Kisah Militer RI
Kisah Kelam Tahun 1958, Pasukan Kopassus Sampai Binasakan Teman Sendiri Karena Berkhianat ke Negara
Kisah Kelam Tahun 1958, Pasukan Kopassus Sampai Binasakan Teman Sendiri Karena Berkhianat ke Negara
TRIBUNJAMBI.COM - Ada kisah kelam di masa lalu yang harus dilewati Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Bila saat ini nama besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) sudah sampai mendunia di kancah militer dunia.
Ternyata bila menelisik di zaman dahulu, TNI bukan hanya telah mengalahkan musuh dari negara lain atau pemberontakan di negara sendiri.
Melainkan dalam tubuh korps mereka, bentuk pengkhianatan pernah terjadi yang berlanjut dengan saling bunuh dan serang sesama anggota.
• TNI-Polri Sukses Petakan Markas Lawan, 7 Orang KKB Papua Tewas Baku Tembak dari Maret-April 2020
• Tidak sedang Perang, Tapi Navy Seal AS Sampai Dibuat Syok dengan Aksi Denjaka di Markas TNI AL
• Perjalanan Karir Ayah dan Menantu di Satuan Kopassus, Kini Keduanya Sandang Pangkat Jenderal TNI
Cerita tentang pengkhianatan menjadi bagian perjuangan prajurit TNI dalam mengamankan Indonesia.
Sejarah mencatat, bagaimana TNI berapa kali harus menghadapi ujian melawan teman sendiri yang sudah tak satu pemikiran menjaga kedaulatan bangsa.
Seperti cerita kelam 1958, dimana Prajurit TNI sampai harus membinasakan teman sendiri.
Saat itu, Letnan I Udara Penerbang Nurasid Wahyu, pilot Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia, diperbantukan dalam peperangan (satuan Wing Garuda) untuk mengangkut pasukan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) sekarang dikenal Kopassus dari Jakarta menuju Ambon.
Semua pasukan RPKAD selanjutnya akan didaratkan ke Sulawesi menggunakan kapal perang untuk menumpas Permesta (Perjuangan Rakyat Semesta).
• VIDEO Viral Warga Kampung di Yogya Sambut Tenaga Medis yang Dikarantina Bak Pahlawan
• Terungkap Luna Maya Masih Simpan Barang Pemberian Mantan, Benarkah Belum Move On?
• Ada Misteri Apa di Laboratorium Wuhan, Sampai-sampai Amerika dan Eropa Bersatu Ingin Membongkarnya
Selain C-47 yang diterbangkan Letnan Nurasid, juga dikerahkan satu C-47 lainnya yang diterbangkan oleh Kapten Udara Penerbang Dick Suharsono yang juga Komandan Skuadron III.
Kedua C-47 yang dikenal sebagai truk udara dan merupakan pesawat angkut militer favorit pasukan Sekutu pada PD II, itu terisi penuh pasukan RPKAD.
Cerita Kelam 1958, Ketika Pasukan RPKAD Terpaksa Bertempur & Binasakan Teman Sendiri yang Membelot
Pesawat bertolak dari pangkalan udara Morotai. Sebelum berangkat, semua awak C-47 mendapat pengarahan terlebih dahulu mengenai ancaman yang akan dihadapi para penerbang.
• VIDEO Tentara Singapura Adu Kuat Panco dengan Kopassus, Kuatnya Si Baret Merah, Tertawa Terus Menang
• Pemerintah Diminta Siapkan Skenario Terburuk, Jumlah WNI Positif Covid-19 Sudah 473 Orang
Ancaman muncul
Jika dalam penerbangan ternyata menghadapi ancaman dari pesawat-pesawat tempur AUREV, kedua C-47 disarankan untuk menghindar karena sebagai pesawat transport kedua C-47 tidak bersenjata.
Sedangkan jika menghadapi cuaca buruk, para penerbang dipersilakan menilai keadaan dan dalam kondidi darurat bisa mendarat di pangkalan udara terdekat.
Demi menjaga kerahasiaan, kedua C- 47 AURI berangkat dari Pangkalan Udara Morotoi pada sore hari sehingga akan tiba di Lapangan Udara Pattimura saat malam.
