Gara-gara Kemakan Hoaks Lewat WA Soal Virus Corona, Warga Ini Tak Berani Mandikan Jenazah Kakek
Warga Kecamatan Tulungagung, Kabupaten Tulungagung, dibuat resah dengan kabar meninggalnya seorang kakek bernama Rochani (72).
Genot menduga, kekhawatiran petugas pemulasaraan karena seorang cucu tiri Rochani dijemput petugas kesehatan dengan APD lengkap, Rabu (6/5/2020).
Cucu tiri Rochani diketahui reaktif saat rapid test.
Namun antara Rochani dan cucu tirinya ini tidak pernah bertemus ama sekali.
"Mereka tidak tinggal satu rumah. Rumah kakek ini sama cucu tirinya terpisah tiga rumah, tidak pula bersandingan," tutur Genot.
Cucu tiri Rochani diketahui sebelumnya tinggal di sebuah pondok pesantren di Kabupaten Magetan.
Dia dipulangkan karena pandemi virus corona.
Saat dilakukan rapid test, hasilnya raktif sehingga ia langsung dijemput dan dikarantina.
Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia melalui Paur Humas, Ipda Anwari menegaskan, agar masyarakat tidak mudah menyebarkan kabar bohong.
Apalagi di tengah pandemi virus corona seperti saat ini, sedikit berita bohong bisa memicu kepanikan warga.
"Penyebar berita bohong yang meresahkan masyarakat bisa dipidanakan," ujar Anwari.
Lanjutnya, jika memang tidak paham kebenaran sebuah berita, tidak usah disebarkan.
Demikian juga jika menerima kabar itu dari orang lain, cukup berhenti pada diri sendiri, tidak usah diteruskan ke orang lain.
Setiap orang harus memegang prinsip saring sebelum sharing (membagikan).
"Bijaklah dalam menggunakan media sosial. Jangan sampai malah berakibat terjerat hukum," pungkas Anwari. (David Yohanes)
• WAH Angka Kematian Akibat Corona di China Nihil Dalam Tiga Minggu, Kasus Baru Pun Nyaris Nol
• Perkembangan Covid-19 Hari Ini di Provinsi Jambi, Angka PDP Bertambah 3 Orang