Konsumsi Vitamin D Berlebihan, Disebut Berkaitan dengan Angka Kematian Covid-19, Kenapa Bisa?

Para peneliti menggunakan data statistik dari rumah sakit yang tersebar di beberapa negara. Antara lain China, Perancis, Jerman, Italia, Iran, Korea

Editor: Suci Rahayu PK
Shutterstock
Ilustrasi: perawatan pasien positif terinfeksi virus corona 

“Badai sitokin dapat menimbulkan kerusakan pada paru, yang mengarah pada masalah pernapasan akut bahkan kematian pada pasien,” tuturnya.

Vitamin D diketahui meningkatkan kesehatan imun kita, sekaligus mencegah sistem imun terlalu aktif.

Siapa Sebenarnya M Nuh, Pengusaha Jambi yang Beli Motor Listrik Jokowi Rp 2,550 Miliar

Waspadai Kelelahan Setelah Video Call, Bisa Akibatkan Fenomena Kelelahan Mental Zoom Fatigue

Backman mengatakan orang yang memiliki tingkat vitamin D yang tepat bisa terhindar dari beberapa komplikasi, termasuk kematian, akibat Covid-19.

“Analisis kami menyebutkan bahwa ini (tingkat vitamin D yang tepat) bisa memotong jumlah angka kematian hingga setengahnya. Ini tidak akan mencegah pasien untuk tidak terinfeksi virus, namun mengurangi komplikasi dan kematian,” paparnya.

Backman juga mengatakan korelasi ini mungkin bisa menjelaskan banyak misteri tentang Covid-19, termasuk mengapa anak-anak jarang terinfeksi secara parah.

Disebutkan bahwa sistem imun pada anak belum terbentuk secara total, sehingga minim kemungkinan untuk bereaksi terlalu aktif.

Meski yakin akan penelitiannya, Backman mengimbau masyarakat untuk tidak mengonsumsi suplemen vitamin D secara berlebihan.

“Belum dipastikan dosis vitamin D yang pas untuk Covid-19,” tuturnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Vitamin D Disebut Berkaitan dengan Angka Kematian Covid-19, Kok Bisa?", 
Penulis : Sri Anindiati Nursastri
Editor : Sri Anindiati Nursastri

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved