Viral Pak RT Tolak Pemakaman Perawat, Ngaku Aspirasi Masyarakat untuk Menolak
Jenazah perawat tersebut akhirnya dipindahkan dari TPU Sewakul, meski sudah ada penjelasan dari tim medis hingga wakil bupati.
TRIBUNJAMBI.COM - Pemakaman seorang perawat korban virus corona mendapat penolakan oleh warga di Dusun Sewakul, Bandarjo, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Kamis (9/4/2020).
Jenazah perawat tersebut akhirnya dipindahkan dari TPU Sewakul, meski sudah ada penjelasan dari tim medis hingga wakil bupati.
Ketua RT bernama Purbo menjadi sorotan dalam peristiwa penolakan jenazah Covid-19 tersebut, karena juga ikut berperan.
• Update Virus Corona 11 April 2020 di Provinsi Jambi, Cek Sebaran Kabupaten Kota dan Daerah Rawan
• Tergoda Pria Gagah di Medsos, Janda Muda di Pekalongan Tertipu Rp 60 Juta
Berikut pengakuan dari Ketua RT yang ikut menolak pemakaman perawat di Semarang, yang Tribunnews.com rangkum dari berbagai sumber:
Aspirasi Warga
Purbo mengaku, warga di wilayah tersebut tak mau jika perawat korban virus corona itu dimakamkan di TPU Sewakul.
Penolakan yang ia sebut aspirasi warga itu tak bisa diabaikannya sebagai Ketua RT.
"Mereka meminta untuk tak dimakamkan di sini," ujarnya, dikutip dari TribunJateng.com, Jumat (10/4/2020).
Tanggung Jawab Ketua RT
Masih dikutip dari sumber yang sama, Purbo mengatakan, dirinya mempunyai tanggung jawab sebagai Ketua RT untuk para warga di wilayahnya.
"Karena saya ketua RT, maka saya punya tanggung jawab moral untuk warga di RT saya," jelasnya.i
Minta Maaf
Purbo lalu meminta maaf atas peristiwa penolakan jenazah Covid-19 di wilayahnya.
Ia juga merasa bersalah terhadap perawat di seluruh Indonesia.
"Saya atas nama pribadi dan juga mewakili masyarakat saya, mohon maaf atas kejadian kemarin."