Viral Pak RT Tolak Pemakaman Perawat, Ngaku Aspirasi Masyarakat untuk Menolak
Jenazah perawat tersebut akhirnya dipindahkan dari TPU Sewakul, meski sudah ada penjelasan dari tim medis hingga wakil bupati.
"Saya juga meminta maaf kepada perawat seluruh Indonesia," imbuh Purbo.I
IstriSeorang Perawat
Dikutip dari Kompas.com, Purbo awalnya menangis karena istrinya juga seorang perawat.
Ia menegaskan, dirinya hanya meneruskan aspirasi dari warga saja.
"Sungguh, saya juga menangis dengan kejadian tersebut. Apalagi istri saya juga perawat, tapi saya harus meneruskan aspirasi warga," ungkap Purbo, Jumat.
Sementara itu, Ketua RW 08 Dusun Sewakul, Daniel Sugito mengatakan, penolakan pemakaman tersebut sempat dimediasi.
"Tapi warga tetap menghendaki pemakaman dipindah," jelasnya.
• Mayat Bocah 6 Tahun Ditemukan di Perut Buaya yang Dibelah Warga, Keluarga Korban Histeris!
• Gunung Anak Krakatau Meletus Jumat Malam, Hamburan Abu Sampai Pulau Sebesi 19 Km
Makam Dipindahkan
Humas Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan mengatakan, sebelum adanya aksi penolakan dari warga, pengurus RT awalnya sempat mengizinkan dilakukan pemakaman di TPU Sewakul.
Baca Selanjutnya:
Biar Tak Bosan saat Physical Distancing, Nonton 5 Film Animasi Studio Ghibli Ini Bisa Jadi Pilihan
X
KOMPAS.com/DIAN ADE PERMANA
Penolak pemakaman perawat terpapar Covid-19, Ketua RT menyampaikan permintaan maaf.
TRIBUNNEWS.COM - Pemakaman seorang perawat korban virus corona mendapat penolakan oleh warga di Dusun Sewakul, Bandarjo, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Kamis (9/4/2020).
Jenazah perawat tersebut akhirnya dipindahkan dari TPU Sewakul, meski sudah ada penjelasan dari tim medis hingga wakil bupati.
Ketua RT bernama Purbo menjadi sorotan dalam peristiwa penolakan jenazah Covid-19 tersebut, karena juga ikut berperan.
Berikut pengakuan dari Ketua RT yang ikut menolak pemakaman perawat di Semarang, yang Tribunnews.com rangkum dari berbagai sumber:
1. Aspirasi Warga