Berita Nasional

Sebenarnya KKB Papua Bisa Dilumat Secepat Kilat dengan Heli Apache, Namun Terkendala Amerika Serikat

Sebenarnya KKB Papua Bisa Dilumat Secepat Kilat dengan Heli Apache, Namun Terkendala Amerika Serikat

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Capt. Jesse Paulsboe/Facebook TPNPB/Penerangan Kostrad
Profil heli AH-64 Apache Guardian 

Tidak hanya tank yang bisa dihancurkan Apache, helikopter musuh bahkan jet tempur lawan dapat dirontokkan oleh Apache menggunakan rudal-rudal AIM-92 Stinger.

Sedangkan untuk menghantam sasaran berupa sekelompok pasukan gerilya bersenjata, Apache juga bisa melumpuhkan gerilya atau KKB menggunakan senapan mesin Gatling (M230 Chain Gun).

Lantaran mengerikannya Apache jika digunakan dalam peperangan, maka AS biasanya melarang penggunaan Apache untuk melawan tentara pemberontak yang nota bene masih warga negara bersangkutan.

Jika larangan AS dalam MOU negara pembeli Apache sampai dilanggar, maka akan segera diterapkan embargo senjata, khususnya penghentian penyediaan suku cadang dan persenjataan Apache.

Rayakan Ulang Tahun Ke-10, Tribun Jambi Beri Undang Khusus untuk Relasi, Banyak Acara Menarik

Korupsi Pengadaan Jaringan Internet, Sekretaris Camat Maro Sebo Ulu Divonis Satu Tahun Penjara

Biasanya negara pengguna heli Apache oleh AS hanya diijinkan memakai Apache dalam peperangan melawan negara-negara bukan sekutu AS.

Apache AH-64E Guardian
militaryedge.org
Apache AH-64E Guardian

Maka, jika TNI AD tidak pernah sama sekali menggunakan Apache, misalnya hanya untuk sekedar menakut-nakuti KKB seperti yang ada di Papua karena memang terkait larangan dari AS itu.

Lagi pula, TNI juga memiliki aturan sendiri untuk menggunakan alutsista canggihnya dan bukan asal memberangkatkan piranti tempurnya ke daerah konflik.

Satu Pasien Positif Corona Meninggal Dunia, Ini Kata Pakar, Corona Memperparah Penyakit Penyerta

Siapa Sebenarnya Liu Yifei? Artis Bintang Utama di Film Mulan, Mantan Pacar Song Seung Hun

Apabila TNI harus menggunakan alutsistanya seperti tank dan heli Apache ke daearh konflik di tanah air, maka pemerintah dengan persetujuan DPR juga harus membuat payung hukum berupa status Operasi Darurat Militer.

Tujuannya adalah agar operasi militer TNI legal dan sesuai koridor HAM.

Jadi selama pemerintah menjeniskan bahwa orang-orang bersenjata yang berusaha meronrong keamanan RI hanya disebut sebagai KKB, maka yang diturunkan juga hanya pasukan POLRI yang di back up oleh sejumlah pasukan TNI.

Jonatan Christie Gagal Raih Kemenangan di Laga Perdana All England 2020, Takluk 2 Set Langsung!

Korupsi Pengadaan Jaringan Internet, Sekretaris Camat Maro Sebo Ulu Divonis Satu Tahun Penjara

Dengan demikian, berdasarkan legalitas dari pemerintah RI dan adanya larangan dari AS, maka heli Apache TNI AD yang jumlah totalnya direncanakan 8 unit memang tidak sembarangan digunakan.

Apalagi tujuan utama pembelian heli Apache sebenanrnya memang untuk mempertahankan keutuhan NKRI dari ancaman serangan negara lain dan bukan dari dalam negeri sendiri.

Dari sisi taktik dan strategi militer jika terjadi peperangan, heli-heli Apache akan menjadi pelindung efektif bagi tank-tank Leopard II TNI sekaligus penghancur bagi tank-tank lawan.

Tamu Pernikahan Tewas Setelah Minum Miras Oplosan, Mempelai Pria Nikmati Malam Pertama di Penjara

Pasien Virus Corona di Wuhan Banyak yang Sembuh, China Tutup 16 Rumah Sakit

Selain itu dalam situasi damai, heli-heli Apache juga berfungsi sebagai alutsista untuk menjaga ruang udara RI.

Jika ruang udara RI aman, maka warga Indonesia pun otomatis terjamin kesejahteraan serta keamanannya.

(*)

Artikel Ini Telah Tayang di Grid.Hot

IKUTI FANPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK:

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

Sumber: GridHot.id
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved