Siswi SMP yang Membunuh Bocah 6 Tahun Digolongkan Sebagai Sosiopat, Apa Bedanya Dengan Psikopat?
Tak ada yang pernah mendeuga bahwa seorang siswi SMP tega membunuh seorang balita di Sawah Besar, Jakarta Pusat.
"Berdasarkan berita, anak ini cerdas. Jadi sayang sekali kalau potensinya tidak dimanfaatkan," kata Melissa Grace.
Pelaku Ceritakan Sendiri Aksinya
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menyatakan NF (15) pelaku pembunuhan bocah yang mayatnya disimpan di lemari, bersikap tenang saat diperiksa.
Bahkan semua pertanyaan yang diajukan dijawab tanpa ada keraguan.
"Ditanya tidak pernah tidak menjawab, dia (pelaku) selalu jawab, dia ngomong. Tenang, santai, sebelum kita tanya pun dia langsung cerita," kata Yusri di Polres Metro Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020).
Yusri menyebut kasus ini masih perlu pendalaman.
Terlebih pelaku masih kategori anak di bawah umur sehingga perlakukan hukumnya pun berbeda.
"Kita kenakan sesuai aturan KUHP tapi kita akan dalami karena ada azaz Undang-Undang Peradilan Anak No. 11 tahun 2012, yaitu azaz anak sebagai korban, azaz pendampingan orangtua kandung dan bapas," katanya.
Barang bukti yang ditemukan Polisi dalam kasus ini juga ditemukan beberapa catatan-catatan pelaku yang berisikan curhat pelaku.
Polisi belum dapat menyimpulkan dari hasil temuan itu, apakah adanya konflik dalam keluarganya, pihaknya pun masih akan mendalami keterangan dari para orangtua.
"Masih kita dalami apakahan proses perceraian itu juga ada pengaruh dan memang yang bersangkutan ini tinggal bersama ayah kandungnya dan ibu tirinya. Nanti kita update keterangan hasil lapfor," kata Yusri.
Seperti diberitakan sebelumnya, gadis ABG berinisial NF (15) nekat membunuh APA (5) karena terinspirasi dari film pembunuhan.
APA diketahui dibunuh di rumah NF di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat pada Kamis (5/3/2020).
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto itu menuturkan pengakuan NF.
"Tersangka melakukan (pembunuhan) dengan kesadaran dan dia terinspirasi, kalau berdasarkan tadi kita wawancara, dia (melakukan pembunuhan) terinspirasi oleh film," ujar Heru.
APA diduga dibunuh NF saat berkunjung ke rumah NF.
Jenazah APA kemudian disembunyikan di dalam lemari oleh NF.
Keesokan harinya, tersangka beraktivitas seperti biasa.
Dalam perjalanan menuju sekolah, tersangka memilih berganti pakaian lalu menyerahkan diri ke kantor polisi.
Saat ini, kasus tersebut masih diselidiki Polsek Sawah Besar. (TribunMataram.com/ Salma Fenty)
Artikel ini telah tayang di tribunstyle.com
Videografer tribunlampung/Gusti Amalia