Bicara di Level Nasional Sebagai Ketua Umum AKKOPSI, Fasha Buka Advocacy and Horizontal Learning
Bicara di Level Nasional Sebagai Ketua Umum AKKOPSI, Fasha Buka Advocacy and Horizontal Learning
Yang menarik dalam kunjungan Wali Kota Fasha di Kabupaten Sumbawa kali ini adalah begitu besarnya antusias warga setempat atas kehadiran orang nomor satu di Kota Jambi itu.
• Tekan Kerugian Gagal Panen dan Kematian Ternak, Asuransi Jasindo Gelar Sosialisasi Rutin di Jambi
• Download Lagu MP3 Nella Kharisma Kompilasi Terbaru Full Album, Ada Video Full Dangdut Koplo Disini
• Italia Ditutup Karena Virus Corona, Bagaimana MotoGP Mugello Nanti?
Bagaimana tidak, nama besar Fasha rupanya juga santer terdengar hingga di Kabupaten Sumbawa Barat, karena banyak masyarakat asli, suku Bugis yang mendiami wilayah Nusa Tenggara Barat tersebut, berasal dari Makassar dan Jambi.
Spanduk dan baligho yang memuat foto Wali Kota Jambi itupun, bertebaran di pelosok Kabupaten Sumbawa Barat, menampilkan ucapan selamat datang dan suka cita masyarakat.
Di bawah komando Syarif Fasha, AKKOPSI saat ini telah menjelma sebagai wadah pemerintah daerah yang kuat dan bergengsi, serta telah mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat, maupun organisasi internasional seperti PBB, melalui badan WHO dan UNICEF.
Berbicara tentang kesehatan lingkungan, saat ini Pemerintah Kota Jambi telah melaksanakan berbagai peran penting dalam mendukung gerakan nasional yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia tersebut.
Sebagaimana diketahui bahwa keberhasilan Pemkot Jambi dalam membangun sanitasi berkelanjutan tidak perlu diragukan lagi.
• Hujan Deras dan Angin Kencang Tumbangkan Tiga Pohon di Kota Bangko
• 2 Tahun Menjanda, Veronica Tan Kini Jadi Pengusaha & Sibuk Kegiatan Sosial, Berawal Panggilan Hati
Di bawah kepemimpinan Wali Kota Syarif Fasha, pembangunan sanitasi aman telah menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Selain itu, Pemkot Jambi juga telah mendeklarasikan penandatangan komitmen bersama seluruh stakeholder di Kota Jambi untuk mewujudkan kelurahan ODF (Open Defication Free) atau Kelurahan Bebas dari Buang Air Besar Sembarangan (BABS).
Dengan adanya deklarasi tersebut, diharapkan dapat menurunkan angka kejadian penyakit yang berbasis lingkungan di wilayah Kota Jambi.
Hasilnya cukup menggembirakan. Saat ini angka ODF di Kota Jambi telah mencapai 97%. Hal tersebut tidak terlepas dari kebijakan Wali Kota Fasha untuk memberdayakan Ketua RT dan kelompok masyarakat, sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam mensosialisasikan bahaya dan dampak dari ODF, serta membudayakan PHBS di tengah masyarakat.
• Fasha Minta Terminal Bayangan di Kota Jambi Segera Ditertibkan
• Cegah Penyebaran Virus Corona, Pemkot Jambi Imbau Mal hingga Hotel Sediakan Fasilitas Cuci Tangan
Manajemen pengelolaan dan penanganan sampah ditingkat hulu/sumber pun telah mencapai hasil yang baik, yaitu melalui mekanisme budaya pemilahan sampah ditingkat sumber dan pada rumah tangga.
Selain telah menciptakan beberapa kebijakan dan membuat peraturan yang pro lingkungan, Kota Jambi juga telah menginisiasi pengurangan sampah dari sumbernya, yaitu dengan kebijakan pembatasan penggunaan kantong plastik pada usaha ritel dan dengan mendorong upaya pengomposan sampah menjadi energi ramah lingkungan.
Saat ini, usaha ritel, supermarket, toserba swalayan dan restoran telah dilarang menyediakan kantong plastik bagi konsumen.
Masyarakat diedukasi untuk memakai dan membawa sendiri kantong ramah lingkungan yang dapat dipakai berulang kali.
Bahkan untuk upaya pemanfaatan sampah menjadi energi, Pemkot Jambi ini telah menjadi percontohan dan pilot project di Indonesia.