Janda Muda Cari Kapten Rendi di Kodim Pemalang Tapi Tak Ada, Ternyata Begini Faktanya
Seorang janda muda yang sudah tak tahan, akhirnya rayuan pemuda berhasil. Ini kisah seorang janda muda yang kenal seorang pemuda pemuda gagah berwaja
TRIBUNJAMBI.COM, PEKALONGAN - Seorang janda muda yang sudah tak tahan, akhirnya rayuan pemuda berhasil.
Ini kisah seorang janda muda yang kenal seorang pemuda pemuda gagah berwajah tampan di medsos, lalu berlanjut chat WhatsApp (WA).
Kepada sang janda muda, pemuda 25 tahun itu mengaku sebagai perwira TNI (Tentara Nasional Indonesia) berpangkat kapten.
Tapi belakangan kedoknya terbongkar.
• Mulai Jumat Jakarta PSBB, Semua Pusat Perbelanjaan di Ibu Kota Tidak Beroperasi
• Ini yang Terjadi Selama Jakarta PSBB, Berlaku 14 Hari sampai 23 April 2020
Bukan hanya kehilangan uang Rp 60 juta yang ditransfernya. Sang janda muda juga kebobolan luar dalam.
Ya, seoarang janda asal Pekalongan ini percaya saja pria yang ia kenal melalui media sosial adalah seorang anggota TNI berpangkat kapten.
Perkenalan mereka berlanjut dan semakin dekat saja layaknya pasangan remaja yang sedang jatuh cinta.
Diketahui korban berinisial SM (39) warga Kelurahan Kedungwuni Barat, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng).
Seiring masa perkenalan, sang pria mulai menjalankan aksinya dengan mengiming-imingi korban untuk dijadikan istri.
Syaratnya SM yang berstatus janda itu membantu sang pria membayar biaya wira-wiri untuk mengurus mutasinya ke Kodim Pemalang.
• Skenario Terburuk Ekonomi Imbas Pandemi Corona, LPS: Ada 8 Bank Masuk Kriteria Gagal
• 14 Hari PSBB di Jakarta, Ada 7 Aktivitas yang Dilarang dan 5 yang Diperbolehkan
Belakangan diketahui pria yang bernama Ari Wibowo (25), warga Desa Cibelok, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang bukanlah anggota TNI hingga akhirnya diringkus aparat Polsek Kedungwuni.
Kapolsek Kedungwuni AKP Prisandi Tiar saat dihubungi menjelaskan, penipuan berawal saat SM dan Ari berkenalan lewat aplikasi pertemanan OLAA pada awal Januari 2020.
Di aplikasi tersebut, Ari memasang foto profil memakai seragam TNI dan mengaku berpangkat kapten.
"Setelah itu, komunikasi antara korban dan tersangka berlanjut via Whatsapp.
Kemudian, tersangka mengatakan kepada korban dirinya dinas di Jakarta," kata AKP Sandi, Rabu (8/4).