Virus Coron

Dikira Sudah Sehat dari Covid-19, Warga Gelar Ritual Adat, Tahunya Positif Kini 88 Warga Rapid Test

Puluhan warga Desa Wailamung, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) terpaksa menjalani rapid test virus corona baru Covid-19

Editor: Deni Satria Budi
YONHAP / AFP
Ilustrasi. Para pekerja medis yang mengenakan alat pelindung memindahkan seorang tersangka pasien virus korona (C) ke rumah sakit lain dari Rumah Sakit Daenam di mana total 16 infeksi sekarang telah diidentifikasi dengan virus corona COVID-19. 

Sebanyak 88 warga Desa Wailamung, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjalani rapid test virus corona baru atau Covid-19.

Bupati Bogor Resmi Larang Salat Idul Fitri Berjamaah di Masjid, Tapi di wilayah Ini Masih Dibolehkan

Tanpa Tahu Sang Suami, Wanita 20 Tahun Hamil Usai Nekat Perkosa Bocah Lelaki 13 Tahun

Puluhan warga itu merupakan keluarga dari empat pasien positif Covid-19 di desa tersebut.

"Keluarga dari empat pasien Covid-19 ini berpikir mereka yang pulang ini sudah sehat," kata juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Sikka Petrus Herlemus saat dikonfirmasi, Selasa (19/5/2020).

Petrus mengatakan, keluarga besar empat pasien positif Covid-19 itu membuat pesta penyambutan secara adat saat empat pasien itu pulang ke kampung halaman.

Pesta itu dihadiri keluarga besar 

Berikut 30 Ucapan Selamat Idul Fitri 2020 Cocok Dibagikan atau Dijadikan StatusTwitter IG dan FB

Pusat Perbelanjaan Mulai Ramai Pengunjung, Mal Tetap Terapkan Standar Protokol Kesehatan

Keluarga dan pasien positif itu pun duduk satu meja sembari meminum moke, minuman tradisional khas Kabupaten Sikka.

"Mereka pun minum bersama saat upacara adat. Karena pernah kontak langsung dengan pasien Covid-19, mereka harus jalani rapid test," kata Petrus.

Petrus mengatakan, rapid test virus corona digelar di Desa Wailamung. Berdasarkan hasil rapid test, 88 warga Desa Walamung dinyatakan nonreaktif Covid-19.

Petrus pun bersyukur dengan hal itu. Tapi, ia meminta masayarakat tak lengah.

"Meski non-reaktif, kita tidak mau lengah. Kita tetap pantau dan melakukan pendampingan. Mereka menjalani karantina di rumah," jelas Petrus.

Catatan redaksi soal rapid test

Rapid test merupakan teknik pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh.

Hasil rapid test tak boleh dan tak bisa digunakan secara mandiri untuk mengonfirmasi keberadaan atau ketiadaan infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di dalam tubuh.

Untuk mengonfirmasi keberadaan virus corona secara akurat dalam tubuh seseorang harus dilakukan tes swab dengan metode PCR (polymerase chain reaction).

Hasil rapid test adalah reaktif (ada reaksi terhadap keberadaan antibodi) atau non-reaktif (tidak ada reaksi terhadap keberadaan antibodi).

Jika Anda sempat membaca hasil rapid test adalah positif atau negatif, harus dimaknai sebagai positif atau negatif terhadap keberadaan antibodi dalam tubuh, bukan positif atau negatif terhadap keberadaan virus corona penyebab Covid-19.

(Penulis: Kontributor Maumere, Nansianus Taris) 

Sumber : Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved