Berita Nasional

Fakta Unik Pasar Tomohon, Bukan Saja Jadi Surga Kuliner Ekstrem, Begini Nasibnya Usai Viral Corona

Fakta Unik Pasar Tomohon, Bukan Saja Jadi Surga Kuliner Ekstrem, Begini Nasibnya Usai Viral Corona

Editor: Andreas Eko Prasetyo
AFP PHOTO / BAY ISMOYO
Seorang pedagang menunjukkan monyet hitam Sulawesi (Macaca nigra) yang dijualnya di Pasar Tomohon, Sulawesi Utara, Sabtu (18/2/2017). 

Di sisi lain, ada juga masyarakat merasa biasa saja.

Hal ini tak lepas dari kebiasaan mengonsumsi kelelawar sejak lama. di daerah tersebut.

"Orang-orang sini banyak yang sering makan kelelawar dan belum pernah ada kasus terkena penyakit," ujar Steven saat dihubungi Kompas.com.

 Pernah Terima SMS yang Berisi Tautan (Link)? Jika di Klik, SMS Chat-V Itu Berisi Spam Berbahaya

 VIDEO: Sungai Meluap, Puluhan Rumah di Nalo Tantan Terendam Banjir

 Siapa Sebenarnya Evie dan Eka? Tersangka yang Tipu Princess Lolowah dari Arab Saudi Rp 512 Miliar

 Mata Najwa Malam Ini Angkat Tema Debut Mahfud Luhut, Isu Apa yang Dibahas Najwa Shihab?

Kendati demikian, Steven tetap mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan dan waspada terhadap virus corona, sekalipun tidak ada persoalan di pasar tersebut.

"Kami imbau agar mereka tetap waspada. Kami juga semakin perketat keamanan sebelum wisatawan China masuk ke Sulut," kata Steven.

"Untuk pencegahan virus corona ya langkah kita adalah mencegahnya dari China (melalui pemasangan alat pendeteksi suhu tubuh di bandara) dan bukan di pasar. Pintu masuk ke Sulut yang kita jaga," lanjutnya.

 Kunjungan Wisatawan Ke Pasar Ekstrim Tomohon

S
Seorang pedagang menunjukkan monyet hitam Sulawesi (Macaca nigra) yang dijualnya di Pasar Tomohon, Sulawesi Utara, Sabtu (18/2/2017). Sebagai salah satu primata dengan populasi terancam di dunia, perburuan monyet hitam Sulawesi untuk dijual sebagai santapan masih tinggi.(AFP PHOTO / BAY ISMOYO)

Pasar Tomohon merupakan pasar tradisional yang sudah ada di Kota Tomohon sejak zaman dulu.

Menurut Henry, Pasar Tomohon merupakan bagian dari pariwisata Kota Tomohon, meskipun tidak termasuk ke dalam daftar tempat wisata yang dikunjungi.

Jika ada wisatawan yang ingin datang, maka tidak ada pelarangan.

Hal senada pun disampaikan Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sulut Merry Karouwan.

Kendati ada beberapa agen perjalanan yang tidak mengantar wisatawan ke sana, wisatawan bisa berkunjung sendiri dan akan ditemani oleh pemandu tur jika ingin melihat-lihat.

"Kalau ada wisatawan China yang ingin berkunjung silahkan.

Kalau ingin diantar akan diantarkan.

 Bripka BA Tepergok Hubungan Intim dengan Ibu Kantin yang sedang Hamil 7 Bulan, Dalam Posisi

 Pemkab Sarolangun Gelar Apel Gabungan Siaga Bencana Hidrometeorologi, Wabup: Kapanpun Tetap Waspada

 Dinas PdK Batanghari Bakal Identifikasi Asal Usul Nama Wilayah, Dianggarkan di APBD 2020

Biasanya akan ada satu hari di mana operator perjalanan tidak menyiapkan kegiatan (untuk hari istirahat). Di hari itu, mereka bisa pergi kemana saja," kata Merry saat dihubungi Kompas.com.

Sementara itu, Wagub Steven menyebut Pasar Tomohon sebagai local content.

"Jadi tidak ada salahnya untuk dilihat orang. Wisatawan dari China senang untuk datang melihat-lihat," kata Steven.

Tikus Kalahkan Sapi

ILUSTRASI: Daging Kelelawar di Pasar Tomohon
ILUSTRASI: Daging Kelelawar di Pasar Tomohon (TRIBUNMANADO/DAVID MANEWUS)

Bagi orang Minahasa menyantap daging hewan-hewan liar seperti tikus, kelelawar, anjing, kucing, hingga ular bisa dibilang sudah jadi kebiasaan sejak dulu.

Hewan-hewan tersebut diolah jadi makanan khas Minahasa seperti dibuat rica-rica atau masakan lainnya.

Lidah orang Minahasa memang sudah terbiasa dengan kuliner yang terbilang ekstrem.

Dikutip dari Harian Kompas, Selasa (28/1/2020), pedagang Pasar Tomohon, Kota Tomohon, Lientje Rengkuan (57), mengaku menjajakan puluhan daging tikus hutan.

Dia bilang, tikus yang dijual hanyalah tikus hutan atau kebun berekor putih (Maxomys hellwandii).

”Ekor putih itulah yang membedakan tikus hutan dan tikus rumah,” ujar Lientje yang juga menjual setumpuk daging kelelawar atau paniki.

Di lapak lain, pedagang memajang ular piton dengan panjang sekitar 3 meter.

Ada juga pedagang yang menjual daging babi hutan dan anjing.

”Kalau mau melihat yang lengkap, datanglah ke pasar ini pada hari Jumat dan Sabtu pagi,” katanya.

Sejumlah hewan lain yang dagingnya digemari antara lain soa-soa, burung weris, kuskus, tarsius, rusa, hingga hewan endemik langka seperti yaki (Macaca nigra), babi rusa (Babyrousa babirussa), dan anoa (Bubalus sp).

 Cici, salah seorang pembeli rutin asal Kanonang Minahasa, mengatakan memakan daging hewan liar seperti sudah jadi tradisi turun menurun.

”Pokoknya, semua hewan yang berkaki, melata, terbang, dan berenang kami sikat, ha-ha-ha,” ujar Cici.

Dari sekian hewan yang disebutkan, Cici sangat menyukai tikus hutan yang dimasak bumbu rica dan santan.

”Setiap kali makan nyanda (tidak) cukup kalau cuma dua ekor, paling sedikit lima ekor baru kenyang,” kata Cici.

”Wah, rasanya mau nambah,” ucap Cici saat ditanya bagaimana rasanya.

Ia mengasosiasikan cita rasa daging tikus dengan daging ayam yang diberi sedikit rasa manis.

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Nasib Pasar Ekstrem Tomohon, Bermacam Daging Hewan Liar Dijual di Sini, Sudah Jadi Tradisi

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

IKUTI FANPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved