Citizen Journalism
Corona Covid-19 Menguji Alam Semesta
Jumlah kasus virus corona terus bertambah, dengan beberapa dilaporkan dalam kesembuhan, tapi tak sedikit yang meninggal dunia.
*oleh Nanda Herlambang
INDONESIA masih bergelut melawan virus corona hingga saat ini, sama dengan negara lain di dunia.
Jumlah kasus virus corona terus bertambah, dengan beberapa dilaporkan dalam kesembuhan, tapi tak sedikit yang meninggal dunia.
Usaha penanganan dan pencegahan terus dilakukan demi mencegah penyebaran Covid-19 yang gejalanya mirip flu.
Awalnya kasus virus corona disebut sebgai penyakit misterius, yang kemudian melumpuhkan Kota Wuhan China. Tragedi pada dimulai pada akhir 2019 itu terus berlanjut.
Penyebaran virus corona meluas ke seluruh dunia, bahkan di Indonesia warga yang sudah positif terkena covid-19 ada 450 jiwa dan meninggal dunia 49 jiwa (data Senin, 23 Maret 2020).
• Pelatih Badminton Tunggal Putra Indonesia Dikabarkan jadi PDP Covid-19 Usai All England 2020
• 10 Foto Marilyn Monroe, Artis Legendaris yang Bikin Presiden Kesengsem, selalu Pakai Celana Ketat
• Petualangan Asmara Marilyn Monroe dengan Pejabat Kalangan Atas, Misteri Kematiannya Tak Terungkap
Jika virus ini semakin meluas, dikhawatirkan akan mengakibatkan kelangkaan barang, seperti sembako dan alat kesehatan dibutuhkan saat ini, semisal masker, hand sanitizer dan cairan antiseptic.
Kondisi instabilitas ini hal yang wajar terjadi, mengingat masyarakat Indonesia belum memiliki persiapan memadai dalam menghadapi ancaman corona.
Kendati demikian, kita perlu berpikir jernih meskipun dalam situasi genting. Perlu adanya rencana strategis yang dipioneri pemerintah kemudian partisipasi aktif masyarakat dalam merespon situasi ini sehingga masyarakat bisa berpindah dari suasana ketakutan menuju harapan.
Pemerintah perlu menggandeng banyak stakeholder lintas kementerian maupun dengan sektor swasta, agar pesan yang disampaikan lebih kuat, bahkan mampu menyentuh entitas terkecil masyarakat di pelosok.
Upaya edukasi secara massif adalah langkah preventif untuk memperkecil ruang penularan virus di tengah masyarakat.
Pemerintah perlu menindak tegas oknum pedagang yang melakukan penimbunan stok alat kesehatan maupun kebutuhan pokok di tengah situasi genting.
Kehadiran negara dalam situasi pelik akan mampu menguatkan daya juang masyarakat serta meningkatkan simpati publik. Salah satunya dengan memastikan ketersediaan bahan pokok yang cukup dengan harga stabil.
Selain itu, pemerintah perlu mengupayakan ketersediaan alat proteksi dini seperti hand sanitizer, antiseptic, atau masker yang dibagikan secara gratis kepada masyarakat.
Perlunya memperkuat sinergisitas antar lembaga negara melalui pembentukan task force, mengingat dampak yang ditimbulkan oleh wabah corona bersifat multidimensional, yakni tidak hanya berdampak pada aspek kesehatan tetapi juga berimbas pada aspek ekonomi, sosial, bahkan ketahanan nasional.
Perlu juga upaya untuk mengonsolidasikan kekuatan, melalui pelibatan berbagai pihak, mulai dari instansi sipil sampai militer dari tingkat pusat sampai ke daerah.
Pembentukan task force ini juga perlu mengedepankan program kerja yang terukur, terarah, dengan koordinasi yang terpadu namun tetap dalam pengawasan agar dalam pelaksanaannya bisa berjalan secara efektif dan bertanggung jawab, wabah corona sudah kadung terjadi.
Meskipun sudah memakan banyak korban jiwa, terselip harapan dengan fakta bahwa banyaknya pasien di beberapa negara yang terdampak berhasil pulih.
Sebaik-baik upaya yang bisa dilakukan secara kolektif saat ini adalah mengedepankan tindakan edukasi, alihfungsi anggaran, dan sinergisasi antar lembaga di pemerintah maupun kerjasama di tengah masyarakat melalui semangat gotong royong dalam melawan ancaman virus corona.
Presiden Joko Widodo telah beberapa kali mengimbau masyarakat untuk sementara waktu belajar, bekerja, dan beribadah di rumah.
Imbaun tersebut seiring meluasnya pasien yang terjangkit Covid-19 itu di Tanah Air. Hingga hari ini, pemerintah menyatakan 450 orang positif terkena virus corona dan 49 di antaranya meninggal.
Laporan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) pada Senin, 16 Maret 2020 menyebutkan total yang terinfeksi 167.511 orang dan 6.606 pasien dari jumlah itu meninggal.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus telah menetapkan Covid-19 sebagai pandemi, wabah yang berjangkit serempak di mana-mana dan mencakup wilayah geografi yang luas.
Menurut WHO, virus corona sudah bisa menular dari orang ke orang melalui percikan cairan dari hidung atau mulut penderita yang batuk atau buang nafas. Percikan cairan ini bisa mengenai benda-benda di sekitar orang tersebut.
Orang lain yang menyentuh benda itu kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut bisa tertular virus corona pula.Orang juga bisa tertular Covid-19 kalau menghirup percikan cairan dari penderita yang batuk atau buang nafas.
Mengingat vaksin dan obat untuk Covid-19 belum ditemukan, meminimalkan kontak langsung dan menjaga jarak dengan orang lain merupakan cara utama untuk menghindari penularannya. “Sangat penting berada lebih dari satu meter dari orang yang sedang sakit,”
*Nanda Herlambang, Kepala bidang PTKP HMI Cabang Jambi periode 2020-2021
• Sah! Presiden Jokowi Putuskan UN 2020 Ditiadakan, Ini 3 Opsinya
• Emosi Jokowi Banyak Warga Anggap Remeh Virus Corona: Diisolasi Masih Membantu Tetangganya Hajatan
• Perdana Menteri Italia Menyerah Tangani Virus Corona Sampai Menangis? Hotman Paris Bilang Begini