Murid Kopassus Mau Ikut-ikutan Aksi Sang Kolonel Tapi Kaget, Kisah Komandan Pasukan Elite 1960-an
Pada masa itu juga, terjadi perubahan warna baret Kopassus dari cokelat menjadi merah darah. Perubahan warna baret Kopassus itu memiliki cerita...
Saat itu rumahnya kerap terkena bom pesawat P-51 Mustang Angkatan Udara Kerajaan Belanda.
Itulah yang membuat Sintong ingin masuk angkatan udara.
Sintong Panjaitan merupakan TNI lulusan Akademi Militee Nasional (kini Akademi Militer) tahun 1963.
Karier di bidang militer:
Penasihat Militer Presiden BJ Habibie
Sesdalopbang (Sekretaris Pengendalian Operasional Pembangunan)
Pangdam IX/Udayana
Danjen Kopassus
Pengalaman Sintong Panjaitan
Sintong Pandjaitan menerima 20 perintah operasi/penugasan di dalam dan luar negeri selama karier militernya. Dia pernah "tersandung" lantaran peristiwa Santa Cruz di Dili.
Pada 1969, Sintong dikutsertakan dalam upaya membujuk kepala-kepala suku di Irian Barat untuk memilih bergabung bersama Indonesia dalam Penent uan Pendapat Rakyat.
Berbagai prestasi Sintong di kesatuan khusus TNI-AD ini mengantarkannya ke kursi Komandan Kopassandha di periode 1985-1987, menggantikan Brigjen Wismoyo Arismunandar.
Sintong Panjaitan merupakan pemimpin Grup-1 Para Komando yang terjun dalam operasi pembebasan sandera saat pembajakan pesawat Garuda Indoensia DC-9 Woyla, pada 31 Maret 1981.
Saat itu pangkatnya letnan kolonel. Walaupun terdapat dua korban jiwa (satu pilot dan satu anggota Para Komando), operasi tersebut dinilai sukses oleh pemerintah Indonesia karena selamatnya seluruh awak dan penumpang pesawat yang lain.
Sintong Panjaitan dan timnya dianugerahi Bintang Sakti dan dinaikkan pangkatnya satu tingkat.
(*)
• Pimpin Operasi Benteng I, Legenda Kopassus Ini Kehilangan Satu Kakinya, Begini Nasibnya Usai Perang
• Misi 130 Hari Kostrad dan Kopassus 1996, Penyanderaan 26 Peneliti di Mapenduma Papua
• Cara Kerja Intelijen Kopassus Tak Terduga, hingga Diminta Sembunyikan Istri Panglima Musuh