Virus Corona

Empon-empon Sempat Dielu-elukan Jadi Jamu Anti COVID-19, Ahli Paru Sebut Hoaks: Cukup Isolasi Diri!

Empon-empon Sempat Dielu-elukan Jadi Jamu Anti COVID-19, Ahli Paru Sebut Hoaks: Cukup Isolasi Diri!

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Tribun Jogja/Hasan Sakri
Masyarakat menyerbu pedagang empon-empon di Pasar Beringharjo, Rabu (4/3/2020) pagi. 

TRIBUNJAMBI.COM - Terhitung sejak 2 Maret 2020, kasus pertama virus corona menjangkiti warga Indonesia. 

Sejak itulah semua perhatian masyarakat langsung terfokus pada masalah ini.

Masyarakat Indonesia seakan haus akan berita dan informasi wabah ini yang tak hanya melanda Indonesia.

Salah satu informasi yang paling banyak dicari adalah mengenai gejala terinfeksi virus Covid-19 ini.

Indonesia sedang Hadapi Wabah Virus Corona, 10 Gejala ini Kunci Terinfeksi Virus Mematikan itu

Keluarga Pasien Positif Corona Rentan Tertular

SK Kepengurusan DPD I Golkat Sudah Turun, Sempat Tertunda Akibat Pandemi Corona

Dalam acara; Pembahasan dan Tanya Jawab Seputar Covid-19 yang diadakan oleh Radio Sonora 97,4 FM Yogyakarta (14 April 2020) kemarin, gejala seseorang terinfeksi virus Covid-19 ini salah satu dari sekian banyak pertanyaan yang banyak ditanyakan.

Acara yang didukung oleh Paguyuban Alumni JB ini, salah satu pembicaranya adalah Dr. dr. Rizaldy Pinzon, MKes, SpS. Beliau adalah alumni JB 94.

Menurut Pinzon, begitu dokter ini akrab disapa, gejala seseorang yang terinfeksi Covid-19 ini memang 80% ringan.

Donald Trump Ngotot Lakukan Investigasi ke China Soal Penyebaran COVID-19, Xi Jinping Seret WHO

Indonesia sedang Hadapi Wabah Virus Corona, 10 Gejala ini Kunci Terinfeksi Virus Mematikan itu

Tak Sanggub Bayar Sewa Hotel, 2 Orang di Jambi Nekat Mencuri, Sempat Terpergok Warga

Seperti apa? Sama seperti seseorang terkena flu biasa pada umumnya.

"Batuk kering, demam, nyeri tenggorok. Jadi persis influenza pada umumnya," papar Pinzon.

Memang ada juga yang merasakan, lanjut Pinzon melanjutkan, pusing, hingga seperti seseorang terkena stroke.

Bahkan menurutnya dari beberapa literatur ada juga menyebutkan, bisa timbul gejala di kulit.

Nah, karena gejalanya seperti itu, jika yang terinfeksi tidak sadar dirinya terkena Covid-19 berbahaya.

Rumah Kito Resort Hotel Sedia Paket Menginap Work From Hotel dengan Harga Spesial

SK Kepengurusan DPD I Golkat Sudah Turun, Sempat Tertunda Akibat Pandemi Corona

Hasil Rapid Test 31 Orang di Sungai Penuh Negatif, Dicurigai Penah Kontak dengan Pasien 07

Tidak hanya bagi dirinya, tapi juga bagi orang lain.

Oleh sebab itu, jika kita mengalami gejala seperti di atas, ada baiknya lakukan isolasi mandiri di rumah.

"Karena bagaimana pun, penyakit yang disebabkan virus bisa sembuh dengan sendirinya, oleh kekuatan imunitas tubuh secara alami," papar Pinzon.

Ternyata Bersepeda saat Puasa Baik Bagi Tubuh karena Seharian Tak Makan dan Minum, Ini Penjelasannya

Lakukan Kegiatan Baru saat Physical Distancing, dari Rayu Konsumen hingga Buat Tutorial di YouTube

Nah, tegas Pinzon, karena kuncinya isolasi, "Ini yang harus benar ditegakan. Jadi tegakan isolasi mandiri dengan baik, semua perlengkapan dan perlatan sehari-hari wajib pisah, dengan anggota keluarga di rumah."

Mulai dari peralatan makan, pakaian, handuk, peralatan mandi, hingga kamar dan kamar mandi pun harus pisah, tersendiri tidak boleh tercampur dengan anggota keluarga lain.

Ingat, jangan kontak fisik dengan keluarga. Ambil jarak. Karenanya, anggota keluarga pun jangan masuk ke kamarnya.

Memberi makan cukup diletakan di luar kamar, dekat pintu, misalnya.

Diduga Depresi Karena Tertipu Rp 1,2 Miliar AS Nekat Bunuh Diri

Rencana Xi Jinping Perangi COVID-19 Bukan dengan Obat, Presiden China Gunakan Senjata Ampuh Ini

Bagaimana untuk obat-obatan untuk mereka yang terinfeksi Covid-19?

Dalam kesempatan yang sama, dr. Gregorius Anung Triadi, MPH, JB angkatan 90, mengatakan, "Hingga sekarang belum ada obatnya juga belum ada vaksinnya."

Bagaimana dengan bawang, empon-empon dan sebagainya yang kini laku karena diyakini mujarab mengaobati infeksi corona?

AS Tuduh China Telah Lakukan Uji Coba Nuklir, Begini Respons China

Prakiraan Cuaca Provinsi Jambi 17-19 April 2020, BMKG Imbau Warga Waspada

Ini pun banyak ditanyakan oleh pemerisa dalam acara tersebut.

Menurut Direktur RS Khusus Paru RESPIRA, Dinas Kesehayan DIY ini, itu semua hoax.

Hal senada diutarakan oleh DR. Dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K), dalam acara ILC (25 Maret 2020), 80% gejala Covid-19 ringan.

"20% memerlukan perawatan di rumah sakit. 5% diantaranya jatuh pada keadaan kritis.," tegasnya.

Nah, yang 5% ini butuh perawatan intensif di rumah sakit.

Ternyata Bersepeda saat Puasa Baik Bagi Tubuh karena Seharian Tak Makan dan Minum, Ini Penjelasannya

Jadi, tegas dokter Erlina yang sekarang menjabat ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Cabang Jakarta periode 2017–2020, jika ada individu yang terinfeksi dengan gejala ringan, "Isolasi mandiri di rumah, lakukan pengobatan simptomatis."

Apa pengoatan simptomatis itu? Mengobati gejala yang muncul atau dikeluhkan oleh penderita.

Misal, demam tinggi, minum obat penurun panas parasetamol.

Lakukan Kegiatan Baru saat Physical Distancing, dari Rayu Konsumen hingga Buat Tutorial di YouTube

Kenapa seperti itu? "Hingga sekarang belum ada obat yang spesifik untuk SARS CoV2 alias Covid-19 ini," papar dokter Erlina.

Untuk diketahui, dokter Erlina menegaskan, obat yang banyak diberitakan dan digunakan sekarang ini bukan obat spesifik Covid-19. Contoh chloroquine.

Itu semua obat darurat. Sifatnya supportif dengan monitoring ketat.

"Jadi bukan obat yang bisa dibeli bebas dan digunakan masyarakat. Itu semua obat keras dan berbahaya," tegas dokter Erlina.(*)

Artikel ini telah tayang di GridHealth dengan judul "Empon-empon Obati Covid-19 Hoax, Cukup Minum Obat Simptomatis dan Isolasi"

Artikel Ini Juga Telah tayang di GridHot.ID

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

IKUTI FANPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK:

Sumber: GridHot.id
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved