Virus Corona

Sambil Menangis Menhub Budi Karya Sebut Doa Obat Paling Mujarab, Kisahkan Saat Melawan Virus Corona

Kali ini Menhub Budi Karya berkesempatan menceritakan saat-saat dirinya berjuang melawan Covid-19 hingga tak sadarkan diri selama dua pekan.

Editor: Deni Satria Budi
ist
Kondisi Budi Karya setelah dipastikan postif corona. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Sempat dinyatakan positif Covid-19 dan dirawat intensif, akhirnya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dinyatakan sembuh dari virus corona.

Kali ini Menhub Budi Karya berkesempatan menceritakan saat-saat dirinya berjuang melawan Covid-19 hingga tak sadarkan diri selama dua pekan.

Saat mengisahkan itu, dirinya tak kuasa menahan air mata. Menhub Budi Karya menceritakan pengalamannya berjuang melawan penyakit Covid-19 dan harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta.

Hal tersebut terungkap dalam wawancara eksklusif Budi Karya dengan Pemimpin Redaksi Kompas TV Rosiana Silalahi, Selasa (5/5/2020).

Sedang Tayang, Live Streaming Kompas TV Rosiana Silalahi Wawancara Budi Karya Melawan Covid-19

Pengakuan Menhub Budi Karya Sumadi Saat Diserang Virus Corona, Sempat Tak Sadarkan Diri 14 Hari

"Terima kasih Tuhan, terima kasih teman-teman yang mendoakan saya. Teman-teman (SMA) Xaverius itu kirim (doa) teman satu alumni kita. Saya meneteskan air mata," kenang Budi, dalam wawancara yang ditayangkan pada program Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Rabu (06/05/2020).

"Saya juga dapat dari wartawan, 45 orang mengatakan, kami berdoa, jangan menyerah. Saya terharu. Saya merasa bahwa saya masih banyak teman-teman yang menginginkan kita sewaktu-waktu (bisa bertemu kembali)," lanjut dia.

Harapan yang sama, kata Budi, juga disampaikan rekan-rekannya sesama alumnus Universitas Gadjah Mada.

Kakak dari Menhub Budi Karya di Palembang Ungkap Kondisi Adiknya, Sebut Masih Memikirkan Pekerjaan

Kisah Didi Kempot yang Mualaf, Gus Miftah Sempat Mengurai Janji.

"Dari teman-teman UGM juga begitu, nyanyi bersama. Jadi teman sekalian yang bukan seumuran saya, 20 tahun, 40 tahun," cerita dia sembari terisak.

"Maaf kalau saya cengeng. Minta tisu," tutur Budi.

Menurut Budi, doa dan dukungan yang dikirimkan semua rekan-rekannya, merupakan obat yang paling mujarab agar dirinya segera pulih setelah 14 hari sempat tak sadarkan diri selama menjalani perawatan.

Ia menambahkan, penyakit Covid-19 yang dideritanya merupakan sebuah peristiwa besar yang harus dimaknai bahwa solidaritas dan kebersamaan itu penting dalam melawan penyakit ini.

"Maka, saya katakan bahwa pemerintah ingin ini dengan segera (selesai). Presiden selalu mengatakan, 'Yuk kita lakukan (bersama-sama)'. Sebagian mendorong, sebagian bully. Jangan dong. Kita harus kompak, kalau enggak kompak, enggak bisa," tutup Budi Karya.

Budi Karya didiagnosis positif Covid-19 pada 14 Maret lalu.

Awalnya, ia sempat mengeluh kondisi kesehatannya menurun dan sesak napas setelah melakukan perjalanan ke Riau.

Setelah itu, ia sempat memeriksakan diri ke RS Medistra.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved