Kisah Militer
Para Jenderal Dikumpulkan, Rahasia Kekuatan Kopassus yang Tak Bisa Dipecahkan Militer Negara Lain
Ini terjadi pada 1980-an, kala ABRI/TNI hendak membentuk pasukan khusus dengan kemampuan antiteror. Para jenderal dikumpulkan dalam sebuah ruangan
Ini terjadi pada 1980-an, kala ABRI/TNI hendak membentuk pasukan khusus dengan kemampuan antiteror. Para jenderal dikumpulkan dalam sebuah ruangan
TRIBUNJAMBI.COM - Sampai kini, rahasia kekuatan Kopassus belum bisa dipecahkan militer negara lain.
Pasukan elite TNI ini memiliki kemampuan rahasia yang tidak dimiliki pasukan asing negara lain.
Kopassus sebagai pasukan elite TNI AD memiliki kemampuan rahasia yang membuat pasukan khusus negara lain tak berkutik, termasuk Amerika.
Perlu diketahui, untuk memperoleh 'kekuatan super' ini, prajurit Kopassus memerlukan latihan berat.
• Ini Bahayanya Bila Bagian Tajam Pisau Kopassus Menyentuh Daging, Efek Mengerikan Ini Akan Terjadi
• Dunia Militer Geger Pada 31 Maret 1981, Serangan Kilat Kopassus Tumpas Teroris di Operasi Woyla
• Kisah Preman Terminal yang Karirnya Moncer di Kopassus, 17 Naik Pangkat, Kini Jadi Pelatih Komando
Perpaduan olah pernapasan dan kemampuan fisik menghasilkan kemampuan dahsyat.
Selain itu, kemampuan Kopassus bukan hanya sekadar fisik yang kuat, namun juga kecerdasan.
Secara garis besar, ada keseimbangan antara kecerdasan dan kemampuan fisik.
Lantas dari mana ide pembentukan kemampuan Kopassus?
Pada 1980-an, ABRI/TNI hendak membentuk pasukan khusus yang memiliki kemampuan antiteror.
Saat itu, satuan pasukan khusus dari berbagai negara dijadikan sebagai referensi.
Dari berbagai referensi yang diperoleh, seperti ilmu pasukan khusus dari Jerman (GSG-9), Inggris (SAS), pasukan khusus antiteror Angkatan Laut Prancis dan pasukan khusus Korea Selatan.
Satuan-satuan di atas banyak mempengaruhi pembentukan pasukan khusus di lingkungan TNI.
Teknik pelatihan pasukan khusus dari sejumlah negara itu kemudian direkomendasikan Asisten Intelijen Hankam/Kepala Pusat Intelijen Strategi Letjen TNI, LB Moerdani, untuk segera diterapkan dalam pembentukan pasukan khusus TNI di kesatuan Kopassus.
• Cinta Pramugari dan Prajurit Kopassus Mirip Drakor DoTS, Sang Pacar Jadi Jenderal 20 Tahun Kemudian
Pasalnya semua teknik yang diramu dari berbagai ‘aliran’ pasukan khusus itu, diyakini mampu membentuk tiap personel pasukan khusus TNI menjadi pasukan tempur yang sangat profesional.
Profesional yang dimaksud oleh Letjen Benny adalah tiap personel pasukan khusus yang sudah terlatih baik, bisa melaksanakan misinya hingga tuntas meski hanya bermodal peralatan dan persenjataan yang sangat terbatas.

Dengan kata lain, kehebatan pasukan khusus tidak ditentukan oleh teknologi yang digunakan dalam pertempuran.
Melainkan, oleh kemampuan personel dalam penguasaan ilmu beladiri, penggunaan senjata tajam, dan ketrampilan penggunaan senjata api yang tidak dilengkapi teknologi serba canggih.
Oleh karena itu demi mencetak pasukan khusus yang dalam misi tempurnya tidak terlalu tergantung pada teknologi, Letjen LB Moerdani melarang pasukan-pasukan khusus AS untuk dipergunakan sebagai referensi.
Hingga saat ini pasukan-pasukan khusus AS seperti Green Berets, Navy Seal, Delta Force, SWAT, dan lainnya memang selalu tergantung kepada teknologi militer untuk mendukung operasi tempurnya.
Misalnya, untuk melakukan pertempuran malam hari, semua pasukan khusus AS sangat tergantung kepada teropong pelihat malam (Night Vision Google/NVG) sehingga bisa melihat targetnya dalam gelap.
Tapi bagi pasukan khusus seperti Kopassus, untuk melihat dalam gelap tidak perlu NVG.
Kopassus sudah dibekali ilmu beladiri pernapasan Merpati Putih sehingga bisa ‘melihat’ dalam gelap.
Setiap prajurit Kopassus juga mampu menembak tepat layaknya sniper tanpa dibantu teropong dalam jarak minimal 300 meter.
• Ingin Jadi Anggota Kopassus? Harus Lewati Latihan Mengerikan Ini, Media Asing pun Ngeri Lihatnya
Sedangkan, pasukan khusus AS umumnya bisa melakukannya dengan bantuan teropong.
Pasukan khusus AS yang umumnya berbadan besar kadang merasa superior dibandingkan pasukan khusus TNI yang berbadan lebih kecil.
Tapi para pasukan khusus AS itu menjadi tidak berkutik ketika ilmu debus pasukan khusus TNI mulai dikeluarkan.
Anggota Kopassus (Kolase Tribun)
Selain menjadi kebal oleh sabetan senjata tajam, berkat ilmu debus yang dikuasai Kopassus, seorang pasukan khusus AS yang berbadan raksasa hanya bisa kebingungan.
Pasalnya ketika pasukan khusus AS itu di suruh berdiri di atas selembar kertas koran, kemudian diangkat oleh dua pasukan khusus TNI sambil mengerahkan negara dalamnya, dia bisa terangkat dengan mudah.
Namun, yang paling mudah untuk membuat klenger para pasukan khusus AS, ketika dalam latihan jungle survival disuguhi buah durian.
Tak seorang pun pasukan AS berani makan durian, sementara pasukan khusus TNI bisa menyantap semua durian penuh gairan dan suka cita.

Berkat kemampuan pasukan khusus Indonesia yang tiap personelnya menguasai ilmu beladiri dan tenaga dalam itu, telah membuat para jenderal di markas besar militer AS, Pentagon ketakutan.
Para jenderal di Pentagon yakin, pasukan khusus Indonesia menguasai ‘ilmu hantu’, sementara pasukan khusus AS sama sekali asing dengan ilmu kebatinan tersebut.
Oleh karena itu, jika dalam latihan bersama para pasukan khusus TNI mulai menerapkan ilmu kanuragannya (beladiri dan tenaga dalam).
• Prajurit Kopassus Penasaran Siapa Pemenang saat Guru Silat dan Karate Bertarung, Akhirnya Tumbang
• Hartini Tak Pernah Tahu Misi Itu, Lika-liku kehidupan Pramugari Garuda Pacaran dengan Kopassus
Misalnya makan beling sewaktu mempraktikkan ilmu debus, benar-benar membuat para pasukan khusus AS sama sekali tak berkutik.
Maka menjadi masuk akal jika dalam pertempuran melawan pasukan khusus TNI, para pasukan khusus AS yang bertempur tanpa menggunakan teknologi militer canggihnya, bisa dengan mudah dikalahkan.
Tulisan ini bersumber dari buku Sintong Panjaitan: Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando, PBK, 2009.
Grup-grup di Kopassus.
- Grup 1/Parakomando: berlokasi di Serang, Banten
- Grup 2/Parakomando: berlokasi di Kartasura, Jawa Tengah
- Grup 3/Pusat Pendidikan Pasukan Khusus: berlokasi di Batujajar, Jawa Barat
- Grup 4/Sandhi Yudha: berlokasi di Cijantung, Jakarta Timur
- Grup 5/Anti Teror: berlokasi di Cijantung, Jakarta Timur
Kisah-kisah Kopassus dan pasukan elite TNI dapat dibaca di Tribunjambi.com.
(*)
• Ekspedisi Tak Terduga Kopassus, Mendarat dan Mendadak Dikepung oleh Suku yang Santer Disebut Kanibal
• Sandi Rahasia Kopassus Terdengar Remeh Temeh, Tapi Sekali Dengar Langsung Siap Tempur
• Dengan Modal Durian Badri Menyusup ke Wilayah Musuh, Penyamaran Kopassus 1 Tahun Berhasil