Virus Corona
Jauh Sebelum Waspada Covid-19 di Indonesia, Warga di Pranan Sukoharjo Sudah Terapkan Stay at Home
Jauh Sebelum Waspada Covid-19 di Indonesia, Warga di Pranan Sukoharjo Sudah Terapkan Stay at Home
Jauh Sebelum Waspada Covid-19 di Indonesia, Warga di Pranan Sukoharjo Sudah Terapkan Stay at Home
TRIBUNJAMBI.COM - Perintah Presiden Joko Widodo untuk melakukan social distancing yaitu dengan bekerja, beribadah dan belajar di rumah sudah diberlakukan kampung ini.
Jauh hari sebelum penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB) virus Corona, ada sebuah kampung di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng) melakukan isolasi mandiri.
Ya, di saat masih banyak orang keluyuran di luar rumah dan tidak menganggap bahayanya penyebaran virus mematikan bernama Covid-19 itu, warga 'mengurung' diri demi membantu pencegahan pandemi tersebut.
Mereka adalah warga di RT 01 RW 01 Desa Pranan, Kecamatan Polokarto.
• BREAKING NEWS Meski Belum Pulang, 49 Anggota DPRD & Staf yang Kunker Ke Palembang Masuk Daftar ODP
• Satu Pasien dalam Pengawasan Meninggal Dunia, Ada Riwayat keluar Kota hingga Pneumonia Akut
• Wajib Dicontoh, Isolasi Mandiri Ala Warga Pranan, Mulai dari Kesadaran Diri Sendiri, Bak Kota Mati
• Tema Live Streaming ILC Malam Ini, Siaran Langsung TV One, Simalakama Bangsa Kita, Apakah Artinya?
Meskipun belum ditemukan kasus Covid-19 di sana, namun langkah antisipasi diterapkan pemerintah desa setempat saat kasus tersebut baru diumumkan di Kota Solo tetangga Kabupaten Sukoharjo.
Saat TribunSolo.com mengeliling dukuh tersebut, tak ada orang berlalu-lalang di jalanan, apalagi sekedar nongkrong-nongkrong di depan rumah.
Tidak jauh berbeda dengan video yang mereka bagikan berdurasi 1 menit 35 detik sehingga viral di medsos.
Kondisi dukuh yang memiliki 56 kepala keluarga (KK) itu bak 'kota mati' agar masyarakatnya terhindar dari virus.
Walaupun bak kota mati kerena serasa sepi dan sunyi, tetapi sebenarnya warga melakukan kegiatan di dalam rumah dengan tenang karena mengantisipasi ancaman wabah Corona.
"Kita sudah lakukan sepekan ini," ungkap Ketua RT 01, Sukino saat ditemui TribunSolo.com, Selasa (24/3/2020).
"Ada 56 KK yang berada di RT kami," aku dia membeberkan.
Sebelum KLB Corona di Sukoharjo
Jika yang dilakukan warga RT 01 Desa Pranan itu seakan menjadi contoh di saat orang-orang masih keluyuran apalagi liburan di saat mewabahnya Corona.
Mengingat yang dilakukan warga melihat perkembangaan virus sehingga Kota Solo berstatus KLB Corona pada Jumat 13 Maret 2020 lalu.
Kemudian pada Selasa 23 Maret 2020 giliran Kabupaten Sukoharjo berstatus KLB Corona.
Sukino melanjutkan, adapun isolasi yang dilakukan di wilayahnya tersebut dengan membatasi warganya melakukan kegiatan di luar rumah, melarang berkumpul dan berkeramaian.
• Mulai Mereda, China Bakal Cabut Lockdown Terhadap Wuhan Setelah Wabah Virus Corona di Tanggal Ini
• Positif Corona, Pesan Bupati Karawang yang Terinfeksi Covid-19, Ceritakan Pengalamannya: agak Sesak
• Meski Hasil Lab Pejabat Tebo yang Dinyatakan Positif Belum Resmi Keluar Anak & Isteri Ikut Diisolasi
• Lengkap! Ketentuan Kelulusan SD, SMP, SMA dan SMK setelah UN 2020 Dibatakan karena Corona
Termasuk menunda semua kegiatan yang mengundang orang banyak.
Segala aktivitas warga dibatasi, dengan menutup jalan di desa, untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Bahkan mungkin menjadi satu-satunya daerah di Indonesia yang menerapkan isolasi mandiri yang sudah berlangsung berhari-hari demi menjaga warganya.
"Kami memanfaatkan palang jalan yang sudah lama terpasang untuk mengontrol aktivitas warganya," aku dia.
Palang jalan ini sebelumnya dipasang untuk menjaga keamanan kampung, sehingga hanya pada waktu malam saja ditutup tidak seperti saat ini sepanjang waktu.
"Atas saran dari Pak Kades, kita menutup semua palang ini 24 jam," tuturnya.
"Warga yang mau keluar masuk kampung hanya bisa melewati satu akses jalan yang kami jaga," terang dia menekankan.
Dengan hal tersebut pihaknya bisa memantau setiap warga yang keluar masuk kampung.
Termasuk tamu dari kampung sejak isolasi dilakukan mandiri, tidak diizinkan berkunjung terlebih dahulu.
"Kecuali tamu yang benar-benar ada urusan penting, itupun haru lapor," paparnya.
Lebih lanjut dia menambahkanm sebelum aturan ini diberlakukan, pihaknya telah mensosialisasikan kepada warganya saat wilayah sebelah Kabupaten Sukoharjo yang hanya berjarat belasan kilometer dinyatakan KLB.
• 400 Dus Bawang Bombay Ilegal Diamankan Polisi, Modus Pelaku Tumpuki dengan Kardus Bekas
• Jadwal Tes SKB Usai Hasil Tes SKD Diumumkan, Rencana Awal Akhir April 2020 Namun Terdampak Corona
• Malaysia Jadi Negara Pengunjung PornHub Tertinggi di Asia Usai Lockdown Karena Corona, Indonesia?
• Cek Endra Pastikan Pelayanan Publik Berjalan Normal di Tengah Pandemi Corona
"Respon warga baik-baik saja, karena ini untuk kebaikan kita bersama," ucapnya.
"Kami tidak tahu akan memberlakukan ini sampai kapan, kita tunggu perkembangan dan instruksi dari pemerintah," tandasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunVideo dengan Judul, Terapkan Stay at Home, Warga Pranan Sukoharjo Tertib Tak Keluar Rumah, Jadi Kampung Percontohan
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:
IKUTI FANPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK: