Virus Corona
Presiden Jokowi Ungkap DKI Jakarta Butuh Rp 500 Miliar Sehari Jika Terapkan Kebijakan Lockdown
Presiden Jokowi ungkap keputusan lockdown akan menimbulkan resiko besar di DKI Jakarta yakni terkait anggaran yang cukup besar.
TRIBUNJAMBI.COM. JAKARTA - Presiden Jokowi ungkap keputusan lockdown akan menimbulkan resiko besar di DKI Jakarta yakni terkait anggaran yang cukup besar.
Hal ini diungkap Jokowi dalam acara Mata Najwa yang disiarkan secara langsung di stasiun televisi Trans7, Rabu (22/4/2020).
Adapun Jokowi menyebutkan, karantina wilayah merupakan istilah yang sama dengan lockdown.
• SCMA Pimpin Top Gainers LQ45, IHSG Kamis (23/4) Menguat 0,57%
Masyarakat diharuskan tetap berada di rumah dan berhenti bekerja di kantor.
Kemudian seluruh transportasi umum seperti ojek, bus, pesawat, hingga kereta api harus berhenti.
"Kalau karantina wilayah itu sama dengan lockdown," terang Jokowi.
"Artinya masyarakat hanya di rumah."
"Bus, pesawat, kereta api, MRT, KRL, ojek, berhenti," tambahnya.
• SCMA Pimpin Top Gainers LQ45, IHSG Kamis (23/4) Menguat 0,57%
Dalam menerapkan lockdown atau karantina wilayah, misalnya di DKI Jakarta dibutuhkan anggaran yang sangat besar.
Jokowi menyebutkan butuh Rp 550 miliar untuk menjamin kehidupan seluruh warga Jakarta.
Jumlah tersebut merupakan kebutuhan anggaran untuk satu hari.
Apabila karantina wilayah dilakukan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) akan dibutuhkan anggaran hingga tiga kali lipat.
"Biaya untuk Jakarta 550 miliar sehari untuk menjamin kehidupan masyarakat," ungkap Jokowi.
"Kalau di Jabodetabek tiga kali lipat," lanjutnya.
Meski demikian, Jokowi menyangkal apabila tidak memberlakukan karantina wilayah karena anggaran.
