WAH Angka Kematian Akibat Corona di China Nihil Dalam Tiga Minggu, Kasus Baru Pun Nyaris Nol

Hampir nol dan tidak ada angka kematian baru Covid-19 maupun kasus-kasus baru yang dilaporkan dalam kurun waktu lebih dari tiga pekan.

ist
Ilustrasi. Pasien Virus Corona Mulai Sepi, Viral Dokter China Berbaring di Kamar Rumah Sakit 

TRIBUNJAMBI.COM - Negara China mengumumkan jika negaranya saat ini berisiko virus corona rendah.

Hampir nol dan tidak ada angka kematian baru Covid-19 maupun kasus-kasus baru yang dilaporkan dalam kurun waktu lebih dari tiga pekan. 

Kawasan terakhir di China yang diturunkan dari risiko tinggi ke rendah adalah kawasan Linkou, di luar kota Mudanjiang, di Provinsi Heilongjiang yang berbatasan dengan Rusia.

Pihak berwenang menutup rumah sakit lapangan darurat di wilayah tersebut.

Penutupan perbatasan dan pembatasan jarak fisik yang ketat tampaknya telah menurunkan angka kasus baru menjadi nol, demikian dilaporkan Associated Press.

Menlu AS Disebut Sebagai Orang Jahat & Gila oleh Media di China Karena Sebut Virus Corona dari Wuhan

Update Terbaru Jenazah ABK Indonesia di Kapal China Dibuang ke Laut, Duta Besar RRT Dipanggil

Badan Kesehatan Nasional Cina pada hari Kamis (07/05) melaporkan hanya dua kasus virus corona baru. Kedua pasien itu datang dari luar negeri.

Sementara masih ada 295 orang yang tetap dirawat di rumah sakit di China akibat virus corona atau Covid-19.

884 orang lainnya yang terinfeksi berada di bawah isolasi dan keberadaannya dalam pemantauan. Baik kasus yang dicurigai atau telah dites dengan hasil positif sementara tidak menunjukkan gejala.

Secara total, Cina telah melaporkan 4.633 kematian di antara 82.885 kasus positif virus corona yang diyakini berasal dari pusat kota industri Wuhan akhir tahun lalu sebelum menyebar ke seluruh dunia.

Soal dan Jawaban untuk SD Kelas 1, 2, 3 Belajar dari Rumah 8 Mei 2020, Materi Ada Tiga Pertanyaan

Bebas Biaya Kuliah untuk S1, Universitas Pertahanan Buka Pendaftaran, Berikut Syarat dan Jadwalnya

Ekspor meningkat, impor menurun

Dilansir dari Reuters, untuk pertama kalinya tahun ini, angka pertumbuhan ekspor Cina secara tak terduga naik pada April.

Peningkatan itu diduga karena pabrik-pabrik berpacu untuk mengejar kerugian selama wabah corona. Namun China mengalami.

Penurunan impor sebesar dua digit yang menandakan lebih banyak masalah di masa depan, di mana ekonomi global diperkirakan tenggelam ke dalam resesi.

Prospek perdagangan masih suram karena perekonomian utama tetap dalam cengkeraman pandemi di tengah meningkatnya infeksi dan jumlah orang yang meninggal.

Halaman
123
Sumber: Kontan
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved