Pemprov Jambi Siapkan Bantuan untuk Pabrik Karet Agar Tak Tutup Selama Pandemi Covid-19

Pemerintah Provinsi Jambi mengambil kebijakan agar pabrik karet tak boleh tutup. Ini setelah ada 2 pabrik karet yang tutup empat hari pada bulan Maret

Penulis: Zulkipli | Editor: Teguh Suprayitno
zoom-inlihat foto Pemprov Jambi Siapkan Bantuan untuk Pabrik Karet Agar Tak Tutup Selama Pandemi Covid-19
ANTARA/ANIS EFIZUDIN
11032013_karet

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pemerintah Provinsi Jambi mengambil kebijakan agar pabrik karet tak boleh tutup. Ini setelah ada 2 pabrik karet yang tutup empat hari pada bulan Maret lalu. Ini menyebabkan rakyat tak bisa menjual karetnya.

Hasilnya dari kebijakan yang tengah dibahas, Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Rosnifa menyebutkan Pemprov memberikan bantuan dan subsidi pada pabrik karet agar jangan tutup.

"Pemerintah menyiapkan dana stand by di Bank Jambi, jadi pabrik boleh meminjam karena sekarang ini kan tak bisa ekspor sebabkan perusaahaan kurang modal, jadi bisa beli menggunakan uang Bank Jambi dan bunganya akan dibayar Pemda," terangnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (17/4/2020).

30 Desa di Sarolangun Cairkan Dana Desa, Total Rp 10,9 Miliar, Desa Sepintun Terima Paling Tinggi

1.300 Warga Terdampak Covid-19 di Sarolangun Dapat Bantuan Beras, Pemerintah Siapkan 26 Ribu Ton

Miliki Cadangan 11 Ribu Ton, Bulog Jambi Pastikan Stok Beras Aman hingga Idul Fitri

Ini penting kata Rosnifa karena ada 260 ribu Kepala Keluarga di jambi yang menggantungkan hidupnya dalam menjual karet ke pabrik. "Jadi agar tak tutup maka diberikan kebijakan ini," jelasnya.

Nantinya dikatakan Rosnifa, ada sanksi mulai dari teguran bagi paerusahaan yang nekat menutup pabriknya. "MoU ini akan dibahas lebih lanjut dan akan dibahas hingga Senin (20/4/2020) mengenai sanksi bagi perusahaan," ujarnya.

Untuk mekanisme sementara Risnifa menyebut akan disiapkan beberapa tahap bantuan. "Seperti disiapkan dana stand by Rp1 triliun dari Bank jambi, kalau untuk polanya masih dalam proses," terangnya.

Saat ini dijelaskan Rosnifa ada 11 perusahaan karet di Jambi dan tak ada yang berhenti membeli karet rakyat. Untuk pengurangan yang dilakukan perusahaan dia tak menampik.

"Seperti hanya batasi jam kerja selama 8 jam, sedangkan untuk karet ini tak akan rusak karena makain lama makin bagus, semakin kering karet makin bagus," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved