Anggota Kostrad Modal Sedotan dan Pelepah untuk Bernapas, Kuat Sembunyi di Dalam Tanah Seharian
Pasukan ini mengumpulkan info intelijen, melakukan sabotase, melakukan serangan dadakan, dan lainnya.
TRIBUNJAMBI.COM - Kemampuan rahasia pasukan elite Komando Cadangan Stategis Angkatan Darat (Kostrad) banyak yang tak terduga.
Di dalam Kostrad ada Peleton Pengintai Tempur ( Tontaipur ) yang memiliki beragam kemampuan, termasuk operasi pembebasan sandera.
Keberhasilan Tontaipur, satu di antarnya dalam operasi pembebasan sandera di Papua pada pertengahan November 2017.

Sebagai pasukan yang berkekuatan satu kompi (sekitar 200 orang), tugas utama Tontaipur sebagai penyusup ke wilayah musuh.
Pasukan ini mengumpulkan info intelijen, melakukan sabotase, melakukan serangan dadakan, dan lainnya.
Pada prinsipnya pasukan Tontaipur dalam penugasannya secara diam-diam sudah masuk ke daerah lawan secara senyap ketika peperangan yang sesungguhnya belum dimulai.
• Pertempuran Maut 40 Prajurit Kostrad Lawan Pasukan SAS di Rimba Kalimatan, 25 Musuh Tewas
• Misi 130 Hari Kostrad dan Kopassus 1996, Penyanderaan 26 Peneliti di Mapenduma Papua
• Jenderal-Jenderal di Pentagon Yakin Kopassus Pakai Ilmu Hitam, Pasukan Elite AS Jadi Khawatir
Pasukan dengan seragam hitam dan berbaret hijau ini juga disiapkan sebagai pasukan antiteror Kostrad.
Motto tempurnya adalah “lebih baik hancur lebur daripada harus menyerah dalam pertempuran”.
Pedoman Tontaipur dalam bertempur dengan prinsip “berani mati” it mengambil intisari wejangan Panglima Besar Jenderal Soedirman yang pernah mengucapkan kalimat “lebih baik hancur bersama debu kemerdekaan daripada hidup subur di alam penjajahan”.
Selain dibekali kemampuan intelijen tempur dan penguasaan pergerakan musuh, para prajurit Tontaipur juga dibekali kemampuan berperang dengan beragam persenjataan.

Kemampuan lain yang dikuasi prajurit Tontaipur adalah teknik bertahan hidup di hutan, di perairan, dan lainnya.
Salah satu kemampuan yang cukup istimewa dan harus dikuasi oleh setiap prajurit Tontaipur adalah bersembunyi di dalam tanah dan air selama berjam-jam.
• Gelagat Aneh 5 Penumpang Naik dari Palembang, Pramugari Garuda Dianiaya sebelum Kopassus Tiba
• Anggota Kopassus Berkaki Satu yang Selalu Dicari Soeharto, selalu Dibela Benny Moerdani Mati-matian
Ketika sedang berlatih mengubur diri dalam tanah atau air bersama-sama perlengkapan tempurnya itu, personel Tontaipur hanya mengandalkan alat bantu pernapasan yang sederhana.
Personel Tontaipur hanya mengandalkan pelepah daun pepaya atau batang dahan bambu untuk bernapas.
Garis komando