Kisah Ana Maria PSK yang Nekat Berkunjung ke Rumah Klien saat Corona, Dengar Hal Menyedihkan
Ana Maria sering mendengar ketukan pintu rumah, biasanya temannya dan anak-anak yang lapar. "Tapi aku tidak punya apa-apa untuk dapat kuberikan..."
Ana Maria sering mendengar ketukan pintu rumah, biasanya temannya dan anak-anak yang lapar. "Tapi aku tidak punya apa-apa untuk dapat kuberikan..." kata Ana.
TRIBUNJAMBI.COM, BOGOTA - Imbas pandemi corona menggempur sendi kehidupan semua kalangan, termasuk PSK.
Para pekerja seks komersial di Colombia pun berjuang untuk bertahan hidup.
Seperti apa perjuangan hidup mereka?
• 10 Kutipan RA Kartini, Pas Jadi Ucapan Selamat Hari Kartini 21 April, Bagikan Lewat WA dan IG
• Inilah Teori Konspirasi tentang Virus Corona yang Muncul saat Wabah Covid-19, Bikin Keruh Suasana
• Jadwal Terbaru Liga Inggris 2020, Kembali Digelar Tanggal Ini, Catat Jadwal Live Streaming Mola TV
Ana Maria misalnya, dia melanggar aturan karantina dengan melakukan "kunjungan ke rumah (klien)".
Sementara Estefania meninggalkan rumah untuk menjual permen dan obat-obatan.
Sebelum terjadi wabah, mereka biasa bekerja di jalan, atau di rumah-rumah bordir di mana negara mereka melegalkan PSK.
Kini, dengan situasi karantina, tempat-tempat bekerja itu dilarang.
PSK di Colombo berjuang untuk menghidupi diri mereka.
Risiko denda dan penjara membayangi mereka setiap melakukan pelanggaran aturan lockdown.
Namun, jauh lebih berbahaya jika mereka 'menjual diri' di tengah pandemi.
Mereka bisa saja terinfeksi.
Di Colombia, hampir 3.500 orang terinfeksi dan sebanyak 150 orang dinyatakan tewas akibat virus corona.
Kepada media Perancis AFP, Ana Maria menuturkan kisahnya.
"Di tengah masa karantina, saya harus pergi untuk bekerja (mendatangi klien)."