukitan Bulu, Kabupaten Sukoharjo hingga Senin (1/6/2020) dini hari pukul 01.00 WIB. (Tribunsolo.com/Istimewa)

Ambon sempat bertahan hidup dalam kondisi tergencet batu.

Proses evakuasi Ahmad Satiri alias Ambon berlangsung dramatis.

Petugas dan tim SAR harus ektra berhati-hati memindahkan batu besar yang menimpa kaki Ambon, Minggu (31/5/2020).

Menurut Kapolsek Bulu Iptu Dalmadi, proses evakuasi baru bisa dilaksanakan sekitar pukul 18.00 WIB dengan menggunakan bantuan alat evakuasi meskipun laporan yang diterima sekitar pukul 15.00 WIB.

"Saat kami dapat laporan, kami teruskan kepada Muspika dan tim SAR," katanya kepada TribunSolo.com (grup TribunJatim.com ), Senin (1/6/2020).

Persiapan Masa New Normal, Masjid Agung Al Azhar Siap Gelar Salat Jumat Perdana Esok

Menurut Kepala Desa Kedungsono Supriyanto, meski terimpa batu sebesar mobil SUV, namun selama proses evakuasi, korban dalam kondisi sadar.

"Yang tertimpa batu hanya dibagian kakinya, dan selama proses evakuasi dia dalam kondisi sadar dan kuat," katanya Senin (1/6/2020).

Medan yang sulit dijangkau, dan berada ditingkat kemiringan sekitar 45 derajat, membuat proses evakuasi berjalan lama.

Supriyanto mengatakan, tim SAR sempat membuka jalan baru dengan memotong semak belukar untuk menuju kelokasi kejadian.

"Evakuasi menggunakan alat semacam katrol untuk mengangkat batu, karena kalau batu itu bergeser 1 cm saja, bisa mengenai badan koran," terangnya.

Lamanya proses evakuasi, membuat korban sempat diberikan minum dan makan oleh tim penyelemat.

"Tim SAR juga membawa tim medis, dan sempat diinvus juga," jelasnya.

"Jam 22.00 WIB juga sempat di tensi, dan normal," imbuhnya.

Begini, Fat. Sebenarnya aku sudah jatuh cinta padamu Soekarno Bertemu Fatmawati di Bengkulu

Sekitat pukul 01.00 WIB, batu yang menimpa kaki korban berhasil diangkat, dan korban segera dibawa ke RS Karima Kartasura untuk mendapatkan pertolongan medis.

Bahkan saat proses evakuasi tersebut, Bupati Wonogiri Joko Sutopo ikut datang dan memimpin proses evakuasi karena yang tertimpa batu merupakan warganya.

Lokasi yang terjal, dekat dengan jurang, dan jauh dari pemukiman penduduk, menyulitkan proses evakuasi.

"Dari jalan utama, jaraknya sekitar 3 km naik ke atas, hanya ada jalan setapak dan licin menuju ke sana," terangnya.

Dalmadi menambahkan, saat proses evakuasi berjalan, jenset untuk penerangan sempat mati, sehingga petugas harus menggunakan penerangan dari lampu senter pihak kepolisian.

Proses evakuasi tersebut berjalan hingga sekitar pukul 01.00 WIB.

"Korban kemudian dibawa ke RS Karima Kartasura untuk mendapatkan perawatan intensif," terang dia.

2 Tahun Menghilang, Kabar Terbaru Anggita Sari Tampil Berhijab dan Gendong Bayi, Hapus Foto Seksi

Menyerah di Rumah Sakit

Ahmad Satiri alias Ambon akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di RS Karima Utama Kartasura, Senin (1/6/2020).

Kepala Desa Kedungsono Supriyanto membenarkan, Ahmad Satiri meninggal dunia setelah beberapa jam dievakuasi.

"Saya dapat kabar kalau korban meninggal dunia di RS Karima Utama pukul 05.00 WIB," katanya.

Hal tersebut dikuatkan dengan dia mendapatkan lelayu korban tertimpa batu itu.

Dalam lelayu itu, disebutkan  Ahmad Satiri akan dikebumikan hari ini pukul 13.00 WIB di TPU Dusun Mundu, Desa Purworejo, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri.

Kepergian korban meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.(Tribunsolo.com/Agil Tri)

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Nekat Cari Tanaman Mahal Incaran Kolektor Bonsai, Pria ini Bernasib Tragis Tergiur Keuntungan Besar  Penulis: Ficca Ayu Saraswaty

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved