Berita Bulutangkis
Kritik Pedas Sony Dwi Kuncoro Untuk PBSI, Tanggapi Berita Heboh Pensiunnya Tontowi Ahmad
Kritik Pedas Sony Dwi Kuncoro Untuk PBSI, Tanggapi Berita Heboh Pensiunnya Tontowi Ahmad
TRIBUNJAMBI.COM - Belakangan ini nama Tontowi Ahmad jadi sorotan usai memutuskan pensiun dari dunia bulu tangkis.
Bahkan hebohnya pemberitaan mengenai Tontowi Ahmad itu turut membuka komentar sesama pebulu tangkis lainnya.
Dia adalah tunggal putra Indonesia, Sony Dwi Kuncoro, memberi respons menanggapi kabar pensiunnya Tontowi Ahmad.
Tontowi Ahmad sebelumnya memutuskan pensiun sebagai pebulu tangkis pada Senin (18/5/2020).
• YLBHI Catat 16 Kasus Perampasan Lahan Saat Pandemi Virus Corona, Dua Kasus Terjadi di Jambi
• KALA Satuan Elite Paskhas Menanti Musuh, Serangan Dadakan Sampai Buat Pasukan Khusus SAS Terkejut
• Sebelum Jadi Penguasa di Indonesia, Ternyata Soeharto Pernah Jadi Seorang Pegawai Bank di Desa
Status pemain magang sejak Desember 2019 menjadi salah satu alasan Tontowi Ahmad mempertimbangkan untuk pensiun.
Tontowi merasa keberatan sebagai status pemain magang karena dirinya merasa masih kompetitif.
• Orang Belanda Ini Jadi Pencipta Kopassus TNI AD, Benny Moerdani Sempat Menolak Dilatih Idjon Djanbi
• Indonesia Pernah akan Ciptakan Perang Dunia III, Berawal dari Soekarno Gelorakan Ganyang Malaysia
"Saya masih kompetitif dan bisa mengalahkan pasangan 10 besar dunia. Saya tidak sejelek itu untuk dibuang," ujar Tontowi dalam konferensi pers virtual.
"Saya kaget karena PBSI sempat membahas rencana bermain dengan Apriyani (Rahayu). Saya sebenarnya tidak mau membahas ini lagi.
"Saya juga tidak dendam. Seharusnya, PBSI bisa lebih menghargai pemain," tutur pemain asal Banyumas itu.
Masalah yang dialami Tontowi di PBSI itu mengundang perhatian Sony Dwi Kuncoro.
• Sosok Laksamana Yudo Margono, KSAL yang Baru Dilantik Jokowi, Pernah Usir Kapal China di Natuna
• Bantu Warga Ditengah Pandemi, Tim Serigala Kota Polresta Jambi Bagi-bagi Sembako
Sony Dwi Kuncoro juga memberi kritik kepada PBSI soal perlakuan yang dialaminya ketika keluar dari Pelatnas.
Sony menceritakan pengalamannya ketika didegradasi dari Pelatnas pada 2014. Menurut Sony, dia merasa tidak dihargai dengan sikap PBSI kepadanya saat itu.
"Hampir setiap atlet yang keluar dari PBSI akan merasakan kejanggalan dalam proses degradasi," tutur Sony melalui akun Instagram pribadinya.
"Tahun 2014 saya meninggalkan pelatnas PBSI dengan cara [mereka] yang menurut saya kurang menghargai saya yang sudah 13 tahun di Pelatnas. Pada waktu itu [saya masih] ranking 15 dunia"
"Bagaimana tidak? Pertama kali saya tahu berita tentang degradasi melalui koran. Beberapa hari saya tunggu tidak ada pembicaraan dari pengurus."
"Akhirnya saya menanyakan surat keluar agar saya mendapat kepastian. Surat keluar, saya dapat. Itupun surat diberikan oleh karyawan (bukan pengurus)," tulisnya menambahkan.
• Download Lagu MP3 Kompilasi Lagu Batak Terpopuler 2020, dari Marsada Acoustic s/d Naras Trio
• Jusuf Kalla Sindir Jokowi Soal Berdamai dengan Corona: Mau Damai Tapi Virusnya Enggak, Bagaimana?
• Heboh Kasus Pelecehan Marga, Andre Taulany Kembali Buat Raffi Ahmad Panas Gara-gara Mobil Sport