Siswi SMP yang Membunuh Bocah 6 Tahun Digolongkan Sebagai Sosiopat, Apa Bedanya Dengan Psikopat?

Tak ada yang pernah mendeuga bahwa seorang siswi SMP tega membunuh seorang balita di Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Editor: Heri Prihartono
Kolase TribunJakarta/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI  
Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo memperlihatkan buku catatan milik remaja 15 tahun yang bunuh bocah 6 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020). Rumah tersangka di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat yang menjadi lokasi pembunuhan tampak telah diberi garis kuning polisi, Jumat (6/3/2020).  

Sedangkan psikopat cenderung dingin dan penuh perhitungan dengan hasil yang mereka inginkan.

Apakah pelaku bisa disembuhkan?

Dalam kesempatan yang sama, Melissa Grace mengungkapkan kesempatan kesembuhan bagi pelaku.

Mengingat usia pelaku yang masih anak-anak, Melissa Grace menyebut bahwa harapan kesembuhan itu masih ada.

"Bisa sembuh atau tidak? Sebenarnya kalau masih usia anak-anak, masih ada harapan," ungkap Melissa Grace.

Harapan kesembuhan itu pun tentu perlu penanganan yang tepat.

Tidak hanya terhadap pelaku, tetapi juga terhadap lingkungan di sekitar anak tersebut.

"Asalkan ada penanganan yang benar, bukan hanya terhadap anaknya tetapi juga terhadap lingkungannya," kata Grace.

Oleh karena itu, Melissa Grace menyebutkan pentingnya pemeriksaan psikologis terhadap pelaku.

"Jadi perlunya pemeriksaan psikologis itu begitu," kata Melissa.

Dalam pemeriksaan itu, Melissa menjabarkan bahwa sang psikolog akan mencari tahu faktor apa yang menyebabkan si anak bisa bertindak demikian.

Tak hanya itu, psikolog juga akan mencari tahu hal apa yang bisa mendukung anak tersebut untuk meninggalkan kebiasaan lamanya.

"Kita cari tahu dulu faktor-faktor resiko apa yang bisa berkontribusi, dan faktor-faktor apa yang bisa supporting dia supaya dia ke depannya bisa menjadi manusia yang lebih adaptif, yang lebih optimal," terang Melissa Grace.

Melissa Grace juga sangat menyayangkan ketika mengetahui kabar bahwa pelaku pembunuhan balita itu dikenal sebagai anak yang cerdas.

Ia sangat menyayangkan, kecerdasan anak tersebut tidak dimanfaatkan secara optimal.

Halaman
1234
Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved