Harga Bawang Merah di Pasar Sengeti Naik Rp 18 Ribu, Diduga Imbas Pandemi Corona

Memasuki hari kedelapan puasa Ramadhan, harga bawang merah di pasar tradisional Sengeti mulai merangkak naik.

Penulis: Hasbi Sabirin | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/Hasbi
Harga bawang merah di Pasar Sengeti melonjak tajam. Pandemi corona dituding jadi penyebabnya. 

TRIBUNJAMBI.COM,SENGETI-Memasuki hari kedelapan puasa Ramadhan, harga bawang merah di pasar tradisional Sengeti mulai merangkak naik. Kenaikan yang terjadi cukup signifikan bila dibanding sebulan yang lalu.

Muis pedagang bawang merah merah di pasar tradisional kota Sengeti mengatakan, harga bawang merah saat ini dijual Rp 48 ribu per kilo. Harga ini naik dibandingkan pada sebulan terahir.

"Naik hargonyo, kiniko lah Rp 48 ribu per kilonyo, kalau sebulan yang lalu cuma Rp 30 ribu per kilo," katanya, Jumat (1/5/2020).

Antisipasi Situasi Terburuk, Pemkot Jambi Latih Relawan Tangani Jenazah Covid-19

VIDEO Kemenag Siapkan 20 Serial Video Manasik Haji Online Ditengah Pandemi Covid-19

Menurutnya kenaikan harga bawang merah ini disebabkan bisa jadi karena kondisi pandemi corona yang saat ini tengah melanda Indonesia dan cuaca ekstrem yang terjadi di daerah petani bawang merah yang membuat para petani gagal panen.

"Pasokannyo jugo sedikit, namun pembeli jugo sepi imbas corona ni, semoga saja ini cepat berlalu dan pemerintah bisa memberi solusi ke masyarakat di masa pandemi ini," kata Mius.

Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Muarojambi, Nur Subiyantoro mengakui kenaikan harga bawang merah memang cukup signifikan akhir-akhir ini, rerata pasokan bawah merah ini didominasi suplai dari daerah Brebes, Jawa Tengah.

"Ini bisa jadi pengaruh cuaca ekstrem di daerah Brebes penghasil bawang merah menyebabkan petani alami gagal panen dan berimbas kepada stok atau pasokan bawang di pasaran," kata Nur Subiyantoro.

Soal ini, kata Nur, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk terus berupaya menjaga kestabilan harga di pasaran normal dan walaupun mengalami lonjakan tidak terlalu tinggi.

"Kita terus berkoordinasi dengan Satgas pangan untuk menanggulangi hal ini," tutupnya.(tribunjambi.com/ Hasbi Sabirin)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved