Fasha Minta Terminal Bayangan di Kota Jambi Segera Ditertibkan
Wali Kota Jambi Syarif Fasha mengatakan bahwa Dinas Perhubungan Kota Jambi harus menertibkan terminal bayangan.
Penulis: Rohmayana | Editor: Teguh Suprayitno
Fasha Minta Terminal Bayangan di Kota Jambi Segera Ditertibkan
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI- Meskipun sudah seringkali ditertibkan, namun saat ini masih banyak angkutan penumpang yang mangkal di beberapa titik dalam Kota Jambi. Biasanya Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) setiap harinya mangkal di kawasan WTC Kota Jambi dan Simpang Kawat Kota.
Pemandangan tersebut terjadi dan terus saja berulang. Hal itu karena memang penertiban itu dilakukan tanpa solusi. Para pemilik angkutan tidak disediakan tempat selayaknya. Terminal tipe B (Sijenjang dan Terminal Angkutan Desa Paal 10) tidak berfungsi.
Wali Kota Jambi Syarif Fasha mengatakan bahwa Dinas Perhubungan Kota Jambi harus menertibkan terminal bayangan tersebut.
"Saya ingatkan masih banyak terminal bayangan di Kota Jambi ini. Itu adalah pekerjaan rumah dinas perhubungan," kata Fasha.
• Virus Corona Mulai Menyerang Indonesia, RSUD Raden Mattaher Siapkan Ruang Khusus
• Mang Cek Divonis 7,5 Tahun, Lebih Ringan dari Tuntutan Jaksa
• Kebun Cabai di Sarolangun Mulai Panen, Cek Endra Berharap Harga Cabai Stabil hingga Lebaran
Menurutnya, pihaknya banyak mendapat laporan perihal tersebut baik melalui kotak pengaduan maupun melalui media sosial.
Sementara itu, menanggapi hal itu Kepala Dinas Perhubungan Kota Jambi Shaleh Ridho mengatakan bahwa dirinya berharap agar Terminal Tipe B Sijenjang dan Terminal Angkutan Desa di Paal 10 segera diaktifkan.
"Kami berharap kepada pemerintah Provinsi, dalam hal ini Dinas Perhubungan Provinsi untuk mengaktifkan kembali fungsi terminal tersebut," katanya.
Kata Shaleh, hal itu agar angkutan-angkutan dari luar kota dan angkutan dari wilayah perbatasan ini tidak lagi masuk ke dalam kota.
"Ini juga kehendak dari supir-supir angkutan supaya ada konektivitas. Selain itu juga ada ketertiban di tempat dimana mereka (angkutan,red) biasa mangkal," katanya.
Kata Shaleh, sekarang aset kedua terminal tersebut dialihkan ke provinsi.
"Segera pemerintah provinsi mengaktifkan terminal ini. Karena sudah cukup lama. Sudah tiga tahun lebih setelah diserahkan tidak berfungsi sama sekali," pungkasnya. (Rohmayana)