Kisah Militer RI
Kisah Kopassus Binasakan Teman Sendiri yang Berkhianat ke Negara, Tercatat Dalam Sejarah Tahun 1958
Kisah Kopassus Binasakan Teman Sendiri yang Berkhianat ke Negara, Tercatat Dalam Sejarah Tahun 1958
TRIBUNJAMBI.COM - Dibalik nama besar Tentara Nasional Indonesia (TNI), ternyata ada kisah kelam yang pernah dirasakan angkatan bersenjata Indonesia di masa lalu.
Bila saat ini nama besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) sudah sampai mendunia di kancah militer dunia.
Ternyata bila menelisik di zaman dahulu, TNI bukan hanya telah mengalahkan musuh dari negara lain atau pemberontakan di negara sendiri.
Melainkan dalam tubuh korps mereka, bentuk pengkhianatan pernah terjadi yang berlanjut dengan saling bunuh dan serang sesama anggota.
• Panglima TNI Hadi Tjahjanto Mutasi Jabatan Strategis di Lingkungan TNI, 78 Perwira Tinggi Dirotasi
• Detik-detik Lahirnya Kopaska TNI AL, Ledakan Besar yang Buat Soekarno Tersenyum di Markas Besar TNI
• Ternyata Mertua KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa Bukan Orang Sembarangan di Dunia Militer Indonesia
Cerita tentang pengkhianatan menjadi bagian perjuangan prajurit TNI dalam mengamankan Indonesia.
Sejarah mencatat, bagaimana TNI berapa kali harus menghadapi ujian melawan teman sendiri yang sudah tak satu pemikiran menjaga kedaulatan bangsa.
Seperti cerita kelam 1958, dimana Prajurit TNI sampai harus membinasakan teman sendiri.
Saat itu, Letnan I Udara Penerbang Nurasid Wahyu, pilot Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia, diperbantukan dalam peperangan (satuan Wing Garuda) untuk mengangkut pasukan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) sekarang dikenal Kopassus dari Jakarta menuju Ambon.
Semua pasukan RPKAD selanjutnya akan didaratkan ke Sulawesi menggunakan kapal perang untuk menumpas Permesta (Perjuangan Rakyat Semesta).
• Nia Ramadhani Dimarahi Ardi Bakrie Karena Foya-foya Membeli Barang Ini: Mending Borong Makanan
• Terungkap Penyesalan Krisdayanti Usai Menjadi Anggota DPR, Istri Raul Lemos Sebut Soal Sorotan
• Inilah Isi Tulisan dan Lambang PKI yang Bikin Heboh Warga Tanjab Barat, Ada Simbol Agama
Selain C-47 yang diterbangkan Letnan Nurasid, juga dikerahkan satu C-47 lainnya yang diterbangkan oleh Kapten Udara Penerbang Dick Suharsono yang juga Komandan Skuadron III.
Kedua C-47 yang dikenal sebagai truk udara dan merupakan pesawat angkut militer favorit pasukan Sekutu pada PD II, itu terisi penuh pasukan RPKAD.
Cerita Kelam 1958, Ketika Pasukan RPKAD Terpaksa Bertempur & Binasakan Teman Sendiri yang Membelot
Pesawat bertolak dari pangkalan udara Morotai. Sebelum berangkat, semua awak C-47 mendapat pengarahan terlebih dahulu mengenai ancaman yang akan dihadapi para penerbang.
• DPRD Jatim Tegur Tri Rismaharini, Sebut Malu Dilihat Masyarakat Karena Marah-marah Soal Mobil PCR
• Kuota Calon Jamaah Haji Kabupaten Muarojambi Dapat Tambahan 12 Orang
• Pemilik Akun Instagram yang Posting Lambang PKI Diduga Alami Gangguan Jiwa
Ancaman muncul
Jika dalam penerbangan ternyata menghadapi ancaman dari pesawat-pesawat tempur AUREV, kedua C-47 disarankan untuk menghindar karena sebagai pesawat transport kedua C-47 tidak bersenjata.
Sedangkan jika menghadapi cuaca buruk, para penerbang dipersilakan menilai keadaan dan dalam kondidi darurat bisa mendarat di pangkalan udara terdekat.
Demi menjaga kerahasiaan, kedua C- 47 AURI berangkat dari Pangkalan Udara Morotoi pada sore hari sehingga akan tiba di Lapangan Udara Pattimura saat malam.

Kedatangan pasukan RPKAD di Ambon pada malam hari itu memang disengaja, mengingat simpatisan Permesta juga berada di Ambon.