Bicara di Level Nasional Sebagai Ketua Umum AKKOPSI, Fasha Buka Advocacy and Horizontal Learning

Bicara di Level Nasional Sebagai Ketua Umum AKKOPSI, Fasha Buka Advocacy and Horizontal Learning

Editor: Deni Satria Budi
IST
Bicara di Level Nasional Sebagai Ketua Umum AKKOPSI, Fasha Buka Advocacy and Horizontal Learning 

Bicara di Level Nasional Sebagai Ketua Umum AKKOPSI, Fasha Buka Advocacy and Horizontal Learning

TRIBUNJAMBI.COM, NTB - Wali Kota Jambi Dr. H. Syarif Fasha, ME, yang juga merangkap sebagai Ketua Umum AKKOPSI (Aliansi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi), membuka kegiatan Advocacy and Horizontal Learning (AHL) AKKOPSI, yang diselenggarakan di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Bertempat di Whale and Waves Resort Sumbawa Barat, kegiatan tersebut diselenggarakan selama 2 hari, yaitu dari tanggal 3 hingga 4 Maret 2020 dan diikuti 492 kabupaten/kota.

Turut pula hadir pada acara tersebut, Wakil Gubernur NTB, Anggota DPR dan DPD RI Dapil NTB, Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sumbawa Barat, sebagai tuan rumah, Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI dr. Kirana Pritasari, MQIH, Direktur Kesehatan Lingkungan Kemenkes RI, dr. Imran Agus Nur Ali, Sp.Ko.

Juga hadir Direktur Perkotaan, Perumahan dan Pemukiman Kementerian Bappenas/PPN, Tri Dewi Virgiyanti, ST, MKM, Direktur Pengembangan dan Penyehatan Lingkungan Kementerian PUPR, Ir. Prasetyo, M.Eng, Perwakilan UNICEF Indonesia, Mr. Robert, Duta Sanitasi, Ikke Nurjanah, serta ratusan kepala daerah Anggota AKKOPSI dan unsur Forkompimda Provinsi serta Kabupaten Sumbawa Barat.

Wali Kota Jambi Syarif Fasha berbincang bersama perwakilan UNICEF di sela-sela kegiatan Advocacy and Horizontal Learning (AHL) AKKOPSI, di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), 3-4 Maret 2020
Wali Kota Jambi Syarif Fasha berbincang bersama perwakilan UNICEF di sela-sela kegiatan Advocacy and Horizontal Learning (AHL) AKKOPSI, di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), 3-4 Maret 2020 (IST)

Pada puncak pelaksanaan AHL, dilaksanakan kegiatan Lesson Learning Kabupaten/Kota yang sukses menjadi "Champion", yaitu daerah yang sukses menerapkan STBM (Sanitasi Tuntas Berbasis Masyarakat) didaerahnya.

Dalam presentasinya, sebagai Ketua Umum AKKOPSI, Wali Kota Syarif Fasha menceritakan sejarah singkat kehadiran AKKOPSI sebagai organisasi daerah terbesar di Indonesia, sebagai wadah kepedulian pemimpin daerah dalam membangun sanitasi, sebagai hal vital dalam pembangunan daerah.

"AKKOPSI lahir 10 tahun lalu, dimulai dengan Deklarasi Jambi oleh 12 Wali Kota se-Indonesia, dimana salah satunya adalah Presiden RI saat ini, Joko Widodo, yang pada masa itu menjabat sebagai Wali Kota Solo. Pada awalnya aliansi ini hanya beranggotakan pemerintah kota, namun berkembang dengan bergabungnya pemerintah kabupaten di Indonesia," ungkap Wali Kota Syarif Fasha.

Masih Tersedia Stok Masker 1.755 Box, Walikota Fasha Imbau Masyarakat Tak Panik tentang Virus Corona

Kondisi Terkini Farah Quinn setelah 5 Tahun Pisah dengan Carson Quinn, Penampilan Makin Segar

Batuk Kering, Produksi Lendir hingga Sesak Nafas & Sakit Tenggorokan Jadi Indikasi Awal Virus Corona

"Saat ini jumlah anggota AKKOPSI terbanyak di Indonesia, yaitu 492 Pemerintah Daerah Kota/Kabupaten se-Indonesia. Aliansi ini bukan bersifat top down, bukan berdiri atas instruksi pemerintah, namun murni karena kepedulian kepala daerah akan pentingnya sanitasi dalam masyarakat dan pembangunan daerah," sebut Syarif Fasha menambahkan.

Fasha juga menjelaskan, bahwa sejatinya pembangunan sanitasi harus mendapatkan prioritas utama dalam pembangunan daerah, karena menyangkut kebutuhan dasar masyarakat.

"Isu sanitasi begitu penting saat ini, namun seringkali terlupakan, karena kepala daerah seringkali terjebak pada paradigma pembangunan yang hanya berbicara tentang infrastruktur fisik, jalan, gedung dan lainnya. Melalui AKKOPSI, kepala daerah sudah sangat peduli dengan sanitasi, membangun lingkungan, membangun sarana air bersih, sebagai kebutuhan yang sangat mendasar, dan dilakukan mulai dari hulu," tambah Wali Kota Jambi dua periode itu.

Lebih lanjut, Fasha menyampaikan bahwa urusan sanitasi, lingkungan dan air bersih, saat ini menjadi concern arah pembangunan yang sangat penting, mendasar dan tidak boleh dinomorduakan dalam perencanaan proses pembangunan daerah.

"Kami butuh dukungan dari pemerintah pusat, dalam bentuk program riil, langsung menyasar pada kebutuhan pemda akan sanitasi. Jadikan AKKOPSI sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat, untuk membangun budaya bersih dan sehat ditengah masyarakat," tutur Fasha.

Sehingga kedepan, tidak ada lagi kita temui bayi lahir stunting, angka kematian ibu melahirkan, dan permasalahan kesehatan lainnya pada masyarakat," pungkas Fasha, menambahkan.

Sebelumnya, rangkaian acara AHL diawali dengan jamuan welcome dinner. Dalam kesempatan itu, Wali Kota Jambi beserta tamu undangan lainnya, diambut dalam upacara adat masyarakat Sumbawa Barat. Salah satunya dengan pemasangan penutup kepala khas Sumbawa.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved