Virus Corona

Cermati! Ini Tahapan Gejala Virus Corona Setiap Hari Pada Tubuh, dari Masuk Angin hingga Sesak Napas

Cermati! Ini Tahapan Gejala Virus Corona Setiap Hari Pada Tubuh, dari Masuk Angin hingga Sesak Napas

Editor: Andreas Eko Prasetyo
South China Morning Post, Star2.com
Pasien virus corona di China (kiri) dan Ilustrasi demam (kanan) 

Cermati! Ini Tahapan Gejala Virus Corona Setiap Hari Pada Tubuh, dari Masuk Angin hingga Sesak Napas

TRIBUNJAMBI.COM - Saat ini mungkin banyak yang merasa takut bila sedang mengalami demam atau batuk biasa, dampak dari virus corona yang sedang mewabah di Indonesia.

Virus Corona (Covid-19) merupakan sebuah virus yang penyebarannya dapat menular melalui cairan (droplets) yang keluar ketika seseorang bersin atau batuk.

Gejala tertular Covid-19 disebut mirip dengan flu biasa, namun seiring berjalannya waktu gejala Covid-19 akan membuat kondisi kesehatan semakin memburuk.

Gejala awal virus ini bisa bermula dari demam, kelelahan hingga sesak napas.

Berikut adalah tahapan gejala dari hari ke hari berdasarkan informasi dari unggahan akun resmi Divisi Humas Polri, @divisihumaspolri, Senin (23/3/2020).

Inilah Bedanya Batuk Terinfeksi Corona dengan Batuk Biasa, Simak Gejala Hariannya dari Covid-19

Inilah Aturan Penanganan Jenazah Covid-19 dari Kemenkes, Cuma Boleh Dilihat Keluarga Sebelum Hal Ini

Awalnya Tuduh Indonesia Soal Covid-19, Kini China Justru Bantu Tanah Air, Prabowo Jadi Sosok Penting

Jumawa Soal Kasus Covid-19, Korea Utara Lagi Sekarat, 200 Tentaranya Tewas dengan Gejala yang Sama

Hari 1-3

Pada hari pertama, hingga ketiga, gejalanya mirip seperti flu biasa, mulai dari masuk angin, tenggorokan merasa sedikit sakit, nafsu makan juga normal seperti biasa, dan tidak merasakan demam maupun lelah.

Hari 4

Ilustrasi merasa mual saat lapar
cbsnews.com
Ilustrasi merasa mual saat lapar

Jumawa Soal Kasus Covid-19, Korea Utara Lagi Sekarat, 200 Tentaranya Tewas dengan Gejala yang Sama

Mulai Hari Ini Dukcapil Muarojambi Melakukan Pelayanan Kependudukan Via WhatsApp

Hari keempat, gejala mulai infeksi Covid-19 mulai memburuk.

Tenggorokan akan sakit, disertai mual, suara menjadi serak, dan gangguan makan (anoreksia).

Suhu badan menjadi kisaran 36,5 derajat, disertai sakit kepala, dan diare ringan.

Hari 5

Kejari Batanghari Serahkan Barang Hasil Lelang Kepada Pemenang

Mudik Gratis 2020 Lebaran Dipastikan Batal, Efek Virus Corona, Kemenhub: Ini Langkah yang Tepat

Sehari setelahnya, hampir mirp dengan hari keempat, yakni sakit tenggorokan, suara serak, dan panas tubuh mencapai 36,5 derajat.

Ditambah mulai terasa nyeri pada sendi-sendi tubuh, serta rasa lelah.

Hari 6

(ilustrasi) Demam
Freepik
(ilustrasi) Demam

Dampak Covid-19, Dukcapil Muarojambi Hentikan Perekaman e-KTP Hingga Awal April

Hari keenam pasien positif Covid-19 mulai merasakan demam dengan suhu 37 derajat, disertai batuk kering maupun berlendir.

Tenggorokan mulai sakit ketika digunakan untuk menelan, dan berbicara.

Badan menjadi lelah, dan mual-mual, diare, serta nyeri pada jari-jari.

Pada hari ini, kesulitan bernapas mulai dirasakan.

Jadwal Liga Champions 2020 Ditunda, Bagaimana Nasibnya Akibat Virus Corona? Ternyata Begini Jadinya

Hari 7

Ilustrasi pusing
Tribun Style
Ilustrasi pusing

Hari ketujuh demam semakin meningkat, berkisar antara 37,4 derajat hingga 37,8 derajat.

Batuk, dan dahak semakin memburuk, begitupula dengan nyeri kepala yang semakin meningkat.

Pemkab Tanjabbar Bakal Gunakan Eks Puskesmas Tungkal untuk Ruang Isolasi Pasien Corona

Nyeri mulai dirasakan di seluruh tubuh.

Frekuensi pernapasan semakin terganggu, jarak antara helaan napas semakin pendek, diare semakin parah.

Hari 8

Demam mulai masuk kategori tinggi, di angka 38 derajat.

Pernapasan terus memburuk, dada terasa berat, dan sulit untuk bernapas.

Batuk terus-terusan, disertai nyeri sendi, dan sakit kepala.

Hari kesembilan, demam menjadi tidak beraturan, seluruh gejala semakin memburuk.

Batuk semakin parah, dan gangguan pernapasan semakin memburuk.

Tingkat Kematian di Indonesia akibat Corona Kedua Tertinggi di Bawah Italia, Fatality Rate 2x Dunia
KOMPAS
Tingkat Kematian di Indonesia akibat Corona Kedua Tertinggi di Bawah Italia, Fatality Rate 2x Dunia

 

Berdasarkan keterangan Juru Bicara Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, per Senin (23/3/2020), terhitung total 579 orang positif Covid-19.

Jumlah tersebut naik 65 pasien, dari angka sebelumnya, yakni 514 pasien.

"Sehingga total saat ini ada 579 pasien positif Covid-19," ungkap Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Senin.

Video Viral Ingatkan Bahaya Virus Corona hingga Baju Pria saat Sholat Berjamaah Ala Bintang Emon

Empat puluh sembilan pasien telah meninggal, dan 30 pasien telah diumumkan sembuh.

"Ada satu tambahan pasien yang sembuh. Sehingga sampai saat ini total jumlah pasien yang sembuh sebanyak 30 orang," ujar Yuri.

Jokowi Geram Masih Ada Warga Sepelekan Corona

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menanggapi terkait penanganan penyebaran wabah Virus Corona (Covid-19) di Indonesia.

Jokowi menyayangkan masih banyak warganya yang meremehkan physical distancing atau menjaga jarak fisik antar manusia.

Ia mencontohkan kasus di mana seorang pasien suspect Covid-19 yang sedang dikarantina justru pergi membantu pernikahan tetangganya.

Belum Ada Penambahan Positif Virus Corona di Jambi, Secara Nasional Kematian Covid-19 Sudah 55 Orang

Dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (24/3/2020), awalnya Jokowi menjelaskan alasan Indonesia tidak menerapkan lockdown.

Ayah Gibran Rakabuming Raka itu menjelaskan bahwa setiap negara memiliki gaya tersendiri dalam menangani Covid-19.

"Perlu saya sampaikan bahwa setiap negara memiliki karakter yang berbeda-beda, memiliki gaya yang berbeda-beda, memiliki kedisiplinan yang berbeda-beda," katanya.

Jokowi mengatakan berdasarkan data-data dari Kementerian Luar Negeri, terkait penanganan Covid-19 di berbagai negara di dunia, Indonesia paling cocok menerapkan physical distancing.

Via Vallen Punya Niat Berhenti Nyanyi Karena Komentar Jahat Netizen, Nangis saat Curhat ke Sosok Ini

"Oleh sebab itu kita tidak memilih jalan itu, dan itu sudah saya pelajari, dan memiliki analisa-analisa," ujarnya.

"Sehingga di negara kita memang yang paling pas adalah physical distancing, menjaga jarak aman, itu sudah paling penting."

Jokowi percaya apabila physical distancing dapat dilakukan, maka penyebaran Covid-19 pasti dapat ditekan.

"Kalau itu bisa kita lakukan, saya yakin bahwa kita akan bisa mencegah penyebaran Covid-19 ini," ujarnya.

"Tetapi membutuhkan sebuah kedisplinan yang kuat, membutuhkan ketegasan yang kuat," sambung Jokowi.

Jokowi lalu mencontohkan sejumlah kasus yang menunjukkan adanya masyarakat yang masih menganggap enteng Covid-19.

Tak Sembarangan, Begini Cara yang Baik Saat Mencuci Tangan untuk Hadapi Virus Corona, Ternyata

"Jangan sampai yang sudah diisolasi, saya membaca sebuah berita, sudah diisolasi masih membantu tetangganya yang mau hajatan," kata Jokowi.

"Sudah diisolasi masih beli handphone, dan belanja di pasar."

"Saya kira kedisplinan untuk mengisolasi, itu yang paling penting," ujarnya.

Artikel Ini Telah Tayang di Intisari.Online

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

IKUTI FANPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved