7 Tahun Menanti Kejelasan OTK, Alumni FIB Kecewa Masuk Dalam Wacana Integrasi Rektor Unja

Wacana integrasi 6 fakultas di lingkup Univeraitas Jambi yang akan dikeluarkan melalui keputusan Rektor, mendapat tanggapan sejumlah alumni.

Penulis: Aryo Tondang | Editor: Teguh Suprayitno
ist
Kampus Universitas Jambi. 

TRIBUNJAMBI.COM,JAMBI- Wacana integrasi 6 fakultas di lingkup Univeraitas Jambi yang akan dikeluarkan melalui keputusan Rektor, mendapat tanggapan sejumlah alumni.

Meski wacana integrasi 6 fakultas tersebut masih akan dibawa dalam sebuah rapat pimpinan, namun, keputusan yang diungkapkan oleh Rektor Universitas Jambi, Prof. Sutrisno, yang sempat diberitakan pada Kamis (16/4/2020) kemarin langsung direspon keras dari sejumlah alumni dari 6 fakultas tersebut.

Satu diantaranya yaitu, alumni dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Jambi. Pasalnya, sejak berdiri pada Tahun 2013, mereka mengatakan telah dijanjikan untuk segera mendapat kejelasan dari Organisasi dan Tata Kerja (OTK) yang resmi dan bukan dengan status fakultas Non OTK.

Universitas Jambi Akan Gabungkan Beberapa Fakultas, Begini Komentar Ketua BEM

Awalnya Nol Kasus, Indonesia Kini Jadi Negara dengan Kasus Positif Corona Terbanyak di Asia Tenggara

4 Orang Meninggal karena DBD di Muarojambi, Triwulan Pertama Tercatat 235 Kasus

Seperti yang dituturkan oleh Sangra P. Alumni dari Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya ini mengungkapkan kekecewaannya setelah mengetahui fakultas tersebut akan digabung dengan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jambi.

Sangra, yang merupakan angkatan pertama dari Prodi Ilmu Sejarah tersebut mengatakan, sejak awal masuk di fakultas tersebut, dirinya beserta teman seangkatannya telah dijanjikan dengan kejelasan OTK dari FIB.

"Jelas saya sangat kecewa, 7 tahun dijanjikan untuk segera mendapatlan OTK, sampai tamat, belum juga mendapatkan OTK. Dan sekarang, malah akan digabung dengan FKIP, jujur, saya kecewa mendengar itu," kata Sangra, saat diwawancarai via telepon seluler pada Jumat (17/4) sore.

"Saya justru kasihan sama adik-adik yang sekarang, mereka jadi korban rasanya," imbuhnya.

Hal serupa juga turut diungkapkan alumni Sastra Indonesia angkatan Tahun 2013, Pehaalwy. Dia menuturkan, wacana integrasi tersebut merupakan bentuk sebuah kegagalan dari pihak kampus.

"Adanya wacana integrasi 6 fakultas, khususnya FIB, saya pikir itu bentuk ketidak mampuan pihak Universitas untuk mewujudkan sebuah fakultas yang Non OTK menjadi OTK," kata Pehaalwy, saat wawancarai, pada Jumat (17/4) sore.

"Dengan adanya wacana seperti itu, saya pikir mereka gagal, meski mungkin memang sudah berupaya dengan segala macamnya, hasil akhirnya tetap gagal," imbuhnya.

Kemudian, dia menambahkan, agar mahasiswa yang saat ini masih aktif di fakultas tersebut, agar lebih aktif dalam menanyakan yang menjadi hak mereka sebagai mahasiswa.

"Kalau tidak ingin terlantar seperti kakak-kakak alumninya, yang lulus di FIB, tapi di Ijazah FKIP, ya bersuaralah," ungkapnya.

Tanggapan serupa juga di ungkapkan oleh Okta, dari alumnsi Sastra Indonesia angakatan Tahun 2014. Okta mengatakan, dengan wacana tersebut, sebagai alumni dari fakultas, dia meras kecewa, sebab hingga dirinya selesai, fakultas tersebut masih berstatus Non OTK.

"Malu saya bang sebagai alumni, kalau itu sudah diputuskan, basik kita kan FIB, tiba-tiba menjadi FKIP, dan itu sudah dari dulu dijanjikan, akhirnya gagal juga," Kata Okta.

Pemkab Sarolangun Ajukan Penangguhan Pembayaran Kredit Bank, Dampak Covid-19

Pemprov Jambi Siapkan Bantuan untuk Pabrik Karet Agar Tak Tutup Selama Pandemi Covid-19

Namun demikian, menurut dirinya, hal tersebut bukan sepenuhnya kesalahan dari kepemimpinan yang baru saat ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved