Berita Nasional

Panglima TPNPB Goliat Tabuni Disebut Mau Dilengserkan KKB Papua, Modus Saja Incar Freeport Indonesia

Panglima TPNPB Goliat Tabuni Disebut Mau Dilengserkan KKB Papua, Modus Saja Incar Freeport Indonesia

Editor: Andreas Eko Prasetyo
via hot grid
Pimpinan KKB Goliath Tabuni (kiri) dan Lekagak Telenggeng 

Panglima TPNPB Goliat Tabuni Disebut Mau Dilengserkan KKB Papua, Modus Saja Incar Freeport Indonesia

TRIBUNJAMBI.COM - Beberapa kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua pernah didengungkan mulai bersatu untuk mengincar PT Freeport Indonesia.

Meski tak keseluruhan, setidaknya ada empat kubu KKB Papua yang berkumpul di tembagapura, yakni KKB Papua pimpinan Lekagak Telenggen, Egianus Kogoya, Jhony Botak, dan Gusbi Waker.

Namun demikian, hal tersebut nyatanya tak berlangsung lama.

 KKB Papua Terpecah, Anak Buah Lekagak Bakar Gereja Tanpa Perintah, TNI Sebut KKB Selcius Dalangnya

 Cerita Di Balik Pembakaran Gereja, KKB Diduga Alami Frustasi Hingga Perpecahan

 Terungkap! 4 Anggota KKB Dibakar Kelompoknya Setelah Tewas Dalam Baku Tembak Dengan TNI-Polri

TNI mulai mencium akan terjadi perpecahan lagi di KKB Papua karena perebutan kekuasaan di jajaran Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).

Informasi itu diungkapkan oleh Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf. Dax Sianturi.

Dax menduga saat ini KKB Papua sedang berebut untuk melengserkan panglima TPNPB yang masih dipegang oleh Goliat Tabuni (GT).

 Momen Pernikahan Uun dan Udin Tukang Ojek Pengkolan Jadi Sorotan, Resepsinya Meriah Banget!

 Kabar Gembira! Jumlah Pasien Virus Corona yang Sembuh Bertambah 4 Orang, Total 20 Orang

 Dijamin Gratis untuk Masyarakat, Pemerintah Minta BUMN Beli Alat Rapid Test Corona

Berikut ulasan selengkapnya dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Perebutan Posisi Panglima Tertinggi Diduga Jadi Alasan Pergerakan Sejumlah KKB ke Tembagapura'.

1. Goliat Tabuni tak sekuat dulu

Dax menyebut kalau Goliat Tabuni saat ini sudah berumur dan tak sekuat dulu, itulah yang menyebabkan KKB Papua berusaha untuk menggesernya.

"Sebenarnya GT sudah cukup berumur dan secara fisik tidak lagi sekuat dulu. Namun, ketokohannya GT masih cukup berpengaruh bagi generasi di bawahnya," kata Dax, di Jayapura, Kamis (19/3/2020).

 BREAKING NEWS - WNI Positif Virus Corona di Singapura Dikabarkan Meninggal Dunia

 6 Karakteristik Virus Corona hingga Gejala Umum dari Hari ke Hari Pasien Positif Covid-19

"Kedudukan GT yang sudah semakin renta dijadikan peluang bagi pimpinan yang ada dibawahnya untuk menggeser GT," sambungnya.

2. Meneror PT Freeport Indonesia untuk menaikkan pamor

KKB Papua yang bergeser ke Tembagapura adalah kelompok pimpinan Lekagak Telenggen (LT), Militer Murib (MM), Selcius Waker (SW), dan Gusbi Waker (GW).

Sedangkan, wilayah Tembagapura merupakan wilayah operasi KKB Papua pimpinan Jhony Botak.

 Kang Uchi Pemeran Pak RT di Awas Ada Sule Meninggal Dunia, Sule : Selamat Jalan Guruku

 Hangatkan Diri dengan Minuman Rempah GWS di Gena Ngopi

Menurut Dax, Tembagapura yang di dalamnya ada kawasan operasional PT Freeport Indonesia (PTFI), dianggap KKB bisa menaikan pamor, sehingga peluang menjadi pimpinan tertinggi TPNPB sangat terbuka.

"Saat ini isu Tembagapura sedang memanas dan mereka berharap itu bisa menaikkan nama mereka sehingga keberadaan GT bisa semakin dilupakan," kata Dax.

"Bisa jadi pergerakan KKB Papua ke Tembagapura untuk menggeser kedudukan GT yang selama ini kita dengar sebagai Panglima Tertinggi TPNPB," sambungnya.

 Dampak Virus Corona Jumlah Penumpang Pesawat Turun Hingga 70 Persen, Ini Alasannya!

 Robby Purba Kecewa Ketika Ningsih Tinampi Sesumbar Bisa Masukkan Virus Corona ke Tubuhnya

3. Propaganda menakuti masyarakat

Beberapa informasi mengenai pergerakan KKB Papua ke Tembagapura juga dianggap sebagai sebuah propaganda untuk menakut-nakuti masyarakat.

Termasuk informasi mengenai Egianus Kogoya (EK), Pimpinan TPN OPM di wilayah Ndugama, yang ikut bergerak ke Tembagapura dianggap tidak sesuai fakta.

"Apa yang selama ini dipropagandakan TPNPB itu tidak sesuai fakta di lapangan, sebagian besar menggunakan nama EK untuk propaganda bahwa sudah terjadi penggabungan kekuatan," kata Dax.

 VIDEO: Viral Anggota DPRD Blora Menolak Diperiksa Kesehatan Usai Kunker dari Lombok

 Ditinggal Pijat, Sepeda Motor Sutrisno Menghilang Ternyata Berada di Dapur Tetangga, Kok Bisa?

4. Egonya masih tinggi

Dax menegaskan bila antar KKB Papua masih ada persaingan yang antar pimpinannya masih menyimpan ego yang tinggi.

Bahkan dalam satu kelompok kini sudah mulai ada ketidakpatuhan antara pimpinan dan anggotanya.

Hal ini seperti yang terjadi saat kelompok Selcius Waker membakar sebuah gereja di Kampung Opitawak, Distrik Tembagapura, pada 12 Maret 2020.

 Berawal Dari Kenalan di Media Sosial, Remaja 16 Tahun di Tanjungpinang Diperkosa 3 Pemuda

 VIDEO: Satresnarkoba Polresta Jambi Ungkap 20 Kasus Narkoba Selama Operasi Antik Siginjai 2020

5. Pembakar gereja bukan perintah Lekagak Telenggen

Dax memastikan pembakaran sebuah rumah ibadah belum pernah dilakukan oleh KKB Papua, dan apa yang dilakukan oleh Selciu Waker bukan atas perintah atasannya Lekagak Telenggen.

Ia meyakini saat ini Lekagak Telenggen menyalahkan aksi tersebut karena setelah itu aparat berhasil melumpuhkan empat anggota KKB Papua dalam sebuah kontak senjata di sekitar Kampung Opitawak, pada Minggu (15/3/2020).

 7 Makanan Ini Bisa Cegah Darah Tinggi (Hipertensi), Ternyata Gampang Dicari Lho!

 Anies Baswedan Ungkap 25 Petugas Medis di DKI Jakarta Terpapar Virus Corona, 1 Orang Meninggal

"Yang membakar gereja sudah keluar jalur koordinasi, itu menunjukan tindakan membakar rumah ibadah ada rasa frustasi di antara mereka.

Frustasi itu bisa mungkin terjadi karena mereka sudah semakin terdesak, bisa jadi mereka kehabisan logistik karena kita putus jalur logistik mereka," kata Dax.

Diberitakan sebelumnya, Dax sebelumnya juga pernah membeberkan kalau KKB Papua memang sedang terpecah belah.

 7 Makanan Ini Bisa Cegah Darah Tinggi (Hipertensi), Ternyata Gampang Dicari Lho!

 Baru Dibeli 10 Bulan Lalu, Sepeda Motor Nada Raib Dibawa Pencuri

Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'KKB Terus Berulah, TNI Sebut Antar-kelompok OPM Sedang Bersaing', pihak Kodam XVII/Cenderawasih meyakini aksi-aksi KKB Papua selama ini dilakukan untuk menunjukan eksistensi mereka.

Terutama dalam satu tahun terakhir, KKB Papua yang ada di wilayah Kabupaten Nduga terus beraksi sehingga kelompok-kelompok yang berada di Puncak juga ingin menunjukkan keberadaannya.

"Untuk operasional mereka antara yang Ndugama (Egianus Kogoya) dengan kelompok Ilaga itu tidak terkordinir dalam satu komando. Artinya, apa yang terjadi di Ilaga itu bukan bagian dari aksi yang di Ndugama," ujar Wakapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Dax Sianturi, kepada Kompas.com, Jumat (18/10/2019).

 Alasan Romelu Lukaku Hengkang dari MU ke Inter Milan, Sempat Hampir Gabung Juventus

Antar kelompok KKB Papua yang dulunya menamakan diri Organisasi Papua Merdeka (OPM), menurut Dax, seperti terpecah belah dan saling bersaing.

Sosok Egianus Kogoya yang belakangan ini mendominasi aksi-aksi kriminal di Papua diyakininya menimbulkan rasa iri dari kelompok lain yang ada di kabupaten sekitar Nduga.

"Selama ini kami monitor yang paling banyak melakukan aksi adalah Egianus. Di antara kelompok sayap militer OPM atau TPMPB ini juga ada semacam persaingan di antara mereka untuk menunjukkan siapa yang lebih hebat satu sama lain," katanya.

 Sasar Milenial, Daihatsu Luncurkan New Ayla dan New Sirion

"Sehingga ketika Egianus beraksi, kelompok yang di Ilaga juga mungkin terpicu untuk melakukan aksinya juga. Tetapi untuk satu komando saya rasa tidak ada," tambahnya.

Bahkan, kata Dax, di wilayah Puncak sendiri ada beberapa kelompok yang tidak saling terkoordinasi.

"Kelompok yang di Ilaga (Puncak) sendiri itu tidak dalam satu kesatuan. Mereka juga ada faksi-faksi yang bergerak sendiri-sendiri," ucap dia.

Beberapa KKB Papua yang selama ini dikenal sering beraksi di Puncak, di antaranya, Lekagak Telenggen dan Militer Murib.

"Pimpinan tertinggi di Ilaga itu banyak, tapi selama ini yang kami lihat aktif itu Lekagak Talenggen," kata Dax.

Namun, diyakini bila struktur organisasi OPM yang sekarang ada, sudah tidak terkoordinasi dengan baik.

Bahkan, Goliat Tabuni yang selama ini dianggap sebagai pimpinan tertinggi sudah lama tidak terlihat.

"Di struktur organisasinya mereka membagi jadi Komando Daerah Pertahanan (Kodap), tapi pada dasarnya organisasi mereka itu antara ada dan tiada, yang selama ini cukup aktif hanya Kodap 3 Ndugama," ujar Dax.

Dax melihat klaim KKB Papua yang menyebut Goliat Tabuni sebagai jenderal besar hanya sebagai bentuk penghormatan di antara mereka terhadap sosok Goliat Tabuni yang dianggap sebagai tokoh yang memimpin perlawanan mereka.

Diakui bila pada 2018, TNI berhasil mengetahui titik persembunyian Goliat Tabuni, tetapi yang bersangkutan dapat melarikan diri.

"Goliat Tabuni sangat jarang terkoneksi dengan yang ada di Timika, Ndugama. Goliat lebih ada di Mulia, Kabupaten Puncak Jaya," kata Dax.

Terkait dengan beberapa kerusuhan yang terjadi di Papua, yang dipicu oleh isu rasisme, Dax mengakui hal tersebut ikut terkait dengan aksi-aksi yang dilakukan KKB Papua beberapa waktu terakhir.

Menurut dia, isu rasisme menjadi pelecut KKB Papua yang selama ini terus berpindah di hutan-hutan di wilayah pegunungan Papua.

"Namun, memang kami memonitor, dengan adanya beberapa kerusuhan yang terjadi, yang menurut kepolisian itu didalangi oleh KNPB dan UNLWP, timbul suatu gerakan solidaritas dari mereka yang berada di hutan," kata Dax. (Putra Dewangga Candra Seta)

(*)

Artikel Ini Telah Tayang di GridHot.ID

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

Sumber: GridHot.id
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved