Virus Corona
Tak Kunjung Dirawat, Bayi PDP Virus Corona Meninggal Dunia, Erlina 'Tampar' Birokrasi untuk Medis
Erlina Burhan menyebut rumitnya birokrasi, terutama untuk penyediaan alat medis, tak layak dilakukan dalam kondisi pendemi virus corona.
TRIBUNJAMBI.COM - Kasus wabah virus corona di Indonesia kini terus bertambah.
Tak sedikit sejumlah balita ikut menjadi sasaran wabah virus corona hingga akhirnya ada yang meninggal dunia.
Banyak yang menilai jika penanganan pemerintah dalam mengantisipasi virus corona belum maksimal.
Sebelumnya Anggota Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Erlina Burhan menyoroti rumitnya birokrasi pemerintahan di tengah wabah virus corona.
• Olahraga Saja Tak Cukup, 3 Hal Ini Perlu Dilakukan agar Tetap Sehat di Tengah Wabah Virus Corona
• Jawa Timur Jadi yang Tertinggi Penambahan Kasus Virus Corona, Khofifah: Anak Muda Masih Trek-trekan!
• Angka Kematian Virus Corona Meroket, Semua Pemda Diimbau Siapkan Permakaman Khusus Jenazah Covid-19
• Penelitian Terbaru Soal Virus Corona: Bisa Alami Kerusakan Parah Tubuh, Bukan Hanya Pernapasan
Dilansir TribunWow.com, Erlina Burhan menyebut rumitnya birokrasi, terutama untuk penyediaan alat medis, tak layak dilakukan dalam kondisi pendemi virus corona.
Ia menyatakan, virus corona sudah menelan banyak nyawa tenaga medis.
Karena itu, menurut Erlina Burhan pemerintah perlu segera memenuhi tanggung jawab, yakni dengan menyediakan stok alat pelindung diri (APD).
Hal itu disampaikannya melalui tayangan YouTube Official iNews, Minggu (12/4/2020).
Pada kesempatan itu, mulanya Erlina menanggapi soal kabar tewasnya seorang bayi yang ditetapkan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) Virus Corona di Sulawesi Tenggara (Sultra).
Bayi itu meninggal dunia di ruang isolasi rumah sakit (RS) dan dikabarkan tak mendapat penanganan apapun dari para tenaga medis.
Nasib malang itu menimpa sang bayi karena rumah sakit tak memiliki stok alat pelindung diri (APD) sehingga tenaga medis tak berani mendekat.
Terkait hal itu, Erlina pun menyampaikan keprihatinannya.
Erlina menyebut kejadian itu tak seharusnya terjadi.
"Ini sungguh memprihatinkan ya, memperihatinkan sekali, harusnya tidak boleh tarjadi," ucap Erlina.
Menurut Erlina, setiap pasien berhak mendapatkan pelayanan yang baik dari rumah sakit.