Ikut Demo Setelah Kematian George Floyd, Anak Wali Kota New York Ditangkap Polisi

Chiara de Blasio, anak perempuan Wali Kota New York, Bill de Blasio, ditangkap polisi setempat ketika ikut dalam aksi demonstrasi kasus George Floyd

Editor: Suci Rahayu PK
AFP/JOSEPH PREZIOSO
Sejumlah Polisi menahan pengunjuk rasa dalam aksi demonstrasi Black Lives Matter di luar Kantor Polisi Distrik Empat, Boston, Massachusetts, Sabtu (29/5/2020). Amerika Serikat dilanda kerusuhan hebat, pasca meninggalnya George Floyd akibat kehabisan nafas, setelah lehernya ditindih seorang petugas Polisi Minneapolis dalam sebuah penangkapan. 

TRIBUNJAMBI.COM, NEW YORK - Chiara de Blasio, anak perempuan Wali Kota New York, Bill de Blasio, ditangkap polisi setempat ketika ikut dalam aksi demonstrasi kasus George Floyd, Sabtu (30/5/2020) malam waktu setempat.

Namun ia kemudian dibebaskan dari tuduhan melanggar jam malam.

Di New York, pada siang hari unjuk rasa berlangsung damai.

Unjuk rasa di depan Gedung Putih, AS, yang merupakan aksi protes atas kematian pria kulit hitam, George Floyd. Aksi unjuk rasa yang terjadi ini membuat Presiden Donald Trump bersembunyi di bunker.
Unjuk rasa di depan Gedung Putih, AS, yang merupakan aksi protes atas kematian pria kulit hitam, George Floyd. Aksi unjuk rasa yang terjadi ini membuat Presiden Donald Trump bersembunyi di bunker. (Ist)

Para pendemo membuat video polisi berlutut bersama mereka untuk menghormati almarhum George Floyd.

Namun ketika matahari terbenam, para perusuh muncul dan membakar mobil, menyerang polisi, serta melakukan penjarahan

Bebas Karena Asimilasi, Pria 51 Tahun Gauli Anak Kekasihnya, Modusnya Ajak Korban Belajar Motor

Rincian Biaya Tes Swap Mandiri di Rumah Sakit, Mulai To 1 Jutaan

Wali Kota de Blasio akhir-akhir ini sangat vokal menyoroti fenomena diskiriminasi dan rasisme di Amerika Serikat.

"Rasisme struktural menghantui kehidupan orang kulit berwarna. Apa yang kita lihat sekarang (aksi demonstrasi besar-besaran) merupakan luapan karena ketidakadilan selama beberapa dekade," ujar de Blasio di akun Twitter-nya, Sabtu.

Di beberapa kota, ketegangan meletus antara polisi dan pengunjuk rasa.

Namun di tempat lain, polisi melakukan tindakan simpati dengan cara bergabung dengan para pengunjuk rasa untuk berbagi kesedihan.

Di Houston, kampung halaman Floyd, Kepala Polisi Art Acevedo berlutut bersama dengan para pengunjuk rasa.

Acevedo menyatakan ia ingin memberikan pengawalan ketika jenazah George Floyd dimakamkan di Houston.

Jatuh Cinta, Siswi Pasrah Disetubuhi Tukang Bakso Berkali-Kali, Berujung Digerebek Warga Setempat

Ini akan menjadi masalah besar bagi kota kami untuk membawanya pulang. Kami ingin memastikan keluarganya aman dan kegiatan berlangsung aman pula," kata Acevedo.

Di New York City, seorang perwira polisi terlihat berlutut di depan gambar hati yang terdapat di dinding saat pendemo berkumpul dekat Times Square.

Di New Jersey, Kepala Polisi Joe Wysocki bergabung dengan para demonstran dan memegang papan bertuliskan, "Berdiri untuk Solidaritas," sebagai bentuk penghormatan dan menyebarkan pesan perdamaian.

Begitu pula di Spokane, Negara Bagian Washington, para polisi berlutut di depan pengunjuk rasa.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved