Batuk Kering, Produksi Lendir hingga Sesak Nafas & Sakit Tenggorokan Jadi Indikasi Awal Virus Corona
Perbedaan antara pilek ringan dan infeksi virus corona yang mematikan bisa dibedakan dari jenis batuk yang muncul.
Batuk Kering, Produksi Lendir hingga Sesak Nafas dan Sakit Tenggorokan Bisa Jadi Indikasi Awal Terinfeksi Virus Corona
TRIBUNJAMBI.COM - Virus corona yang seperti flu ini telah menginfeksi 110.071 orang di seluruh dunia.
Bahkan, virus ini telah membunuh lebih dari 3.830 orang berdasarkan update di laman Worldmeters Senin (9/3).
62.280 orang dinyatakan sembuh dari infeksi virus corona.
Virus corona membuat pasar saham hingga industri perjalanan kacau karena khawatir penyebarannya memburuk.

Perbedaan antara pilek ringan dan infeksi virus corona yang mematikan bisa dibedakan dari jenis batuk yang muncul.
Gejala infeksi virus corona sangat mirip dengan penyakit sehari-hari.
"Orang-orang khawatir untuk alasan yang benar," kata Dr Waleed Javaid, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Mount Sinai Downtown.
Pada saat demam menjadi gejala paling umum dari virus corona (Covid-19), sekitar dua pertiga (67,7 persen) pasien juga mengalami batuk, khususnya batuk kering--menurut World Health Organization (WHO).
• Fakta Mengerikan Anak Punk Dibakar Kelompok Preman di Rumah Makan, Sempat Ada Siram Bensin
• 2 Tahun Menjanda, Veronica Tan Kini Jadi Pengusaha & Sibuk Kegiatan Sosial, Berawal Panggilan Hati
" Batuk kering adalah apa yang kami sebut batuk tidak produktif, karena tidak ada dahak yang muncul," kata Javaid kepada New York Post.
Batuk ini biasanya ditandai dengan tenggorokan yang gatal.
Di sisi lain, batuk berdahak menghasilkan lendir dan bisa terasa seperti berderak di dada.
Batuk berdahak dapat menyebabkan seseorang merasa mengi--gejala gangguan pernapasan serius yang ditandai bunyi napas seperti bersiul.
Batuk berdahak bisa merupakan gejala dari sesuatu yang lebih jinak, seperti pilek atau alergi.
Bronkitis dan pneumonia juga sering disertai batuk berdahak, kata Javaid.