Kisah Militer RI
Inilah Sosok Anggota Kopassus 'Berkaki Buntung' yang Selalu Ditanyakan Soeharto, Legenda Baret Merah
Inilah Sosok Anggota Kopassus 'Berkaki Buntung' yang Selalu Ditanyakan Soeharto, Legenda Baret Merah
TRIBUNJAMBI.COM - Karena aksinya yang terus menjaga rahasia negara, meski dalam tawanan musuh. Sosok satu ini dianggap menjadi legenda dari satuan Baret Merah atau Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Meski kehilangan kaki kirinya, seorang prajurit Kopassus bernama Agus Hernoto tetap ikut ambil peran di sejumlah misi TNI.
Dilansir dari buku 'Legenda Pasukan Komando, Dari Kopassus Hingga operasi Khusus', Bob H Hernoto, Penerbit Buku Kompas, Agus sempat bergabung dengan Resimen Tjakrabirawa, Pasukan Pengawal Presiden (Paspampres) Soekarno
Meski telah pensiun dari Kopassus karena kehilangan kakinya, Agus juga sempat bergabung dengan tim Operasi Khusus pimpinan Ali Moertopo.
• Kisah Preman Terminal yang Karirnya Moncer di Kopassus, 17 Naik Pangkat, Kini Jadi Pelatih Komando
• Kopassus vs Marinir, Dua Elite TNI Ini Pernah Gegerkan Ibukota Jakarta, Berawal dari Saling Ejek
• Pengalaman Pramugari Garuda saat Pacaran dengan Anggota Kopassus, Ini yang Terjadi Misi Rahasia
• Lewat Bantuan 3 Pendekar Ini, Kopassus Kebal Lawan Musuh dari Ilmu Hitam di Misi Pembebasan Sandera
Setiap kali ada operasi intelijen, dipastikan Agus terlibat dan berperan aktif di dalamnya.
Contohnya, Agus pernah terlibat dalam operasi Komodo yang merupakan persiapan menuju serangan Seroja di Timor-Timur.

• Belajar Dari Rumah Live TVRI Selasa 28 April SD, SMP dan SMA, Berikut Soal dan Materi Lengkapnya
• Leo Wattimena, Pilot Jagoan TNI AU yang Berani Protes ke Para Jenderal soal Makanan Anak Buahnya
• Dua Warga Muarojambi yang PDP dan Sempat dirawat RSUD Ahmad Ripin, Positif Terkonfirmasi Covid-19
• Jika Ditetapkan Tahapan Pilkada Susulan, Ini yang akan Dilakukan Pertama Kali oleh KPU
Agus ditunjuk langsung oleh Kepala BAKIN kala itu, Letnan JenderalTNI Yoga Soegama, untuk mencari informasi mengenai keberadaan pos-pos musuh dan menentukan "dropping zone" yang aman.
Masih dari sumber yang sama, dikisahkan Agus kehilangan kaki kirinya dalam sebuah pertempuran membebaskan Irian Barat dari Belanda.
Dalam pertempuran di pedalaman Papua pada pertengahan 1962, Agus dan pasukannya terlibat kontak senjata yang sengit.
Dia terluka parah pada bagian punggung dan kaki kirinya.
Anak buahnya berusaha membopong dan menyelamatkan komandannya. Namun, di situasi kala itu, Agus memilih jalannya sendiri.
Ia tetap berada di medan pertempuran hingga akhirnya tertangkap dan ditawan oleh tentara Belanda.
Meski hari-harinya diisi dengan penyiksaan, tapi mulut Agus terkunci rapat.
Dia tak sudi membocorkan informasi terkait operasi besar-besaran yang dipimpin Benny Moerdani atasannya.
Meski begitu, pasukan Belanda juga memperlakukan Agus sesuai konvensi Jeneva.

Agus dirawat hingga sembuh tapi kakinya terpaksa diamputasi mengingat luka tembaknya sudah membusuk.
Agus masih hidup dan Irian Barat akhirnya jatuh ke tangan Indonesia.
Kala Kopassus Dicemooh Media Asing, Namun Bikin Kejut Dunia Lewat Aksi 3 Menit Bebaskan Sandera |
![]() |
---|
Gegara Misi Super Rahasia Soeharto, Prajurit Ini Bertaruh Diri Bila Gagal Siap Lepas Kewarganegaraan |
![]() |
---|
Kala Prajurit Kopassus Lakukan Penyerbuan Udara di Padang saat Lawan PRRI Dalam Operasi Kilat |
![]() |
---|
Apa Beda Jenderal Besar dan Jenderal Saja? Di Indonesia Soeharto dan 2 Sosok Ini Pemilik Pangkat Itu |
![]() |
---|
Kala Markas TNI Diguncang Ledakan Saat Soekarno Datang Berkunjung, 2 Pria Muncul dari Sumber Ledakan |
![]() |
---|